Wednesday , July 2 2025
Home / Bali / “Wong  Cilik ”  Sepertinya  Terabaikan  Di  Kabupaten  Gianyar.

“Wong  Cilik ”  Sepertinya  Terabaikan  Di  Kabupaten  Gianyar.

Gianyar, Jumat 14 Oktober 2022

“Wong  Cilik ”  Sepertinya  Terabaikan  Di  Kabupaten  Gianyar.

 

Suasana  pedagang kecil berjualan diatas trotoar di kab.Gianyar,Bali, Kamis (13/10/2022). 

 

Bali,  indonesiaexpose.co.id  –  Ibarat anak kecil yang masih suka permen, bila kita ingin beri oleh oleh berikan saja permen, pastilah mereka senang, jangan beri dia oleh – oleh sate kambing atau babi guling, walaupun harganya mahal mereka pasti tidak senang.

” Masih banyaknya pedagang kecil berjualan diatas trotoar, tidak mau masuk berjualan kedalam Pasar Rakyat Gianyar,” ungkap  Gusti Putu Mandra pengamat sosial ,saat bincang – bincang dengan media ini di Kab.Gianyar -Bali, Kamis (13/10/2022).

Menurutnya,  masih banyaknya pedagang yang tidak mau masuk berjualan kedalam Pasar Rakyat Gianyar, dapat dipakai acuan revitalisasi Pasar Rakyat Gianyar tidak diinginkan masyarakat Gianyar.

“Ini bukti masyarakat Gianyar tidak menginginkan pembangunan Pasar dengan bentuk seperti itu. Mereka sepertinya masih menginginkan Pasar Rakyat Gianyar seperti dulu, dimana antara pembeli dan penjual bertemu leluasa,” paparnya.

Saat di tanya media, apakah Pasar Rakyat Gianyar sekarang membatasi pembeli dan penjual bertemu ?

Putu Mandra menjelaskan, disadari atau tidak, pembeli adalah raja. Tren sekarang mereka tidak mau susah, bila perlu pembeli ingin membeli barang dari atas motornya tanpa perlu lagi turun dan itu faktanya. Itu sebagai salah satu penyebab masih banyaknya pedagang yang berjualan diatas trotoar enggan masuk kedalam Pasar.

” Mengapa pemerintah kabupaten tidak bercermin pada fakta sebelumnya, sebelum direvitalisasi Pasar Rakyat Gianyar berlantai tiga, yang banyak pengunjungnya hanya lantai satu. Lantai dua dan tiga sepi pengunjung. Kenapa sekarang pemerintah kabupaten Gianyar justru membangun Pasar dengan menambah lantai dan merubah posisi toko toko dari sebelumnya menghadap ke jalan raya,” Mandra balik bertanya.

Sepertinya wong cilik kurang mendapat perhatian dari pemerintah kabupaten Gianyar. Bahkan semboyan yang berkuasa dan sangat sering disenandungkan, melindungi dan perhatian sama wong cilik, apa itu hanya selogan atau telah menjadi isapan jempol belaka ? tanya Mandra lagi.

Salah seorang pedagang trotoar sebut saja namanya Wayan ketika ditanya media ini, mengatakan mereka enggan masuk area Pasar Rakyat Gianyar karena tidak ketemu pembeli, kadang kadang tidak dapat berjualan seharian. Keluarga Kami harus makan apa tanya Wayan. Lebih lanjut dijelaskan kalau berjualan diatas trotoar lebih ada pembeli.

“Yen ring tengah Pasar ten polih meadolan titiang, disapunapine nenten polih ngarusan. Napi men tunas? Yen deriki meadolan wenten sane rauh metumbasan, ” pungkas Wayan.

(072)

598

Check Also

indonesiaexpose.co.id

Bali, Selasa 01 Juli  2025 73

Terobosan Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Jakarta, Selasa 01  Juli  2025. Terobosan Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan …