Trisno Nugroho Kepala BI Propinsi Bali,  Resmikan  Banjar Kelod Kauh ,Desa Panji Jadi Banjar digital 

Singaraja, Sabtu 25 Juni 2022

 

Trisno Nugroho Kepala BI Propinsi Bali,  Resmikan  Banjar Kelod Kauh ,Desa Panji Jadi Banjar digital

 

 

Bali,  indonesiaexpose.co.id  –  Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Propinsi Bali bersama Bank Pembangan Daerah (BPD) Balibdan anggota Komisi XI DPR RI I Gusti Agung Rai Wirajaya, resmi menjadikan Banjar Kelod Kauh, Desa Panji, Kecamatan Sukasada menjadi banjar digital pada Jumat (24/6/2022).

Menurut Kepala BI Propinsi Bali, Trisno Nugroho, embrio-embrio digitalisasi di desa Panji memang sudah nampak sejak lama, namun pengelolaannya masih belum maksimal. Untuk itu, Banjar Dinas Kelod Kauh bekerjasama dengan Bank Indonesia akan mengembangkan serta mengedukasi masyarakat terkait penggunaan digital dan dampak yang didapat.

“Saya berharap banjar-banjar di Bali dapat melakukan hal yang serupa untuk memajukan desanya dengan terdigitalisasi, terutama dalam hal transaksi. Kalau banjarnya maju, Bali pasti maju. Pihaknya berharap ekosistem digital di Bali maju. ‘Kalau pada saatnya nanti seluruh aktivitas di dunia lebih banyak pakai digital, maka Bali sudah siap,” kata Kepala BI Propinsi Bali, Trisno Nugroho.

Persipan-persiapan itu di mulai dari banjar itu. Ruang lingkup terkecil dari desa. Masyarakatnya juga siap. Selain itu, dengan adanya digitalisasi Banjar ini, uang akan lebih cepat membantu perputaran ekonomi. “Salah satu bentuk digitalisasi itu seperti adanya Qris dan e-mobile disaat pandemi. Dimana sejumlah keuntungan didapatkan masyarakat selama adanya pandemi Covid-19 dengan adanya e-money tersebut,” katanya.

Lanjutnya, kemudahan yang bisa diberikan diantaranya masyarakat bisa berbelanja, membayar tagihan, membayar pajak, dan lainnya semuanya bisa dilakukan dari rumah, sehingga dengan adanya e-money perekonomian khususnya di Bali tidak terjun bebas ke bawah.

“Digitalisasi termasuk Qris di Bali kita tidak terpengaruh jauh tapi lumayan bisa bertahan bahkan di Jawa sekarang sudah mulai naik sebab sekarang semua sudah menggunakan online,” jelas Trisno.

Tak hanya itu, Trisno menyebut untuk manfaat Qris sendiri ada banyak contohnya misalnya pada saat terjadi Covid-19 masyarakat bisa terhindar dari penularan sebab dengan Qris tidak lagi harus memegang uang secara langsung, bersentuhan saat bertransaksi, menghindari uang palsu.

“Jadi banyak sekali untungnya dengan adanya digitalisasi uang dan tidak ada ruginya sama sekali,” tegasnya.

Ketua BPD Desa Panji sekaligus Inisiator Banjar Digital Kelod Kauh Desa Panji, Gede Ganesha mengatakan pihaknya bekerjasama dengan BI serta BPD Bali telah sepakat untuk membangun kesadaran tentang pentingnya digitalisasi terutama dalan bertransaksi keuangan dengan menggunakan Qris.

Di samping itu pihaknya juga akan mengupayakan atau mensosialisasikan lebih detail lagi kepada masyarakat, agar senantiasa mau dan sadar untuk bertansaksi menggunakan transaksi digital.

“Setelah diresmikan nanti kita berupaya mensosialisasikan lebih detail dengan masyarakat tentang bertransaksi digital,” ungkap Ganesha.

Kemudian untuk pengambilan uang secara langsung. Ganesha mengaku bekerjasama dengan BPD Bali, sehingga untuk masalah pengambilan uang secara langsung oleh masyarakat sudah bisa dilakukan di Bank Sampah Galang Panji ataupun di BUMDes Panji. Maka dengan begitu masyarakat tidak lagi langsung ke BPD untuk mengambil uang tapi cukup di desa saja.

Selanjutnya berhubungan dengan cara meningkatkan minta masyarakat untuk bertransaksi secara digital pihaknya akan melakukan kegiatan sosialisasi serta mendorong segala Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada di Desa Panji untuk menggunakan transaksi digital.

Gerak nyata kami sudah mulai dari hal – hal kecil seperti pembayaran air yang dilakukan secara rutin setiap sebulan sekali di Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang kini sudah disediakan transaksi digital munggunakan Qris, sehingga masyarakat akan mulai terbiasa menggunakan transaksi digital.

“Kami di banjar ini ada Bank Sampah Galang Panji dan juga Bumdes yang pakai aplikasi itu. Kalau mau bayar air dan listrik bisa pilih menu yang ada, nanti diarahkan ke tahapannya. Begitu juga kalau mau jual sampah plastik ke bank sampah. Hasil penjualannya kami transfer ke nasabah yang tentunya sudah punya akun. Semuanya bsia lewat hp saja,” tandas Ganesa.(078)