Thursday , May 2 2024
Home / Bali / Tiga Belas Karya Lukis di Pamerkan 7 – 31 Mei 2023 di Santrian Gallery

Tiga Belas Karya Lukis di Pamerkan 7 – 31 Mei 2023 di Santrian Gallery

Denpasar, Kamis 06 April 2023

Tiga Belas Karya Lukis di Pamerkan 7 – 31 Mei 2023 di Santrian Gallery

 

Bali, indonesiaexpose.co.id – Karya yang dihadirkan oleh Ngurah Paramartha dalam pameran tunggalnya di Santrian Gallery, memakai dua sandaran yakni estetika subyektif maupun estetika subyektif sekaligus.

“Saya menyadari pentingnya proses dan pengalaman-pengalaman indrawi dan psikis yang la rasakan dalam kegiatan melukisnya. Artinya melukis adalah aktivitas yang empirik, lalu hasil dari pengalaman-pengalaman tersebut menghasilkan fenomena artistik yang terhampar pada selembar kanvas atau pada selembar plat fiber glas dan plat logam sebagai medium karyanya,” jelas Ngurah Paramartha di acara jumpa pers di Griya Santrian, Denpasar, Kamis (6/4/2023).

Ketika ditanya awak media gagasan apa yang melatar belakangi hadirnya karya-karya yang la pamerkan saat ini? Secara tersirat Ngurah Paramartha menyadari sepenuhnya sandaran yang la yakini dan pakai dalam proses melahirkan karya ini adalalah pengalaman-pengalaman empirisnya ketika melukis. Bagaimana la mengakui keterpikatan atau yang dalam bahasa Bali disebut Kadaut sebagai fenomena perasaan atau kejiwaan yang menggerakkanya untuk melukis.

Pertanyaan berikutnya Kadaut atau terpikat oleh apa? Secara gamblang Ngurah menyatakan bahwa ketertarikanya dalam melihat hamparan layer atau lapisan warna yang dihadirkan secara bebas diawal la melukis sebagai sebuah elemen artistik yang memantik dan membuatnya terpikat untuk menggerakkan proses berikutnya yakni mengkontruksi figur-figur maupun objek objek yang hadir dalam karyanya.

Warna warna yang saling berkomplementer dan saling tumpang tindih yang la torehkan secara ekspresif dan bebas menjadi pengalaman-pengalaman yang membebaskan baginya.

Ia mengaku tak memperhatikan kaidah kaidah rasio ataupun logika ketika la mulai mengoleskan warna melalui torehan torehan paletnya.

Ketika proses ini selesai la akan menatap hasil torehan bebasnya tersebut. Tahap menatap ini merupakan momentum kunci dalam proses melukisnya lebih lanjut. Hamparan warna yang tersaji seperti memanggil manggilnya, seperti memberi daya pikat yang luar biasa imajinasinyapun bergerak seturut memori memori visual yang pernah la lihat.

Hamparan warna warna abstraktif tersebut dilihat oleh Ngurah memiliki potensi representasi atau kebentukan. Maka garis menjadi pilihan berikutnya untuk mengkontruksi figur-figur dan objek yang ada dalam imajinasinya yang bertaut pula dengan memori memori visualnya pada berbagai image image naif yang merepresentasikan alam, seperti pohon, binatang serta artefak artefak budaya visual yang tumbuh dari locus sosio kulturalnya sebagai orang Bali semisal wayang dan kisah kisah tantri, atau pengalaman visualnya yang tertarik melihat tinggalan tinggalan arkeologis suku Maya di Amerika Latin yang la temukan dalam berbagai sumber baik literatur maupun media virtual.

Rangkalan-rangkaian imajinasi tersebut jika dibaca secara psikologis dapat terbaca sebagai memori after image yang hadir akibat terstimulasi oleh fenomena pertumpukan lapis lapis warna yang la hadirkan. (080)

277

Check Also

Renungan  Joger

Bali, Rabu  01  Mei  2024 Renungan  Joger 219

Bupati Sanjaya Duduk Lesehan, Nobar Timnas Bersama Ribuan Warga Tabanan

Tabanan,  Selasa  30  April 2024 Bupati Sanjaya Duduk Lesehan, Nobar Timnas Bersama Ribuan Warga Tabanan …