Friday , May 3 2024
Home / Berita Utama / BPK RI Jadikan Polda Jabar Sebagai Sampel Pemeriksaan Penggunaan Anggaran Penanganan Covid-19

BPK RI Jadikan Polda Jabar Sebagai Sampel Pemeriksaan Penggunaan Anggaran Penanganan Covid-19

Bandung, Selasa  03  November  2020

 

BPK RI Jadikan Polda Jabar Sebagai Sampel Pemeriksaan Penggunaan Anggaran Penanganan Covid-19

 

JAWA BARAT, INDEX  – Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia didampingi Itwasum Polri melakukan pemeriksaan di Polda Jabar dan Polres jajarannya pada pekan ini. Pemeriksaan keuangan itu terkait pemeriksaan kinerja atas penanggulangan pandemi Covid-19.

Dalam sambutannya Pimpinan l BPK RI Bidang Polhukam Dr. Hendra Susanto, S T., M.Eng., M.H., CFrA., CSFA ‎mengatakan pemeriksaan ini dilakukan ke Mabes Polri dengan mengambil sampel pemeriksaan di sejumlah Polda yang cakupan tugas dan anggarannya besar.

“Ini fokusnya pemeriksaan di Mabes Polri dengan mengambil sampel di sejumlah polda. Salah satunya di Polda Jabar yang anggarannya untuk penanganan Covid-19-nya dari refocusing anggaran besar sekira Rp 39 miliar. Nah, ini yang akan kami lihat bagaimana bentuk pengelolaannya,” ucap Dr Hendra didampingi lrwasum Polri Komjen Pol Drs Agung Budi Maryoto, M.Si dan Kapolda Jabar Irjen Pol Drs Rudy Sufahriadi di Mapolda Jabar Jalan Soekarno Hatta 748 Bandung, Selasa (03/11/2020).

Menurut Hendra, pandemi Covid-19‎ ini merupakan fenomena yang baru pertama kali terjadi di Indonesia, bahkan di dunia. Penanganannya pun, baik penanganan medis maupun penggunaan anggaran dilakukan dengan cara-cara yang tidak biasa, bahkan coba-coba, imbuhnya.

“Sebelum tim pemeriksa berangkat, di internal, saya pesan ke mereka, Covid enggak pernah terjadi, jadi harus benar-benar confirm. Dalam metode pemeriksaanya pun mendekati konsultatif audit. Kenapa? Karena penanganannya masih trial and error. Ini bencana nonalam, bencana alam kita bisa tahu harus seperti apa. Tapi Covid-19 ini musuh enggak kelihatan. Ini perlu anggaran besar untuk menanggulanginya,” ujar Hendra.

Tentu dengan anggaran penanganan Covid-19 oleh Polda Jabar senilai Rp 39 miliar, kata dia, hasilnya sudah bisa dirasakan.

“Penanganan Covid-19 ini perlu anggaran besar untuk menanggulanginya. Enggak akan pernah ada cerita di Bandung aman, kalau polisinya‎, penegak hukumnya, tidak bekerja all out,” tuturnya.

Hendra juga mencontohkan satu kasus pemeriksaan keuangan. Sebut saja ada anggaran pembelian alat rapid test namun ternyata tidak digunakan karena saat pemeriksaan, masyarakat memilih swab test. Kemudian, auditor BPK menyebut itu tidak tepat sasaran.

“Yang salah auditor BPK atau siapa? Saya jawab yang salah kalian pemeriksanya para auditor karena (rapid test) sudah enam bulan lalu, belum ada swab test. Sekarang pemeriksaan pengadaan alat swab tes‎t, saat diaudit, tidak dipakai, karena masyarakat memilih vaksin,” ucap Hendra.

Sehingga, untuk cara-cara pemeriksaan dan memperlakukan temuan seperti itu dinilainya kurang tepat.

“Makanya, dalam pemeriksaannya harus dilihat secara sustance over the form. Yakni, benar enggak anggarannya dibelanjakan sesuai. Nah, itulah cara kami memberi arahan dan petunjuk dalam pemeriksaan ini,” ungkapnya.

Pemeriksaan ini kata dia, hasilnya akan diserahkan ke Presiden RI Joko Widodo. Itu jadi penting sebagai cara penanggulangan Covid-19.

“Jadi ketika misalnya ada Covid-19 jilid dua, kita sudah bisa melakukan penanganannya dengan baik. Nah, nanti teman-teman, saya harap pemeriksananya beri guidence (petunjuk) dan bimbingan, jangan asal sebut ini salah dan ini salah, karena (penggunaan anggaran di masa Covid) pasti banyak salah. Tapi kalau itu tidak dilakukan, nantinya korban jiwa bakal paling banyak di dunia,” kata Hendra.

“Kalau ada temuan, silakan perbaiki sehingga ada perbaikan manajemen tata kelola,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, inspektur pengawasa umum (Irwasum) Polri Komjen Pol Drs Agung Budi Maryoto meminta Polda Jabar dan jajarannya untuk dapat bersinergi, dan menyerahkan data sehingga pemeriksaan bisa cepat,” ucapnya.

Sementara itu, Kapolda Jabar, Irjen Drs. Rudy Sufahriady, mengatakan, pihaknya terbuka dan bakal bekerja sama dalam pemeriksaan itu. Ia menyebut, Polda Jabar cakupannya di seluruh Jabar yang penduduknya hampir 50 juta jiwa.

‎”Kami siap menerima arahan. Kami yakin di masa pandemi ini, saya bilang sama anggota, belum ada yang kayak begini. Dengan hati yang baik, kami siap sama-sama menghadapi pandemi. Kami terbuka agar tau cara memperbaiki. Kami siap menerima arahan,” tandas Kapolda Jabar.

(Tim-78)

362

Check Also

Renungan  Joger

Bali, Rabu  01  Mei  2024 Renungan  Joger 251

Renungan  Joger

Bali, Selasa  30  April   2024 Renungan  Joger 131