Mangupura, Sabtu 29 Juni 2019
All – Out promosikan semua wisata di Kabupaten Sumba Barat, nyatakan siap menjadi Co Host dalam even Bali & Beyond Travel Fair 2020
Acara Press Conference – Closing BBTF 2019 bertempat di Uluwatu Room,Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) Nusa Dua- Bali, Jumat,( 28 /6/ 2019.)
BALI, INDEX – Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur menyatakan kesiapannya menjadi co-host dalam event Bali & Beyond Travel Fair (BBTF) ke-7 tahun 2020 mendatang.
Wakil Bupati Sumba Barat Marthen Ngailu Toni menyatakan, pihaknya memastikan bakal all-out mempromosikan semua tempat wisata di Sumba. Termasuk, mengajak pelaku dan industri pariwisata untuk mempromosikan produk jasa dan barang yang akan dijual kepada wisatawan
“Nanti kita akan bawa seluruh potensi pariwisata yang ada disana, spot-spotnya seperti apa akan kita bawa kesini,” kata Toni usai acara pres conference di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) Nusa Dua- Bali, Jumat,( 28 /6/ 2019.)
Kabupaten Sumba Barat memiliki panorama alam yang sangat indah. Toni menyebut, setiap tempat di Kabupaten Sumba Barat merupakan destinasi wisata, baik spot destinasi maupun wisata budaya. Keunikan budaya di ‘Pulau para Dewa’ itu, diyakini Toni, tidak ditemukan di tempat lain.
“Di Kota Kabupaten, dimana modernisasi berkembang, justru masyarakatnya tetap hidup mempertahankan budaya dan tradisi mereka. Warga juga masih mempertahankan rumah-rumah mereka secara tradisional,” jelas Toni.
Namun fakta yang ada saat ini, penerbangan menuju pulau Sumba masih sangat terbatas. Maskapai seperti Garuda mulai menghentikan penerbangannya menuju Sumba sejak Mei 2019 lalu. Hal itu, dikatakan Toni, dirasakan jadi kendala untuk mendatangkan wisatawan ke Sumba Barat.
“Kami berharap, maskapai, khususnya Garuda kembali membuka penerbangan dengan rute Sumba. Ini yang jadi kendala dan kami rasakan mulai ada penurunan jumlah wisatawan,” ujar Toni.
Toni menganggap, anjloknya wisatawan ke Sumba menjadi persoalan yang sangat krusial. Sebelumnya, maskapai Garuda rute Sumba memiliki flight tiga kali sehari.
Sementara, Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Bali ikut mendorong maskapai tanah air agar membuka penerbangan menuju Sumba.
Ketua ASITA Bali Ketut Ardana mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan pengurus DPP ASITA dan meminta kepada Kementerian Pariwisata untuk mengambil langkah, terkait kendala tidak adanya penerbangan menuju Sumba.
Sementara untuk Tomohon International Flower Festival (TIFF), merupakan iven tematik tahunan yang
mempromosikan potensi pariwisata dan akan digelar untuk yang ke-9 kalinya di Kota Tomohon, Sulawesi Utara dengan tema “9reatest Love Of All”.
“Keindahan Kota Tomohon akan kami pamerkan melalui parade bunga, kamaval bunga, pameran florikutura dan iven-iven lainnya sebagai komitmen awal penyelenggaraan,” ujar Walikota Tomohon, Jimmy Feidie Eman, SE. Ak, CA, pada acara Jumpa Pers di BBTF Nusa Dua, Jumat (28/6/2019).
Menurutnyanya, Tomohon lnternational FIower Festival (TIFF) pada tahun 2008 (skala nasional dengan nama iven Tomohon FIower Festival dan digelar tiap dua tahun sampai tahun 2014). Mulai tahun 2015 hingga geiarannya yang ke-9 tahun ini, TIFF berskala internasional dan ditetapkan sebagai agenda tahunan, imbas dari dukungan Kementerian Pariwisata RI dengan memperhatikan keseriusan dan komitmen Pemerintah Kota Tomohon dalam manajemen iven yang berorientasi evaluasi, hingga tahun 2018, Tomohon International Flower Festival (TIFF) diganjar masuk dalam 100 Calendar of Event Kementerian Pariwisata RI bersama iven-iven unggulan lainnya dari berbagai daerah di seluruh Indonesia dengan misi serupa yaitu promosi pariwisata Indonesia secara umum dan potensi wisata daerah secara khusus.
Selain mengangkat pesona atraksi wisata maupun destinasi wisata. diharapkan iven-iven serupa menjadi refleksi gambaran tradisi, kultur, lifestyle, kearifan lokal daerah yang dikemas dalam konsep menan‘k sebagaimana esensi pariwisata (cultural value).
“Selain sebagai promosi pariwisata, TIFF kami harapkan efektif dalam menggerakkan sektor2 terkait di Tomohon beserta industn’ pendukungnya, sehingga dapat menstimulasi usaha ekonomi kreatif dan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan perekonomian yang berbasis kerakyatan (commercial value),” pungkasnya.
(012)