Thursday , July 31 2025
Home / Bali / Matru Pitru Puja Divas: Harmoni Penghormatan Orang Tua dalam Kearifan Veda, Kearifan Lokal Bali, dan Pendidikan Holistik One Earth School

Matru Pitru Puja Divas: Harmoni Penghormatan Orang Tua dalam Kearifan Veda, Kearifan Lokal Bali, dan Pendidikan Holistik One Earth School

Denpasar, Senin 28  Juli  2025

Matru Pitru Puja Divas: Harmoni Penghormatan Orang Tua dalam Kearifan Veda, Kearifan Lokal Bali, dan Pendidikan Holistik One Earth School

 

 

Bali,  indonesiaexpose.co.id   — Di tengah guyuran hujan yang membasahi Denpasar dan sekitarnya, lebih dari dua ratus peserta, termasuk murid-murid One Earth School bersama orang tua mereka, mengikuti ritual Matru Pitru Puja Divas. Acara tahunan ini menjadi momen reflektif dan sakral untuk menghormati orang tua sebagai manifestasi dari cinta kasih dan sumber kehidupan. Lebih dari sekadar upacara, Matru Pitru Puja Divas menjembatani nilai-nilai luhur spiritual Veda dengan kearifan lokal Bali serta visi pendidikan holistik masa depan.

Upacara dibuka dengan meditasi dan doa bersama, diikuti persembahan bunga, api, dan air sebagai simbol kasih, penerangan, dan penyucian. Anak-anak One Earth School secara bergantian memeluk dan bersimpuh kaki orang tua mereka, yang dibalas dengan pelukan hangat dari orang tua, diiringi lagu penghormatan dalam bahasa Sanskerta. Suasana haru tak terelakkan ketika anak-anak mengekspresikan rasa terima kasih kepada ayah dan ibu, menegaskan bahwa bakti adalah jalan sejati menuju kesadaran.

Ritual ini menghidupkan kembali ajaran suci universal yang menyatakan: Matru Devo Bhava (Ibu adalah manifestasi Tuhan), Pitru Devo Bhava (Ayah adalah manifestasi Tuhan), Acharya Devo Bhava (Guru adalah manifestasi Tuhan), dan Atithi Devo Bhava (Tamu adalah manifestasi Tuhan). Nilai-nilai tersebut terintegrasi secara harmonis dengan kearifan lokal Bali melalui konsep Catur Guru: guru rupaka (orang tua), guru pangajian (pengajar), guru wisesa (pemimpin), dan guru swadyaya (Tuhan).

One Earth School yang berada dalam naungan Yayasan Pendidikan Anand Krishna dan sekaligus merupakan sayap dari Yayasan Anand Krishna, memiliki motto: Schooling for Life, not for Living Alone, diresmikan oleh Bapak Made Mangku Pastika, saat mengemban tugas sebagai Gubernur Bali.

Sebagaimana yang ditulis Guruji Anand Krishna dalam buku Bringing the Best in the Child, Memunculkan yang Terbaik dalam Diri Anak, yang terbaik dalam diri anak tidaklah sama seperti “potensi tersembunyi” dalam diri anak yang kelak membuatnya menjadi seorang dokter, insinyur, politisi dan sebagainya. Yang terbaik dalam diri mereka adalah kemanusiaan mereka. Tanpa kemanusiaan, profesi semulia apapun baik sebagai guru, dokter maupun ahli hukum, maka ia akan menjadi monster, yang menteror lingkungannya untuk kepentingannya sendiri.

(071)

250

Check Also

Indonesiaexpose.co.id

Bali, Rabu  30  Juli  2025     59

Renungan  Joger

Bali, Rabu  30  Juli  2025 Renungan  Joger   106