Jakarta, Jumat 18 September 2020
Dilema Pilkada Th 2020 di Tengah Pandemi
Verdinan Boni Siagian selaku Team Fogging Jokowi
JAKARTA, INDEX – Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 di tengah pandemi virus corona (Covid-19) menjadi dilema. Di satu sisi, isu kesehatan dan risiko penularan masih harus menjadi prioritas, di sisi lain, pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan itu juga tak memungkinkan untuk ditunda.
“ Proses pelaksanaan Pilkada serentak di berbagai daerah di Indonesia dinilai sangat rawan penyebaran Covid-19. Hal ini seiring dengan banyaknya pelanggaran protokol kesehatan dalam tahapan Pilkada yang telah berjalan di berbagai daerah, “ tutur Verdinan Boni Siagian selaku Team Fogging Jokowi kepada indonesiaexpose.co.id di Café Jakarta Selatan, Jumat (18/9/2020).
Desakan penundaan salah satunya dilontarkan Verdinan Boni Siagian selaku Team Fogging Jokowi Kata dia, jika Pemerintah, KPU, dan DPR tidak dapat memastikan protokol kesehatan akan dipenuhi secara ketat, sebaiknya tahapan Pilkada 2020 ditunda terlebih dahulu, agar pilkada tidak menjadi titik baru penyebaran Covid-19.
Menurutnya, sejumlah pihak mengkhawatirkan pelaksanaan Pilkada malah semakin meningkatkan jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia.
“ Pilkada 2020 di tengah pandemi sangat berpotensi menjadi klaster baru penyebaran corona,” sambung V B Siagian .
Namun, penundaan Pilkada juga bukan tanpa risiko. Apalagi, belum ada kepastian tentang berakhirnya pandemi corona.
Lanjutnya, saat ini yang paling penting dilakukan adalah dengan memperketat protokol kesehatan Covid-19.
“ Seharusnya, semua partai harus ikut andil untuk menjaga kesehatan para calon yang diusung oleh masyarakat Indonesia, supaya aman dari serangan wabah virus COVID-19, yang sedang melanda di seluruh belahan dunia. Parpol dan Pemerintah harus bekerjasama, bersinergi dan bersatu agar Pilkada Serentak di tunda sampai wabah Virus COVID-19 sudah tidak ada lagi di Indonesia dan dinyatakan aman dan bersih darii COVID-19, “ pungkasnya.
(Hen/009).