Tuesday , November 4 2025
Home / Bali / Pegadaian mengEMASkan Indonesia : Transformasi Digital Pegadaian Tak Sekadar Klik dan Simpan

Pegadaian mengEMASkan Indonesia : Transformasi Digital Pegadaian Tak Sekadar Klik dan Simpan

Denpasar, Rabu 17 September 2025

Pegadaian mengEMASkan Indonesia : Transformasi Digital Pegadaian Tak Sekadar Klik dan Simpan

 

Pemimpin Wilayah PT Pegadaian Kanwil VII Bali Nusra, Arief Rinardi Sunardi.

 

Bali,  indonesiaexpose.co.id  –  Tak lagi sekadar tempat gadai, Pegadaian kini hadir dalam genggaman tangan. Lewat transformasi digital, layanan keuangan berbasis emas semakin mudah diakses siapa saja—bahkan cukup lewat ponsel. Inilah langkah nyata Pegadaian dalam mengEMASkan Indonesia.

Arief Rinardi Sunardi, Pemimpin Wilayah PT Pegadaian Kanwil VII Bali Nusra, menyebut bahwa transformasi digital bukan hanya strategi bisnis, tapi komitmen inklusif agar semua lapisan masyarakat dari kota hingga pelosok desa—bisa mengakses layanan keuangan berbasis emas.

“ Digitalisasi ini bukan sekadar alat, tapi jembatan. Lewat aplikasi Pegadaian Digital, masyarakat bisa menabung emas, mencicil, atau bahkan gadai tanpa harus datang ke outlet. Ini cara kami mengEMASkan Indonesia dengan menyederhanakan akses menuju kesejahteraan,” ujar Arief saat ditemui di Kantor Wilayah Pegadaian di Jalan Diponegoro, Denpasar ,Bali, Rabu 17 September 2025.

Melalui sinergi dengan pemerintah daerah, BUMDes, koperasi, hingga komunitas lokal, Pegadaian mendorong masyarakat untuk mengenal emas sebagai instrumen keuangan yang aman dan terjangkau. Program seperti GadePreneur, yang menyasar pelaku usaha kecil, turut membuka akses modal berbasis gadai dengan bunga ringan dan proses cepat.

Pegadaian memanfaatkan kekuatan teknologi dengan meluncurkan aplikasi Pegadaian Digital, yang memungkinkan nasabah menabung emas mulai dari nominal sangat kecil—bahkan hanya Rp10.000. Fitur ini terbukti menarik minat anak muda, yang kini mulai sadar pentingnya investasi sejak dini.

“Dulu, anak muda hanya tahu emas sebagai perhiasan. Sekarang, lewat edukasi dan digitalisasi, mereka mulai melihat emas sebagai aset masa depan,” tambah Arief.

Sementara di tempat berbeda, Made Andini (35) pengguna Pegadaian Digital mengatakan, sudah mulai menabung emas di aplikasi Pegadaian Digital sejak dua tahun lalu. Bisa mulai dari sepuluh ribu, gampang banget, dan aman.

“Saya nggak perlu ke outlet, semua cukup lewat HP,”ungkapnya.

Andini, yang kini menjalankan bisnis tanaman hias kecil-kecilan, mengaku mulai rajin menabung emas sejak dua tahun terakhir. Ia melihat emas sebagai “tabungan aman” di tengah kondisi ekonomi yang fluktuatif.

“ Waktu pandemi, saya sempat jual sebagian tabungan emas untuk kebutuhan mendesak. Kalau saya simpan uang di rekening, pasti sudah habis. Emas ini jadi penyelamat,” katanya sambil tertawa.

Kisah Andini adalah salah satu potret keberhasilan transformasi layanan digital Pegadaian yang kini menjangkau generasi muda urban dan menjadi bagian dari gerakan nasional bertajuk “Pegadaian mengEMASkan Indonesia.”

Di akhir wawancara, Arief Rinardi Sunardi menegaskan bahwa “Pegadaian mengEMASkan Indonesia” bukan sekadar tagline promosi, melainkan wujud nyata dari komitmen sosial, ekonomi, dan lingkungan.

“Emas adalah simbol nilai. Tapi yang lebih penting adalah nilai-nilai yang kita bangun bersama masyarakat: kepercayaan, kejujuran, dan keberlanjutan,” pungkasnya.

(Yuli)

306

Check Also

Walikota Jaya Negara dan IAGI Bali, Bahas Solusi Jangka Panjang Penanganan Bencana Banjir Di Kota Denpasar

Denpasar, Senin  03  November  2025 Walikota Jaya Negara dan IAGI Bali, Bahas Solusi Jangka Panjang …

Renungan  Joger

Bali, Senin  03  November  2025 Renungan  Joger   94