Denpasar, Selasa 28 Oktober 2025
Walikota Jaya Negara Harapkan Harmoni dan Kearifan Lokal Menginspirasi Gerakan Kota Tanpa Limbah

Pembukaan Seminar Internasional bertajuk “Zero Waste and Circular Economy” yang diikuti oleh delegasi dari berbagai kota anggota jaringan CityNet se-Asia Pasifik, Senin (27/10/2025), berlangsung di Bali Beach Convention Center, Sanur.
Bali, indonesiaexpose.co.id – Asia-Pacific International Seminar on Zero Waste menjadi rangkaian pembuka CityNet Executive Committee Meeting ke-45 Tahun 2025, yang digelar di Bali Beach Convention Center, Sanur, pada Senin (27/10/2025).
Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, bersama Wakil Walikota I Kadek Agus Arya Wibawa, hadir langsung dalam seminar yang diikuti oleh delegasi dari berbagai kota anggota jaringan CityNet se-Asia Pasifik. Turut hadir pimpinan OPD di lingkungan Pemkot Denpasar. Rangkaian acara ditutup dengan pemukulan kul-kul sebagai simbol harmoni dan kebersamaan.
Dalam sambutannya, Walikota Jaya Negara mengajak para peserta untuk merenungkan filosofi keseimbangan hidup dan rasa hormat terhadap alam sebagai nilai yang telah menjadi napas masyarakat Bali selama berabad-abad.
“Udara pagi Denpasar selalu dimulai dengan aroma dupa dari canang yang perlahan naik di depan rumah warga sebagai tradisi kecil penuh makna untuk merenungkan filosofi keseimbangan hidup dan rasa hormat terhadap alam, nilai yang telah menjadi napas masyarakat Bali,” ujar Jaya Negara.
Lebih lanjut, Jaya Negara menyampaikan rasa syukur dan apresiasi kepada CityNet Secretariat serta Zero Waste Foundation yang telah mempercayakan Denpasar sebagai tuan rumah forum strategis ini.
Walikota Jaya Negara menegaskan bahwa tema yang diangkat bukan sekadar wacana teknis, melainkan seruan moral untuk perubahan. Menurutnya, filosofi Zero Waste harus berakar dari kesadaran kecil dan kebiasaan sehari-hari dalam menghormati alam, sebagaimana nilai yang terkandung dalam Tri Hita Karana yakni keseimbangan antara manusia, alam, dan Sang Pencipta.
“Kearifan lokal adalah fondasi inovasi global. Denpasar ingin menunjukkan bahwa kota budaya juga bisa menjadi kota berkelanjutan,” tegasnya.
Jaya Negara juga menyinggung bahwa Denpasar, seperti banyak kota lain di Asia Pasifik, baru-baru ini diingatkan oleh alam melalui peristiwa banjir. Jaya Negara menyebut kejadian tersebut bukan sekadar ujian, melainkan pengingat bahwa keseimbangan alam tidak dapat dinegosiasikan.
“Menjaga lingkungan bukanlah pilihan, tetapi keharusan moral dan tanggung jawab bersama. Daya tahan kota tidak hanya dibangun melalui infrastruktur, melainkan juga melalui kesadaran, perubahan perilaku, dan kebijakan yang berpihak pada alam,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Walikota I Kadek Agus Arya Wibawa turut memaparkan berbagai inisiatif nyata Pemerintah Kota Denpasar dalam mendukung prinsip Zero Waste. Program tersebut mencakup pengelolaan sampah berbasis sumber di tingkat rumah tangga, penguatan bank sampah komunitas, serta pengembangan ekonomi sirkular yang melibatkan generasi muda.
“Mari kita jadikan momentum ini untuk memperkuat jejaring, memperluas kolaborasi, dan menyalakan semangat baru membangun kota tanpa limbah. Dari Denpasar, mari kita belajar, berbagi, dan bergerak bersama mengubah kebiasaan menjadi gerakan, gerakan menjadi kebijakan, dan kebijakan menjadi budaya,” ujar Arya Wibawa.
Puncak kegiatan ditandai dengan peluncuran “Call to Action for Zero-Waste Cities”, sebuah komitmen bersama para pemimpin kota anggota CityNet untuk membangun kota yang berdaya tahan, berbudaya bersih, dan berkelanjutan.
Dalam sesi peluncuran Call to Action for Zero-Waste Cities, tiga perwakilan negara anggota CityNet membacakan deklarasi bersama sebagai bentuk komitmen global menuju kota tanpa limbah.
Perwakilan Sri Lanka, Walikota Yraie Cally Balthazar dari Dewan Kota Kolombo, menyampaikan bahwa kota-kota adalah penggerak kemajuan global, namun juga menjadi penghasil sebagian besar limbah dunia.
“Sebagai pusat inovasi dan peluang, kami memiliki kekuatan sekaligus tanggung jawab untuk memimpin transisi menuju masyarakat tanpa sampah,” ujarnya.
Dari Filipina, Walikota Ronnie Dadivas dari Roxas City menegaskan bahwa pendekatan Zero Waste menawarkan jalan menuju kota yang lebih bersih, sehat, dan tangguh mengurangi polusi, menekan emisi, melestarikan sumber daya, serta menciptakan lapangan kerja hijau.
Sementara itu, Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, menutup deklarasi dengan menegaskan pentingnya tindakan nyata lintas negara.
“Ini menjadi seruan kita bersama untuk bertindak dengan penuh urgensi, memimpin dengan keberanian, dan mentransformasi kota-kota kita demi bumi dan generasi yang akan datang. Dari Denpasar, tanah yang penuh harmoni, pesan moral itu bergema dari kearifan lokal menuju inspirasi global demi masa depan yang bersih, berbudaya, dan berkelanjutan,” pungkas Jaya Negara.
( 112 )
Indonesia Expose mengawal reformasi memberantas korupsi