Sunday , April 28 2024
Home / Bali / AQUA Mambal, Berkolaborasi Lewat Program Desa Wisata Berbasis Konsevasi Hutan Pinus Glagalinggah Kintamani, Bangli

AQUA Mambal, Berkolaborasi Lewat Program Desa Wisata Berbasis Konsevasi Hutan Pinus Glagalinggah Kintamani, Bangli

Bangli, Kamis  21  Desember  2023

AQUA Mambal, Berkolaborasi Lewat Program Desa Wisata Berbasis Konsevasi Hutan Pinus Glagalinggah Kintamani, Bangli

 

Bali, indonesiaexpose.co.id – Hutan Pinus Glagalinggah ,Kintamani,Kab.bangli – Bali ini merupakan salah satu objek wisata hutan yang dikembangkan AQUA Mambal berkolaborasi dengan Kelompok Tani Hutan Glagalinggah Lestari lewat Program Desa Wisata Berbasis Konservasi dan Budaya oleh PT. Tirta Investama .

Program dikembangkan di kawasan Hutan Pinus Glagalinggah di hamparan vegetasi pinus seluas 51 ha dan perkebunan masyarakat Dusun Glagalinggah. Aktifitas yang dibangun bersama mencakup pelestarian Lingkungan, menggerakkan sosial dan mendorong Ekonomi kemasyarakatan.

Dimulai pada saat pandemi tahun 2021 saat AQUA Mambal membangun kolaborasi dengan Kelompok Tani Hutan Glagalinggah Lestari mengembangkan Program Desa Wisata Berbasis Konservasi dan Budaya.

“Program dikembangkan di kawasan Hutan Pinus Glagalinggah di hamparan vegetasi pinus seluas 51 ha dan perkebunan masyarakat Dusun Glagalinggah. Aktifitas yang dibangun bersama mencakup pelestarian lingkungan, menggerakkan sosial dan mendorong ekonomi kemasyarakatan,” papar Nyoman Arsana, Stakeholder Relation Manager AQUA Mambal dalam sambutanya di Kintamani,Kab.Bangli-Bali, Kamis (21/12/2023).

Lembaga yang sudah ada seperti kelompok Petani Hutan, kelompok Wanita Tani Hutan, lembaga Desa Adat, Sekeha Taruna, diberdayakan dengan lebih optimal.

Dari sisi lingkungan, penanaman 4.000 pohon dari berbagai jenis tanaman konservasi dan tanaman buah ditujukan untuk meningkatkan heterogenitas vegetasi yang didominasi tanaman pinus.

Disela-selanya, pembuatan 2.605 unit rorak ditujukan untuk mengurangi limpasan air hujan dan meresapkan kembali sebanyak mungkin air ke dalam tanah. Rorak ini sebagai upaya konservasi teknis yang juga akan membawa manfaat kesuburan bagi vegetasi diatasnya.

Jero Bendesa Adat Glagalinggah Wayan Samadhi mengungkap, pihaknya mulai mengembangkan wana wisata hutan pinus Glagalinggah sejak tahun 2018.

”Salah satu kewajiban kita disini melestarikan hutan, hak kita mengembangkan wisata ini untuk mendorong perekonomian masyarakat,” ungkap Samadhi.

Sementara , Ketua Tim Pengembangan Tutupan Hutan Dinas Kehutanan dan LH Provinsi Bali, Made Maha Widyartha menyampaikan bahwa Glagalinggah adalah satu dari 170 titik yang ada di Bali yang dikembangkan untuk perhutanan sosial.

“Birokrat membuatkan jembatan, bukan membangun dinding. Kami menyambungkan fungsi dan stakeholder yang ada. Kami berharap bahwa Glagalinggah bisa menjadi wujud perhutanan sosial yang berhasil menyelaraskan hutan antara manfaat lingkungan dan sosial ekonomi”, tambahnya.

”Kedepan kami berharap Glagalinggah bisa dihitung angka jumlah air yang masuk, dan karbonnya. Sehingga nanti Kintamani tidak hanya dikenal dengan lake view tapi juga forest view”, pungkasnya.

Dari sisi lingkungan, penanaman 4.000 pohon berbagai jenis tanaman konservasi dan tanaman buah ditujukan untuk meningkatkan heterogenitas vegetasi yang didominasi tanaman pinus.

163

Check Also

Renungan  Joger

Bali, Sabtu  27  April   2024 Renungan  Joger 77

Tiga Bulan Pertama 2024, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Layani 5,1 Juta Penumpang

Mangupura, Jumat  26  April 2024 Tiga Bulan Pertama 2024, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai …