Denpasar, Selasa 21 Mei 2019
Forum Advokasi Hindu Dharma Gelar Simposium Demografi
BALI, INDEX – Bertepatan dengan hari Tumpek Lamdep, Sabtu tanggal 25 Mei 2019 pukul 08.30 – 11.30 WITA Forum Advokasi Hindu Dharma (FAHD) akan mengadakan Simposium Demografi dengan tema “Dampak Perubahan Struktur Penduduk Bali terhadap Tatanan Kehidupan Masyarakat Bali yang Dilandasi Nilai-Nilai Luhur Hindu Dharma” bertempat di Wantilan DPRD Bali, Renon Denpasar.
Ketua Forum Advokasi Hindu Dharma Dokter Wayan Sayoga mengatakan, dalam periode lebih dari lima dekade terakhir, penduduk Bali tidak hanya mengalami perubahan dalam jumlah tapi juga tatanan/ struktur penduduknya.
“Perubahan demografi di Bali jika tidak ditangani dengan bijaksana maka akan membawa dampak dan menimbulkan berbagai persoalan tidak hanya dalam bidang ekonomi, kesehatan, sosial, politik, budaya tapi juga spiritual,” ungkap dr.Suyoga kepada IndonesiaExpose.co.id di Denpasar,Bali, Selasa (21/5/2019).
Sebaliknya dipihak lain, jika hal ini dapat ditangani dengan baik dan bijak maka perubahan struktur kependudukan akan membawa manfaat berlipat ganda bagi kemajuan Bali dalam segala lapangan kehidupan.
“Dengan simposium ini diharapkan masyarakat dapat saling berbagi pengetahuan dan pengalaman serta mencari solusi akan dampak-dampak yang kemungkinan akan dihadapi oleh masyarakat Bali terkait hal ini,” harapnya.
Para pembicara dalam acara yang rencananya akan dibuka oleh Bapak Gubernur Bali yang sekaligus sebagai Keynote Speaker ini terdiri dari: Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, Ida Pengelingsir Putra Sukahet, Prof. DR. L.K. Suryani, Ida Pandita Mpu Siwa Budha Daksa Darmika, DR. Ni Wayan Suriastini, M.Phil., Ngakan Putu Putra, dan Wayan Kantha Adnyana, S.H.
“Dengan seminar ini kita dapat menyamakan persepsi atas permasalahan yang dihadapi dan mencari solusi bersama, sekaligus sebagai introspeksi diri bahwa sumber masalah sesungguhnya ada dalam diri kita sendiri dan kita pula yang dapat menyelesaikan dengan semangat kebersamaan yang dilandasi oleh nilai-nilai luhur Hindu Dharma,” pungkas Dokter Wayan Sayoga.
(A.Sudarsa)