Bangli, Senin 11 Desember 2023
OJK Bali Terus Lakukan Pendampingan Literasi Keuangan Bagi Petani
Kepala OJK Provinsi Bali, Kristrianti Puji Rahayu (tengah) saat mengunjungi cluster bawang merah program TPAKD di Desa Songan,Kintamani,Kab.Bangli, Senin (11/12/2023).
Bali, indonesiaexpose.co.id – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali menggelar acara media gathering akhir tahun yang berlangsung pada 11 – 12 Desember 2023 di Kintamani,Kab.Bangli – Bali .
Kepala OJK Provinsi Bali, Kristrianti Puji Rahayu mengatakan kegiatan ini menjadi kesempatan secara langsung guna melihat petani setempat telah mendapatkan literasi keuangan dan akses pembiayaan. OJK sedang mengembangkan skema KPSP (Kredit Pembiayaan Sektor Prioritas) pertanian. Pertanian tersebut tergantung dari potensi masing-masing daerah.
“KPSP ini kita luncurkan saat Bulan Inklusi Keuangan di Tabanan melalui Subak Bengkel. Kita ketahui setelah pandemi Provinsi Bali melakukan diversifikasi sektor-sektor yang bisa menopang pertanian sesuai visi Nangun Sad Kertih Loka Bali, dan Tabanan kita pakai lumbung padi,” ujar Puji saat mengunjungi petani bawang di Desa Songan,Kintamani,Kab.Bangli, Senin (11/12/2023).
Puji menjelaskan. tahun 2024 nanti khusus di Kabupaten Bangli, OJK bersama Dinas Pertanian setempat akan melihat sektor-sektor yang diprioritaskan dan selanjutnya dijadikan percontohan seperti di Subak Bengkel. Sistem yang diterapkan oleh Subak Bengkel, dimana ada BUMDES yang bekerja sama untuk menyediakan pupuk, Saprotan dan bibit, lalu petaninya diberikan akses kredit. Selain itu diberikan pendampingan hingga urusan asuransinya
” OJK juga meminta perbankan dan perusahaan pembiayaan membentuk pencadangan yang memadai untuk mengantisipasi berbagai ketidakpastian yang sumbernya dari perekonomian global ke depan,”tandasnya.
Puluhan awak media yang tergabung di Sobat Media OJK Bali mengunjungi klaster bawang merah Program TPAKD Kabupaten Bangli, tepatnya di Kelompok Tani Sejati, Banjar Dalem, Desa Songan B, Kecamatan Kintamani yang diketuai oleh I Ketut Lama.
Seperti diterapkan oleh Kelompok Tani Sejati, yaitu pola pengairan Sprinkle, sehingga hemat waktu, tenaga dan meningkatkan produktivitas karena efektivitas penggunaan tanah tidak sampai empat kali.