Denpasar, Kamis 13 Februari 2020
Perjuangkan Nasib Peternak Babi : IGK Kresna Budi Ketua Komisi II DPRD Bali, berharap ada Anggaran Lebih
Ketua Komisi II DPRD Bali, IGK Kresna Budi.(foto/indonesiaexpose.co.id/076)
BALI, INDEX – Sebanyak 898 ekor babi mati mendadak dalam beberapa pekan terakhir di seluruh Bali hingga tanggal 10 Februari 2020 lalu, akibat penyakit suspect Asian Swine Fever (ASF). Kondisi ini harus mendapatkan penanganan serius sehingga peristiwa serupa tidak kembali terjadi.
Guna menanggulanginya, peternak hanya diminta melakukan penyemprotan disinfektan pada kandang babi.
Menyikapi masalah ini , Ketua Komisi II DPRD Bali IGK Kresna Budi berharap ada anggaran lebih untuk membantu para peternak yang mengalami kerugian supaya mereka tidak putus asa.Maka dari itu pada anggaran yang akan datang, pihaknya bersama eksekutif akan memberikan bantuan untuk peternakan.
“Karena (babi) ini adalah penunjang kehidupan, penunjang upacara, dan penunjang pariwisata. Makanya masukan dari anggota Komisi II mohon dibantu nantinya (peternak babi) ini,” ungkap Kresna Budi saat ditemui diRuang Kerjanya, Denpasar, Bali, Rabu (12/2/2020).
Untuk itu, pihaknya meminta Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali mendata para peternak yang mengalami kerugian cukup banyak akibat penyakit tersebut.
“Mudah-mudahan dengan pendataan itu, nanti kita anggarkan supaya peternak-peternak itu dibantu, sehingga niat mereka untuk menjadi peternak tetap terjaga,” ujarnya.
Menurutnya, kalau banyak ternak yang mati pasti modal peternak itu akan habis.Maka dari itu, pemerintah akan memberikan bantuan berupa bibit yang sehat, pengobatan, pakan, dan permodalan.
Adapun upaya jangka pendek yang mesti peternak lakukan untuk mengurangi risiko kematian babi antara lain harus menjaga ternaknya supaya tetap bersih, sehat, higienis dan jangan memberi pakan limbah hotel dan restoran.
” Sebagai langkah awal, pihaknya meminta Dinas Pertanian terus melakukan sosialisasi ke peternak mengenai pentingnya menjaga kebersihan kandang babi,” pungkasnya.
(076)