Rumah Sakit Bhayangkara Tk ll Sartika Asih Bandung, Kini Miliki Alat Canggih Untuk Deteksi Penyakit Jantung Coroner

Bandung, Sabtu  13  April  2019

 

Rumah Sakit Bhayangkara Tk ll Sartika Asih Bandung, Kini Miliki Alat Canggih Untuk Deteksi Penyakit Jantung Coroner

 

RS Bhayangkara Tk ll Sartika Asih Bandung, Jl. Moch Toha No 369 Kota Bandung (Foto:A.Hasibuan/indonesiaexpose.co.id)

JAWA BARAT, INDEX –  Rumah Sakit Bhayangkara TK. II Sartika Asih Bandung Polda Jabar, saat ini telah dilengkapi oleh alat canggih untuk mendeteksi penyakit jantung coroner yang disebut dengan MSCT Cor. Penggunaan alat ini telah dioperasionalkan, kegiatan itu dimulai dengan pemeriksaan penyakit jantung koroner bagi Pejabat Utama Polda Jabar dan Kapolres jajaran, melalui pemeriksaan MSCT Cor, sejak 25 Maret 2019 sampai 28 Juni 2019.

“Kegiatan pemeriksaan penyakit jantung coroner ini merupakan langkah antisipasi atau pencegahan dan deteksi dini terhadap penyakit jantung coroner,” kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko kepada indonesiaexpose.co.id, Sabtu (13/4/2019) sore.

Sebagaimana keterangan yang disampaikan oleh Karumkit Bhayangkara TK. II Sartika Asih Bandung Polda Jabar, Kombes Pol. Dr. Harry Kamijantono, SP.OT., FICS, MM., bahwa pemeriksaan MSCT Cor, merupakan generasi terbaru dari CT Scan yang memiliki kemampuan untuk menghasilkan informasi dan memberikan gambaran diagnostic yang lebih baik, terutama untuk pemeriksaan organ bergerak seperti jantung, dengan kecepatan pemeriksaan yang cukup singkat dan menghasilkan gambar dengan resolusi yang baik,” tuturnya.

Lebih jauh dikatakan oleh Karumkit adapun tujuan dilakukannya CT scan Jantung adalah untuk memberikan gambar dari jantung dan arteri jantung secara detail serta tes ini dapat mendiagnosis atau mendeteksi penyakit-penyakit seperti Plak yang terdapat di arteri jantung yang dapat menentukan risiko terkena penyakit jantung, penyakit jantung kongenital (masalah pada jantung yang terjadi sejak lahir) dengan katup jantung, masalah pada arteri yang memberi supply pada jantung serta masalah pada fungsi pompa jantung, tandas Dr. Harry Kamijantono.

(A.Hasibuan)