Tuesday , October 28 2025
Home / Ekonomi / ‘Sejuta Polis Untuk Negeri ‘ Wujud UpayaNyata Industri dalam Meningkatkan Penetrasi dan Literasi Asuransi di Indonesia 

‘Sejuta Polis Untuk Negeri ‘ Wujud UpayaNyata Industri dalam Meningkatkan Penetrasi dan Literasi Asuransi di Indonesia 

Nusa  Dua, Kamis  17  Oktober  2019

 

‘Sejuta Polis Untuk Negeri ‘ Wujud UpayaNyata Industri dalam Meningkatkan Penetrasi dan Literasi Asuransi di Indonesia

 

 

 

BALI,  INDEX  – Guna mendorong peningkatan penetrasidan literasi asuransi di seluruh lapisan masyarakat, Dewan Asuransi Indonesia (DAI)bekerja sama dengan seluruh anggota asosiasi asuransi yang beranggotakan asosiasiasuransi umum(AAUI),asuransi jiwa(AAJI), asuransi jaminan sosial(AAJSI), asuransi syariah(AASI), pialang asuransi dan reasuransi (APPARINDO) serta penilai kerugian asuransi(APKAI), kembali mengadakan eventtahunan ‘Hari Asuransi 2019’ yang kinimemasuki tahun ke-14.

Melalui tematetap “Mari Berasuransi”serta sub tema ‘Sejuta Polis untuk Negeri’, kegiatan Hari Asuransi tahun ini berfokus untuk memberikan edukasi mengenai pentingnya berasuransi untuk perlindungan jangka kepada sebanyak mungkin masyarakat.

Ketua Umum DAI (Dewan Asuransi lndonesia) Dadang Sukresna mengatakan, perayaan Hari Asuransi ke-14 Tahun 2019 ini merupakan bentuk komitmen berkelanjutan DAI bagi masyarakat Indonesia.

“Melalui tema tetap “Mari Berasuransi” dan sub tema ‘Sejuta Polis untuk Negeri’, kami ingin kembali menjabarkan tujuan bersama untuk meningkatkan pemahaman asuransi, khususnya dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan dalam mendorong ketersedian akses dan layanan keuangan yang menyentuh seluruh lapisan masyarakat di Indonesia,” tutur Dadang Sukresna di acara pres conference bertempat di Nusa Dua-Bali, Kamis (17/10/2019).

Dadang menjelaskan, berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penetrasi asuransi di Indonesia masih tergolong rendah, baru 3,01%. Padahal, asuransi seharusnya menjadi andalan sebagai pelindung dari berbagai risiko di masa depan yang dapat mengancam perencanaan keuangan.

Menurutnya, tingkat pendidikan, kesadaran dan pendapatan masyarakat masih menjadi beberapa penyebab utama rendahnya minat masyarakat dalam berasuransi.

“Selain itu, kondisi wilayah Indonesia yang merupakan negara kepulauan, turut memengaruhi percepatan penetrasi asuransi kepada masyarakat dan merupakan tantangan tersendiri bagi Industri asuransi, agar kegiatan penetrasi tidak hanya berfokus di kota-kota besar,” jelasnya.

Untuk itu dalam mensosialisasikan asuransi lebih masif, dilakukan hingga pelosok-pelosok desa dan kepada anak sekolah (SMA/SMK). Tujuannya untuk mengenalkan asuransi sejak dini.

“Jadi ketika tamat sekolah mereka sudah tahu apa asuransi dan produk-produknya,” ujarnya.

Dikatakan DAl melakukan berbagal kegiatan yang berfokus pada edukasi dan sosialisasi manfaat berasuransi kepada seluruh lapisan masyarakat, baik untuk kalangan internal maupun eksternal industri perasuransian, termasuk pada kegiatan Hari Asuransi ini.

Ketua Panitia Hari Asuransi 2019 Fachri Adnan mengatakan terkait tantangan penetrasi asuransi saat ini, insan asuransi melihat masih banyak celah yang dapat dilakukan, guna mencapai tujuan peningkatan masyarakat untuk sadar berasuransi.

Riswinandi, Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan NonBank (IKNB) OJK  menambahkan, dalam konteks yang lebih luas, tema yang diambil ini juga searah dengan program pemerintah yang mencanangkan target keuangan inklusif atau presentase jumlah penduduk dewasa yang memiliki akses layanan keuangan pada lembaga keuangan formal sebesar 75% pada akhir tahun 2019,target tersebut tercantum dalam Peraturan Presiden (Perpres) No. 82 tahun 2016.

”Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan bahwa tahun depan Indonesia akan memasuki periode dengan komposisi jumlah penduduk produktif yang tinggi, Hal ini akan berimplikasi pada meningkatnya demandterhadap asuransi karena sebetulnya lapisan golongan masyarakat ini akan membutuhkan berbagai produk keuangan baik untuk proteksi, investasi, dan lain sebagainya,” sambung Riswinandi.

Lanjutnya, potensi tersebut juga ditunjang dengan hegemoni insurance technology(insurtech)yang kian populer, melalui evolusi dalam semua aspek operasional asuransi mulai dari sisi penjualan produk, underwritinghinggapembelian polis yang bisa dilakukan hanya dengan sentuhan jari. Inovasi ini akanmemudahkan perusahaan-perusahaandalam menjangkau untapped marketdan tentunyaakan memberikan pengalaman baru pada calon tertanggung,” imbuhnya.

“Melalui ‘Sejuta Polis Untuk Negeri’, kami berharap distribusi produk-produk asuransi bisa lebih masif. Meningkatnya pemahaman masyarakat akan pentingnya asuransi pada akhirnya akan mampu mendorong percepatan pertumbuhan industri asuransi nasional,” tutup Dadang.

(067)

601

Check Also

SMARTFREN Perluas Jaringan 3x Lebih Luas : Di Gianyar, Klungkung dan Karangasem

Gianyar, Sabtu  11 Oktober 2025.   SMARTFREN Perluas Jaringan 3x Lebih Luas : Di Gianyar, Klungkung …

Pegadaian Resmi Luncurkan Super Apps ‘Tring!’: Integrasikan Seluruh Ekosistem Emas dan Keuangan Digital dalam Satu Genggaman

Jakarta,  Rabu 08 Oktober 2025 Pegadaian Resmi Luncurkan Super Apps ‘Tring!’: Integrasikan Seluruh Ekosistem Emas …