Wednesday , July 2 2025
Home / Bali / Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi : Creator dituntut kritis perangi Hoax dan Penipuan

Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi : Creator dituntut kritis perangi Hoax dan Penipuan

Denpasar, Jumat  15  November  2019

 

Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi : Creator dituntut kritis perangi Hoax dan Penipuan

 

 

BALI,  INDEX  – Siber Kreasi atau Gerakan Nasional Literasi Digital Siber kreasi bersama dengan Kominfo menghadirkan sebuah workshop bertajuk ‘Workshop for Being An Impactful and Positive Content Creator’ di Denpasar, Bali untuk membahas bagaimana cara memproduksi sebuah konten menarik dan positif.

 

“Harus lebih berani untuk mengklarifikasi dan mencari google dan sumbernya. Hoax tidak cuma bisa membodohi, tapi juga bisa menipu orang. Jadi perlu orang-orang kritis,” tutur Latifa Al Anshori (Kreator Nongkrong) dalam acara Creator Generation Goes to Bali dengan tema ‘Workshop for Being An Impactful and Positive Content Creator’ di Kanda Restaurant, Sanur, Kamis (14/11/2019).

 

Salah satu pembicara dalam acara tersebut yakni Latifa Al Anshori (Kreator Nongkrong) menyebutkan bahwa antusias peserta terbilang baik dan bersemangat.

 

“Saya lihat banyak yang ingin mengetahui tips doesn’t and do bagaimana kita semestinya melakukan kreasi untuk konten-konten dan juga bagaimana kita bisa lebih tepat melakukan literasi digital karena itu hal yang sangat penting,” ujarnya.

 

Melihat puluhan peserta dari kalangan mahasiswa dan pelajar SMU yang sangat antusias, ia optimis ke depannya kreator di Bali akan memproduksi konten-konten yang bagus dan tentu saja positif,” tambahnya. Belakangan ini banyak masyarakat ingin menjadi konten creator tapi kebanyakan justru creator-creator yang kontennya negatif. “Bad news is the good news”. Manusia dan human behavior terlihat membuat konten-konten yang bisa membuat orang tertarik.

 

Hal ini tidak hanya dilakukan di sosial media, tapi juga media offline, dalam kampanye-kampanye politik juga dilakukan. “Perlu bergerak sesuai dengan apa yang cocok dengan kita sendiri. Fokus dengan konten apa yang kita mau,” paparnya.

 

Ia menambahkan perkembangan literasi digital dengan perkembangan content sharing yang positif sejauh ini belum maksimal.

Perlu lebih melek secara digital, banyak senior-senior kalau sudah dengar hoax, langsung sharing. Tips untuk personal branding digital yakni sering muncul di tv, branding organisasi dan warna itu penting. Banyak hal-hal kecil yang memengaruhi, termasuk interaksi itu dan networking itu perlu.

 

Sekretaris Eksekutif Siber Kreasi Ivana Maida menambahkan pihaknya ingin ke daerah-daerah untuk mengunjungi para konten kreator di setiap daerah agar mereka bisa lebih produktif dan juga mengedukasi mereka mengenai tips dan trik daripada produksi konten di sosial media.

 

“Kami berharap produksi konten positif akan semakin masif kemudian kita bisa menjadi corong-corong atau suara-suara untuk literasi digital buat anak muda khususnya dan masyarakat pada umumnya. Dan juga untuk membudayakan lagi etika-etika dalam bijak bersosial media,” tandas Ivana Maida.

 

Kegiatan ini sendiri telah berlangsung selama tiga tahun, dan setelah Bali tim Siber Kreasi atau Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi bersama dengan Kominfo akan berangkat menuju Batam.

(080)

704

Check Also

indonesiaexpose.co.id

Bali, Selasa 01 Juli  2025 75

Renungan Joger

Bali, Selasa  01  Juli  2025 Renungan  Joger 79