Gianyar, Jumat 23 Juli 2021
Kantor Pajak Gianyar Bentuk Seksi Pengawasan

Bali, indonesiaexpose.co.id – Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Gianyar mulai Mei 2021 yang mewilayahi Bali Timur membentuk seksi pengawasan. Tugasnya melakukan pengawasan pembayaran kepatuhan material dan sebagainya. Diharapkan seksi ini bisa melakukan pengawasan lebih intensif .
Dari data dihimpun media ini di KPP Gianyar, Kami 22 Juli 2021, target pemasukan pajak per Juli 2021 ini sebesar Rp663 miliar lebih. Namun hingga saat ini yang baru masuk sebesar Rp288 miliar lebih (bruto). Nettonya sebesar Rp 285 miliar lebih. Sumber pajak dari KPP Gianyar selama ini adalah Pajak Penghasilan (PPh), PPN dan Pajak Bumi Bangunan.
Dari total tersebut, KPP Gianyar mencatat pertumbuhan pajak saat ini minus 5,9 persen.
Kepala KPP Pratama Gianyar, Moch Luqman Hakim mengatakan, pertumbuhan pajak sangat tergantung pada kondisi ekonomi masyarakat.
Jika kondisi ekonomi seperti saat ini, di mana krisis dialami bukan hanya oleh masyarakat umum.
Tetapi juga oleh pengusaha dan pemerintah, sehingga pendapatan pajak pun tidak bagus.
“Kalau ekonomi bagus, otomatis pajak bagus. Kalau kondisi krisis seperti saat ini, otomatis tidak bagus. Pertumbuhan di kita saat ini minus sekitar 5,9 persen.”
“Kita konsentrasi ke pajak pusat seperti PPh, PPN, dan PBB. Juli, target penerimaan pajak kita Rp 663 miliar lebih, tercapai 288 miliar (bruto), dan netto Rp 285 miliar lebih atau 43 persen,” ujarnya.
Namun Luqman optimistis, dalam beberapa pekan ke depan, penerimaan pajak akan bertambah. Sebab per hari ini, pajak dari sektor PPN belum masuk.
Di mana kata dia, selama ini PPN menjadi penyumbang pajak terbesar di KPP Pratama Gianyar.
Sebagai penyumbang pajak terbesar di KPP Pratama, PPN tersebut terdiri dari sektor perdagangan, jasa dan yang paling banyak menyumbang adalah proyek pemerintah yang dibiayai APBD dan APBN.
Iapun meyakini, ketika PPN tersebut masuk, dipastikan minus pendapatan akan berkurang tiga persen.
“Bulan ini masih jalan, jadi belum bisa dikatakan pertumbuhan kita minus 5,9 persen. Minggu-minggu ini akan ada setoran PPN, yang nilainya besar. Kami harapkan berkurang minusnya jadi 2-3 persen saja,”tutupnya.
(072)
Indonesia Expose mengawal reformasi memberantas korupsi