Monday , May 6 2024
Home / Bali /

Nusa  Dua , Senin   21   Maret 2022

 

Gubernur Bali Wayan Koster ,  dihadapan 135 Negara Gemakan Nilai Sad Kerthi Guna Selamatkan Alam Dari Bahaya Merkuri

 

 

Bali,  indonesiaexpose.co.id  –  Gubernur Bali, Wayan Koster di hadapan 135 negara gemakan Nilai Sad Kerthi guna selamatkan alam dari bahaya merkuri.

Sebagai tuan rumah Konvensi Minamata yang dibuka Senin 21 Maret 2022, Koster mengatakan nilai – nilai kearifan lokal Sad Kerthi yang menjadi pondasi dalam pembangunan Bali guna terwujudnya keharmonisan alam, manusia, dan
kebudayaan Bali menggema dalam acara ini.

Nilai – nilai kearifan lokal Sad Kerthi yang tertuang dalam visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru.

“Nilai-nilai kearifan lokal Sad Kerthi, meliputi: 1) Atma Kerthi yang bermakna Penyucian dan Pemuliaan Atman/Jiwa; 2) Segara Kerthi yang bermakna Penyucian dan Pemuliaan Pantai dan Laut; 3) Danu Kerthi yang bermakna Penyucian Pemuliaan Sumber Air,” ujar Koster dalam pernyataan resminya.

Juga 4) Wana Kerthi yang bermakna Penyucian dan Pemuliaan Tumbuh-tumbuhan; 5) Jana Kerthi yang bermakna Penyucian dan Pemuliaan Manusia; dan 6) Jagat Kerthi yang bermakna Penyucian dan Pemuliaan Alam Semesta.

Sebagai implementasi dari visi tersebut, telah dilaksanakan kebijakan dan program yang harmonis terhadap Alam, antara lain, yaitu pembatasan timbulan sampah plastik sekali pakai yang diatur dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 97 Tahun 2018.

Juga kebijakan pengelolaan sampah erbasis Sumber yang diatur dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 47 Tahun 2019 dan lainnya.

Dijelaskannya juga kebijakan pembangunan Bali yang harmonis terhadap Alam, sangat sejalan dengan upaya dunia internasional untuk menjaga lingkungan alam yang bersih dan rendah karbon.

Sehingga sangat tepat menjadi agenda Konvensi Minamata tentang Merkuri di Bali. Sebagaimana Kita ketahui bersama, bahwa emisi dan lepasan merkuri sangat membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan.

“Oleh karena itu, Saya sangat mendukung upaya dunia internasional dalam pengurangan dan penghapusan merkuri demi menyelamatkan Alam beserta isinya dari bahaya emisi merkuri yang menjadi agenda konvensi ini,” ujarnya.

Penyelenggaraan Konvensi Minamata yang diikuti oleh 135 negara dan dihadiri oleh lebih dari 1.000 orang, dikatakan Koster merupakan suatu kebahagiaan bagi Pemerintah dan masyarakat Bali.

Acara ini mampu menjadi bagian dalam upaya pemulihan pariwisata Bali yang mengalami keterpurukan lebih dari 2 tahun, sejak Pandemi Covid-19 pertama kali muncul di Bali, tanggal 10 maret 2020.

Sementara itu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Republik Indonesia, Siti Nurbaya menyampaikan Konvensi Minamata yang berlangsung dari 21-25 Maret 2022 mendatang di Nusa Dua, Bali, merupakan agenda dua tahunan yang dihadiri oleh perwakilan pemerintah negara-negara anggota Konvensi Minamata.

“Tujuannya untuk mendiskusikan dan menyepakati keputusan-keputusan dalam rangka menghadapi dampak penggunaan, emisi, dan lepasan merkuri,” ujar Siti Nurbaya.

Dikatakannya juga ini merupakan momentum bagi Indonesia sebagai tuan rumah Konvensi Minamata untuk memainkan peran sentralnya dalam diplomasi lingkungan hidup.

Sehingga Minamata akan menjadi forum pengambilan keputusan terhadap beberapa isu yang belum mencapai konsensus. Di antaranya kode HS produk-produk mengandung merkuri, lepasan merkuri, mercury waste thresholds, dan sebagainya.

“Kami harapkan peserta dari berbagai negara mendukung langkah-langkah melindungi manusia dan lingkungan hidup dari bahaya penggunaan merkuri,” pungkasnya.

(Adv)

763

Check Also

Renungan  Joger

Bali, Minggu  05  Mei 2024 Renungan  Joger   207

Indonesiaexpose.co.id

Bali, Sabtu 04 Mei 2024   72