Indonesia Expose mengawal reformasi memberantas korupsi
Nusa Dua, Jumat 27 Januari 2023
Jr.Joger : Setiap Pebisnis diharapkan jadi The Next Game Changer dalam acara Talkshow di Nusa Dua Bali
Bali, indonesiaexpose.co.id – Perekonomian dunia sedang tidak baik-baik saja, seperti yang tertulis dalam laporan Bank Dunia “Global Economic Prospect June 2022 ” lalu, bahwa kondisi perekonomian global mengalami tekanan akibat pandemi Covid-19 dan konflik Rusia-Ukraina. Sri Mulyani, Menteri Keuangan RI juga menekankan Indonesia perlu siap menghadapi risiko global terjadinya inflasi, resesi, dan stagflasi hingga tahun depan.
Ralali.com kali ini menggelar talkshow dengan tema Re-Think: Purpose, Innovation and Customer Experience of Game Changing dengan menghadirkan nara sumber ,Joseph Aditya (Ceo & Founder of Ralali.com) , Jr Chief Executive Officer Joger, Armand Setiawan Wulianadi , Niluh Djelantik (Brand Owner), DR. Yoga Iswara (Chairman of Bali’s IHGMA), Bernard Lim (Co-Founder of PARQ Ubud) , Andy Chandra (Owner of Mysa Tama Deka), dan Hengky Kurniawan (Head of Sales & Distribution, OT Group).
Joseph Aditya menyampaikan, Game Changer yang berarti setiap orang memiliki ability untuk melakukan perubahan terhadap dunia. Game Changer, kata Joseph, diadakan di beberapa kota di Indonesia, dan Bali menjadi yang pertama.Jadi kami mengidentifikasi siapa yang ada di Bali dan kami kumpulkan di sini dan berharap bisa menginspirasi pebisnis di Bali untuk jadi the next game changer.
Menurutnya, Ralali yang berdiri sejak tahun 2013 ini, berencana akan go publik di tahun 2024. Perkembangan pun sangat signifikan, terbukti pada tahun 2022, Ralali mengalami peningkatan hingga dua kali lipat secara penjualan dibanding dengan tahun 2021.Itu tandanya ekonomi Indonesia semakin baik jadi mendukung dari grow kami.Di tahun 2022, perputaran mencapai hampir 15 Triliun, nilai itu, kata Joseph, cukup signifikan. Ia berharap di tahun 2023 pertumbuhannya lebih besar.
Dalam kesempatan ini Jr Chief Executive Officer Joger, Armand Setiawan Wulianadi mengatakan, rahasia sukses berbisnis dalam industri fashion. Rahasia ini menjadi dasar pendirian hingga pengembangan bisnis Joger.
Siapa yang tak tahu dengan Joger Pabrik Kata-Kata? Siapapun yang pernah ke Bali atau mendapat oleh-oleh dari kerabat pasti pernah melihat suvenir Joger.Joger menjual produk fesyen seperti kaus, sweater, topi, sandal, hingga tas selempang yang didesain dengan kata-kata unik.
” Rahasia itu adalah dengan mengubah pola profit oriented jadi happinesss oriented. Sebuah filosofi mengejar kebahagiaan dalam bisnis dari keuntungan secara materi,” ungkap Jr.JOGER di sela-sela acara Ralali B2B, bertempat di SMESCO HUB Timur, Nusa Dua, Bali, Jumat (27/1/2023).
Menurutnya, filosofi profit oriented sering dijadikan alasan bagi para pebisnis pemula sebagai tujuan berbisnis. Josep menilai kalau pola itu sering membuat banyak gagal sebelum berhasil berbisnis.
” Produk-produk Joger selama ini memang kerap mengalami jiplakan. Khususnya kaus kata-kata unik Joger yang dikenal sebagai salah satu oleh-oleh khas Bali,” ungkapnya.
Memang tantangan yang selalu kami hadapi adalah praktik yang dilakukan penjiplak produk kami. Bahkan sudah bukan rahasia produk jiplakan Joger dijual di pusat oleh-oleh besar di Bali, yang bisa dikatakan adalah tetangga kami sendiri,” terangnya.
“Tapi permasalahannya bukan hanya di pedagang-pedagang kecil ini yang hanya berusaha untuk menjual produk yang laris. Tapi justru mereka yang memproduksi barang jiplakan Joger ini kan pengusaha-pengusaha besar,” sebut Armand.
Pria yang baru saja terpilih sebagai Ketua Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (Forki) Bali ini menyatakan, Joger sebenarnya sudah kerap menyuarakan keresahan soal HAKI kepada pihak Ditjen Kekayaan Intelektual, Pemda maupun pihak berwenang lainnya. Namun, hingga kini belum ada tindakan nyata untuk memberantas penjiplakan karya cipta milik Joger.
Berbagai upaya dilakukan manajemen Joger terhadap praktik-praktik penjiplakan. Mulai dari persuasi menghimbau pihak dan pedagang jiplakan kaus Joger, hingga melakukan sosialisasi ke masyarakat bahwa produk Joger hanya dijual di toko milik mereka, yakni di Pabrik Kata-Kata Joger di kawasan Kuta, Badung, dan di Teman Joger Luwus yang berada di kawasan Bedugul, Tabanan.
“Tapi permasalahannya bukan hanya di pedagang-pedagang kecil ini yang hanya berusaha untuk menjual produk yang laris. Tapi justru mereka yang memproduksi barang jiplakan Joger ini kan pengusaha-pengusaha besar,” tandas Armand.
(080)
