Tuesday , April 30 2024
Home / Bali / PLN UID Bali Himbau Masyarakat Saat Bermain  Layang-Layang  Hindari Kabel SUTT

PLN UID Bali Himbau Masyarakat Saat Bermain  Layang-Layang  Hindari Kabel SUTT

Denpasar, Senin  27  Juni  2023

PLN UID Bali Himbau Masyarakat Saat Bermain  Layang-Layang  Hindari Kabel SUTT

 

Manager Komunikasi PLN UID Bali I Made Arya

 

Bali, indonesiaexpose.co.id – PT PLN (Persero) UID Bali kembali bersiaga saat memasuki musim layang-layang yang sudah mulai ramai di bulan Juni hingga mencapai puncaknya pada Juli hingga Agustus. Pada musim ini biasanya gangguan jaringan listrik akan meningkat.

Manager Komunikasi PLN UID Bali I Made Arya mengatakan, perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Induk Distribusi (PLN UID) Bali mencatat 132 kali terjadi gangguan pasokan listrik akibat layang-layang. Gangguan itu terjadi selama kurun waktu hampir 2,5 tahun dari 2021 hingga Juni 2023.

Ia menghimbau Kepada masyarakat agar bermain layangan di tempat aman, yakni di ruang terbuka jauh dari jaringan listrik PLN. Imbauan ini disampaikan karena jumlah gangguan tahun ini jauh lebih tinggi daripada tahun lalu.

” Gangguan listrik akibat layang-layang di pertengahan tahun 2023 sudah hampir menyamai tahun 2022. “Ini baru akan masuk Juli (2023) gangguan yang disebabkan oleh layang-layang sampai bulan Juni ini sudah mencapai gangguan di tahun 2022. Artinya apa, gangguan satu tahun yang lalu (2022) sudah tercapai sampai hari ini. Ini boleh saya bilang musim layangan belum mulai,” kata Arya di acara temu media di Denpasar, Bali, Selasa (27/6/2023).

Lanjut Arya, pada jalur transmisi 150 Kv pada 2021, PLN menurunkan layangan 318 kali. Di 2022 turun ,yaitu terjadi 168 kali gangguan. Sementara Januari hingga Juni 2023 terjadi 213 kali layangan tersangkut di Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT).

Sementara, untuk gangguan di 20 kV atau jaringan listrik menengah tercatat 120 gangguan jaringan listrik akibat layangan dari 2021 hingga Juni 2023. Pada tahun 2021 terjadi 65 kali gangguan, tahun 2022 28 kali, serta pada Januari hingga Juni 2023 terjadi 27 kali gangguan.

“Artinya, jumlah gangguan yang tercapai di tahun lalu sudah tercapai baru setengah tahun,” jelasnya.

Kerugian akibat gangguan layangan itu belum dihitung. Namun, gangguan yang paling banyak terjadi di kawasan Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar, dan Kabupaten Tabanan, Bali.

“Itu, secara garis besar. Kalau daerah (Kabupaten) Karangasem tidak begitu dan di Kabupaten Jembrana sedikit dan yang lainnya tidak terlalu besar. Mungkin tradisi masyarakat di sana tidak ada menaikkan layangan seperti di Denpasar atau Badung,” ujarnya.

Pihaknya juga mengimbau, kendati menaikkan layangan sudah menjadi budaya di Pulau Bali, dan tidak mungkin dihilangkan. Namun, bahaya pemain layangan itu dan gangguan pada jaringan listrik dapat diminimalisasi.

“Di mana jaringan listrik menyangkut khalayak hidup orang banyak, jaringan listrik termasuk objek vital nasional. Tidak tertutup juga kalau sampai menyebabkan kerugian yang besar, itu bisa ke ranah hukum. Karena PLN tidak akan melaporkan, PLN itu masuk aset objek vital nasional. Jadi kalau terjadi pihak kepolisian pasti akan melakukan action kalau layangan itu mengganggu kepentingan orang banyak,” ujarnya.

“Itu, secara garis besar. Kalau daerah (Kabupaten) Karangasem tidak begitu dan di Kabupaten Jembrana sedikit dan yang lainnya tidak terlalu besar. Mungkin tradisi masyarakat di sana tidak ada menaikkan layangan seperti di Denpasar atau Badung,” ujarnya.

Pihaknya juga mengimbau, kendati menaikkan layangan sudah menjadi budaya di Pulau Bali, dan tidak mungkin dihilangkan. Namun, bahaya pemain layangan itu dan gangguan pada jaringan listrik dapat diminimalisasi.

“Di mana jaringan listrik menyangkut khalayak hidup orang banyak, jaringan listrik termasuk objek vital nasional. Tidak tertutup juga kalau sampai menyebabkan kerugian yang besar, itu bisa ke ranah hukum. Karena PLN tidak akan melaporkan, PLN itu masuk aset objek vital nasional.

Made menegaskan bahwa PLN tidak melarang masyarakat atau pemain layang-layang yang biasa disebut sebagai rare angon untuk bermain dan menjalankan hobinya. Terlebih lagi pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk itu.
Namun, ia menghimbau para rare angon agar bermain dengan aman, seperti berada pada tempat yang aman, baik aman untuk pemain dan aman untuk fasilitas-fasilitas obyek vital nasional. Kemudian tidak menginapkan semalaman, atau setelah bermain langsung menurunkan layang-layang.

Made menuturkan, selain bermain secara individu, rare angon juga bisa mengikuti berbagai festival yang dapat merangkul para pemain. Menurutnya, festival layang-layang lebih aman untuk diikuti karena memiliki aturan bermainnya sendiri.

“Festival ini bagus diikuti karena sudah diatur jenis dan ukuran layangan, termasuk tempat pelaksanaan yang pasti jauh dari jaringan listrik berbahaya,” pungkasnya.

(080)

169

Check Also

Terus Menyala! Pegadaian Catat Laba Rp.1,4 T di Kuartal I/2024

Jakarta, Selasa  30  April 2024 Terus Menyala! Pegadaian Catat Laba Rp.1,4 T di Kuartal I/2024 …

Renungan  Joger

Bali, Selasa  30  April   2024 Renungan  Joger 101