Friday , July 4 2025
Home / Bali / TREVO salah satu upaya mendigilitalisasi industry transportasi, untuk akomodir kebutuhan sewa kenderaan warga lokal dan wisatawan di Bali

TREVO salah satu upaya mendigilitalisasi industry transportasi, untuk akomodir kebutuhan sewa kenderaan warga lokal dan wisatawan di Bali

Canggu, Senin 25  Oktober  2021

 

TREVO salah satu upaya mendigilitalisasi industry transportasi, untuk akomodir kebutuhan sewa kenderaan warga lokal dan wisatawan di Bali

 

Pembicara Focus Group Discussion  dengan tema ‘ Mempercepat Pemulihan Pariwisata Melalui Digitalisasi Transportasi‘. Agus Sistyo Widjajati selaku Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Propinsi Bali, Nyoman Arthaya Sena ( Wakil Ketua Organda Bali),Ida Bagus Agung Partha Adnyana ( Ketua BTB) dan Brandon Curson  (General Manager Trevo).(Foto/indonesiaexpose.co.id).

 

Bali,  indonesiaexpose.co.id  –  Aplikasi berbagi kendaraan TREVO menyatakan komitmennya untuk membantu pemulihan perekonomian Bali dengan memberikan layanan terbaik bagi wisatawan nusantara maupun mancanegara yang akan berlibur di Pulau Dewata.

Sebagai aplikasi berbagi kendaraan yang baru saja hadir dan beroperasi di Bali, TREVO menekankan dengan sistem digitalisasi yang dimiliki akan dapat menjembatani kebutuhan konsumen dan pemilik kendaraan.

General Manager TREVO Brandon Curson mengatakan, kehadiran aplikasi berbagi kendaraan ini untuk mendukung perekonomian Bali yang terpukul karena pandemi Covid-19. Akibat pandemi, banyak pemilik kendaraan yang tidak dapat mendapatkan tambahan pendapatan dari kendaraan yang mereka miliki.

“ TREVO hadir untuk mengakomodir kebutuhan sewa kendaraan warga lokal, wisatawan lokal, maupun wisatawan domestik hanya dengan gawai pintar. Kehadiran kami di Bali sebagai salah satu bentuk upaya mendigitalisasi industry transportasi yang saat ini sudah mutlak harus diadopsi oleh siapapun,” tutur Curson  di acara FGD bertempat di Canggu, Kabupaten Badung-Bali, Senin (25/10/2021).

Hingga saat ini, TREVO telah menjalin kerjasama dengan puluhan pemilik kendaraan di Bali. TREVO memberikan sejumlah benefit serta fitur keamanan bagi pemilik kendaraan maupun wisatawan. Ini dikarenakan pengguna bebas memilih kendaraan dari pemilik atau host sesuai dengan jangka waktu yang dibutuhkan, misalnya sehari, seminggu maupun beberapa jam saja. Adapun bagi pemilik, fitur keamanan berupa asuransi perlindungan diberikan agar asset kendaraan tetap terjaga.

Dengan cara seperti ini, diyakini pemilik kendaraan dan wisatawan pengguna akan lebih cepat terhubung dan mudah. Ditambah lagi, proses transaksi pembayaran dapat dilakukan secara non tunai sehingga mengurangi interaksi kontak fisik serta mendukung program pemerintah Bali untuk bertransaksi secara cashless. Adapun jenis alat transportasi yang ditawarkan mulai dari mobil sport mewah, mobil keluarga, maupun city car hingga pesawat pribadi serta sepeda motor.

Brandon Curson mengatakan, sebagai daerah tujuan wisata, Bali tidak hanya dibanjiri wisatawan asing, tetapi juga turis lokal. Hal tersebut menjadi peluang penetrasi yang lebih luas. Terlebih, karakteristik wisatawan asing dari Korea, Australia, maupun China yang cenderung menyewa kendaraan kelas mewah. Belum lagi, karakteristik wisatawan yang datang ke Bali memiliki length of stay yang panjang sehingga durasi pemakaian aplikasi bisa dilakukan dua hari sampai dua minggu. Berbeda dengan durasi penyewaan di kota lain, yang mungkin hanya dilakukan dua sampai tiga hari.

Disisi lain, Nyoman Arthaya Sena selaku Wakil Ketua Organda mengaku kesiapan Bali dalam mendigitalisasikan moda transportasi di Bali sangat terbuka. Dengan adanya teknologi baru, sehingga usaha berjalan baik seiring perkembangan teknologi.

“Selama ini adanya benturan, seolah Orgada tidak setuju adanya digitalisasi. Yang perlu digarisbawahi, perusahan transportasi tetap mengikuti kaidah . Sedangkan perusahaan teknologi tetap menggunakan sistem pemasaran melalui digitalisasi,” ungkapnya singkat.

Turut hadir Ida Bagus Agung Partha Adnyana selaku Ketua Bali Tourism Board (BTB) mendukung kehadiran Trevo di Bali yang mengikuti digitalisasi.

“Adanya trevo sangat bangus untuk memberi persaingan secara sehat. Selama ini seolah-olah adanya monopoli perusahaan transportasi beraplikasi,” ujarnya.

Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Agus Sistyo Widjajati menambahkan, dari Juni sampai Oktober 2021 ada pergerakan mobilitas orang menuju tempat-tempat publik seperti pusat perbelanjaan/mal, bandara dan lainnya. Saat ini di masa pandemi Covid-19, masyarakat lebih senang bepergian ke tempat-tempat umum dibandingkan mengunjungi kerabatnya.

” Ini artinya transportasi mulai dibutuhkan karena ada pergerakan orang dan barang. Transportasi dibutuhkan masyarakat. Dari yang telah kami survei kepada 500 orang di Bali membuktikan sudah ada pergerakan pembayaran tunai menjadi nontunai. Saat pandemi pembayaran nontunai meningkat menjadi 21%, sebelum pandemi hanya 16%. Digitalisasi transportasi menciptakan kenyamanan bagi wisatawan,” jelasnya.

Selama ini, lanjut, Agus, di Bali belum ada pengelolaan transportasi secara terintegrasi selama ini dan perlu moda transportasi dikelola digitalisasi. Karenanya, perlu adanya transparansi harga. Perlu dimunculkan persaingan moda transportasi untuk memberikan opsi kepada Wisatawan.

“Keinginan pemerintah harus direpresentasikan melalui regulasi. Dari sisi swasta, perlu adanya sharing,” tandasnya.

(080)

 

627

Check Also

Renungan  Joger

Bali, Kamis 03  Juli  2025 Renungan  Joger   77

indonesiaexpose.co.id

Bali,  Rabu  02  Juli  2025 82