Wednesday , July 2 2025
Home / Bali / Respon Digitalisasi sektor Keuangan : Bank Sentral Luncurkan Visi Sistem Pembayaran Indonesia 2025

Respon Digitalisasi sektor Keuangan : Bank Sentral Luncurkan Visi Sistem Pembayaran Indonesia 2025

Kuta, Jumat  30  Agustus  2019

 

Respon Digitalisasi sektor Keuangan : Bank Sentral Luncurkan Visi Sistem Pembayaran Indonesia 2025

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo (tengah) saat memberikan keterangan pers.(Foto/indonesiaexpose.co.id/070)

BALI,  INDEX   – Bank Sentral telah mengeluarkan beberapa kebijakan untuk merespon ‘Karakteristik Redanya Globalisasi dan Meningkatnya Digitalisasi’. Hal tersebut disampaikan pada The 13th BMEB International Conference and Call for Papers (ICCP) yang berlangsung selama dua hari 27 – 28 Agustus di Kuta.

Digitalisasi dalam sektor keuangan kini tumbuh kian pesat. Ini terlihat salah satunya dari menjamurnya teknologi keuangan atau fintech dan sistem pembayaran yang mengandalkan teknologi.

Namun pada saat bersamaan, globalisasi pun kian meredup. Hal ini ditandai dengan proteksionisme dan ketegangan yang terjadi di sejumlah negara.

“Menghadapi digitalisasi ekonomi ke depan, para pengambil kebijakan, termasuk bank sentral, perlu memahami perubahan-perubahan pemikiran ekonomi sehingga dapat melakukan respons kebijakan secara tepat,” kata Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo  dalam konferensi pers seminar internasional Bulletin of Monetary Economics and Banking di Badung, Bali, Kamis (29/8/2019).

Pada konferensi yang mengambil tema “Maintaining Stability and Strengthening Momentum of Growth Amidst High Uncertainties in Digital Era”, pengambil kebijakan menghadapi kemajuan teknologi, terutama digitalisasi, telah mengubah landskap perekonomian dunia secara keseluruhan.

“Penyelenggaraan konferensi internasional dan call for papers ini, selaras dengan komitmen Bank Indonesia untuk memberi kontribusi nyata pada perekonomian, melalui peningkatan kualitas riset akademis dan kebijakan, serta pengembangan sumber daya manusia yang unggul di bidang riset ekonomi,” sebutnya.

Selain itu, untuk merespons pesatnya digitalisasi, Perry memandang perlu mendorong ekonomi Indonesia dan tetap menjaga stabilitas. Bank sentral pun merespon dengan meluncurkan Visi Sistem Pembayaran Indonesia 2025.

“Ini salah satu respon, bagaimana sistem pembayaran Indonesia bisa mengintegrasikan ekonomi dan keuangan digital. Sehingga fungsi bank sentral dalam peredaran uang dan kebijakan moneter tetap bisa berlangsung di era digitalisasi,” jelasnya.

Menurut Perry , di era digitalisasi, perlu untuk tetap menempatkan digitalisasi perbankan sebagai inti dari integrasi.

“Kita dorong perbankan digitalisasi berkembang pesat. Bagaimana fintech tetap dikaitkan dengan digitalisasi,” ujar Perry.

Kepala Institut Bank Indonesia Solikin M. Juhro menambahkan,  mengusung tema konferensi kali ini, BI berharap bisa merumuskan hasil pemikiran dan analisis para pakar dalam mewujudkan kemajuan teknologi.

“Saat ini Bank Sentral di banyak negara juga terus mengambil langkah untuk memahami implikasi dari perubahan teknologi pada kebijakan ekonomi, baik kebijakan moneter, ekonomi makro, sistem keuangan dan sistem pembayaran,” jelasnya.

Melalui konferensi ini diharapkan para peneliti dari Indonesia maupun dari luar negeri dapat bertemu dan belajar satu sama lain, sehingga memperkuat ekosistem penelitian di Indonesia.

Solikin juga menegaskan perihal perluasan kemitraan, peningkatan kualitas BMEB, penguatan mutu konferensi, dan penguatan dampak positif dari penyelenggaraan konferensi.

“Kita saat ini bekerjasama dengan UI, IPB, UGM, Unsoed, dan Unair termasuk menjalin kemitraan dengan Unpad dan ADB (Asian Development Bank) serta ISEI (Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia),” jelas Solikin M. Juhro.

BMEB telah terindeks dalam Google Scholar, ISJD (sistem repositori jurnal ilmiah yang dikelola oleh LIPI), Cross-Ref, ASEAN Citation, the Directory of Open Access Journal (DOAJ) dan the Science and Technology Index (SINTA) yang dikeluarkan oleh Kemenristek Dikti.

Sejak Juli 2019, setelah melalui tahapan evaluasi dari Content Selection and Advisory Board dari Scopus, BMEB telah menjadi jurnal yang terindeks Scopus.

“Kami harapkan dengan indeksasi Scopus tersebut, BMEB dapat memberikan kontribusi pada penguatan ekosistem riset ekonomi di Indonesia,” tutup Solikin.

(072)

488

Check Also

Terobosan Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Jakarta, Selasa 01  Juli  2025. Terobosan Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan …

Renungan Joger

Bali, Selasa  01  Juli  2025 Renungan  Joger 75