Kuta, Jumat 17 Mei 2019
OJK Regional 8 Bali, Nusra, hentikan 543 Fintech
Kepala OJK Regional 8 Bali Nusra, Elyanus Pongsoda (Foto)
BALI, INDEX – Selama triwulan pertama tahun 2019, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di wilayah Provinsi Bali tetap mampu mempertahankan kinerja positif dan mengalami peningkatan dari segi aset ,kredit, serta dana pihak ketiga.
Kepala OJK Regional 8 Bali Nusra, Elyanus Pongsoda mengatakan, dalam rangka upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi serta pencegahan dan penanganan krisis keuangan di Provinsi Bali, OJK telah membangun mekanisme kerja, antara lain melalui Forum Komunikasi Lembaga Jasa Keuangan (FKLJK) Provinsi Bali, Tim Kerja Satuan Tugas Waspada Investasi, Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), dan Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) Kredit Usaha Rakyat (KUR).
“Selama tahun 2018, Satgas Waspada Investasi telah menghentikan kegiatan dari 543 Fintech peer to peer lending ilegal dan 120 entitas investasi ilegal,” ungkap Elyanus pada acara sharing media OJK di Starbucks Reserve Dewata Sunset Road, Kuta, Bali, Kamis (16/5/2019).
Menurutnya, OJK telah mengimplementasikan Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) secara penuh sejak 1 Januari 2018 untuk menggantikan Sistem Informasi Debitur (SID) yang dikelola oleh Bank Indonesia. Dengan impelementasi SLIK secara penuh, maka sejak 1 Januari 2018 layanan permintaan informasi debitur dan penanganan pengaduan debitur juga beralih dari BI ke OJK.
Meski belum ada investasi bodong yang dilaporkan ke OJK Bali Nusra tahun ini, Elyanus minta warga tetap berhati-hati, teliti dan waspada jika ingin berinvestasi.
Dalam acara yang dirangkai pula dengan Kondisi Industri Jasa Keuangan Provinsi Bali Triwulan I Tahun 2019 itu juga hadir Kepala OJK Bali Nusra Elyanus Pongsoda serta jajarannya, hadir Financial Planner yang juga founder Ngopi Pintar Agus Helly memaparkan pentingnya Investasi saham.
Investasi saham dinilai merupakan salah satu yang memberi keuntungan luar biasa sebab tingkat pertumbuhannya sangat tinggi dibandingkan imvestasi lainnya.
“Keuntungan di saham ini, selain modal investasinya kecil, transaksinya mudah, juga keuntungan jangka panjangnya luar biasa,” tambah Agus Helly di sela-sela acara OJK & Ngopi Pintar yang mengangkat tema “Investasi Saham sebagai Gaya Hidup”, Kamis (16/5/2019) malam di Kuta.
Menurut Agus, Investasi saham ini juga mengalahkan inflasi, aman (karena ada yang mengawasi) dan pajak yang sederhana. Kapan saja punya dana bisa beli saham.
“Namun dia mengingatkan agar dalam berinvestasi saham, juga dipertimbangkan perusahaan yang dianggap bagus kinerjanya,” tambah Agus yang lama berkecimpung di dunia perbankan ini.
Jelasnya, ada banyak perusahaan yang layak untuk dibeli sahamnya. Di sisi lain, Agus juga memaparkan pentingnya mengelola keuangan untuk mengembangkan dan menyelamatkan aset yang dimiliki. Mengacu pada konsep “Pidamida Keuangan”,
Ada tiga hal dalam mengelola keuangan, yakni pertama dimulai dari ‘Perlindungan Kekayaan’, yang kedua ‘Pengumpulan Kekayaan’ seperti saham, reksadana, emas properti, tanah, dll. Dan yang terakhir yakni ‘Pengembangan Kekayaan’.
Menurutnya pada usia produktif Ini penting ketika berhenti kerja.
(002/IE)