Denpasar, Jumat 07 Agustus 2020
Pasar Gotong Royong : Otoritas Jasa Keuangan Regional 8 Bali Nusa Tenggara bantu pemulihan perekonomian Masyarakat Bali
Gubernur Bali Wayan Koster didampingi Kepala OJK Regional 8 Bali Nusra, Elyanus Pongsoda dan Senator RI Arya Wedakarna, Perbarindo saat memberikan sambutan di acara ,Pasar Gotong Royong yang digagas oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 8 Bali Nusa Tenggara, di Denpasar-Bali, Jumat (7/8/2020) pagi.
BALI, INDEX – Guna mengatasi kendala pemasaran yang dihadapi petani, nelayan, perajin dan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di tengah pandemi Covid-19, Gubernur Bali meluncurkan Program Pasar Gorong Royong Krama Bali (PGRKB) yang tertuang dalam Surat Edaran (SE) Gubernur Nomor 1536 Tahun 2020.
” Pasar Gotong Royong bagi krama Bali ini digelar dalam upaya peningkatan perekonomian di Pulau Dewata termasuk mendukung pemasaran produk pertanian, perikanan dan industri lokal masyarakat Bali yang terdampak pandemi covid-19,” ungkap Gubernur Bali Wayan Koster didampingi Kepala OJK Regional 8 Bali Nusra, Elyanus Pongsoda, Senator RI Arya Wedakarna, Perbarindo saat memberikan sambutan di acara ,Pasar Gotong Royong yang digagas oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 8 Bali Nusa Tenggara, di Denpasar-Bali, Jumat (7/8/2020) pagi.
Gubernur Bali I Wayan Koster mengapresiasi tindakan yang dilakukan oleh OJK di Bali, sehingga instansi lainnya juga dapat melakukan hal yang sama untuk memulihkan perekonomian masyarakat setempat.
“Semua produk yang dijual merupakan kebutuhan sehari-hari, sehingga akan membantu para konsumen juga,” lanjut Koster.
Dia turut menghimbau agar dalam pelaksanaannya, tetap mengikuti protokol kesehatan Covid-19, untuk dapat menciptakan masyarakat yang sehat dan produktif. Sebab, lanjutnya, jika terus berdiam diri di rumah dan tidak beraktivitas, maka perekonomian Bali akan semakin tidak terkendali dan pandemi ini belum diketahui kapan berakhir.
“Semoga ekonomi dapat pulih kembali, meskipun secara perlahan,” imbuhnya.
Sementara di kesempatan yang sama Kepala OJK Regional 8 Bali Nusra, Elyanus Pongsoda mengungkapkan, kegiatan ini digelar setiap Jumat mulai pukul 07.00 Wita hingga selesai di Kantor OJK. Produk ditawarkan merupakan hasil olahan petani maupun nelayan langsung yang juga binaan Dinas Pertanian Bali, mulai sayur-sayuran, beras, daging ayam, ikan laut, buah-buahan dan aneka olahan lainnya yang biasanya dipasok ke hotel maupun restoran di Bali.
“Pelaksanaan Pasar Gotong Royong ini akan dilakukan setiap Jumat pagi selama pandemi Covid-19 atau sampai situasi normal kembali, dengan sasaran konsumen yakni pegawai OJK dan masyarakat umum,” sambungnya.
Menurutnya, para pegawai dapat menyisihkan 10 persen dari gaji bulanannya untuk berbelanja di sini, sehingga ikut membantu para pedagang.
“OJK menggelar Pasar Gotong Royong ini juga sebagai bentuk implimentasi Surat Edaran (SE) Gubernur Nomor 1536 Tahun 2020,” katanya.
Selain itu, kegiatan ini merupakan bentuk komitmen bersama untuk membawa perbaikan bagi ekonomi mengingat dampak pandemic covid-19 tidak hanya dirasakan di Bali saja, namun juga Indonesia dan dunia. Dampak covid-19 yang sangat dalam terlihat dari rilis BPS Bali yang mencatat pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan II/2020 yaitu -10,98% (yoy), jauh lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh -1,14% (yoy). Pertumbuhan ekonomi di Bali ini paling dalam jika dibandingkan dengan seluruh provinsi di Indonesia dan jauh lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan nasional, yaitu -5,32% (yoy).
“Untuk itu dengan adanya dukungan semua pihak yang secara bersama-sama, OJK harapkan kegiatan Pasar Gotong Royong bisa menggerakkan dan menggeliatkan kembali sektor ekonomi Bali. Walaupun dampaknya tidak terlalu besar, tetapi bila kegiatan ini bisa dilakukan secara serempak tentu akan membawa hasil yang baik,” jelasnya.
Wayan Kerti petani sayur dan buah asal Desa Petang, Kab.Badung Utara ini mengatakan, sangat terbantu dengan adanya kegiatan pasar Gotong Royong ini. Karena dengan adanya wabah Covid-19 ini permintaan dari pasar menurun dratis, akibat menurunya daya beli masyarakat.
” Bahkan karena harga sayuran yang sangat murah, kami kasi makan ternak dan buang-buang.Jika bisa kegiatan ini terus dilakukan untuk membantu para petani,” harap Kerti.
Intinya otoritas membantu kelancaran pemasaran produk pertanian, perkebunan maupun perikanan di daerah ini. Sebab dampak covid-19 banyak hotel dan restoran yang belum beroperasional secara normal sehingga hasil petani tidak terserap, rawan jatuh harga dan busuk.
Mencegah penyebaran covid-19, OJK Regional 8 Bali Nusra juga menerapkan protokol kesehatan tatanan kehidupan era baru yang wajib dipatuhi pihak penyelenggara, penjual dan pembeli. Dengan demikian, kegiatan ini berjalan secara lancar dan tetap aman.
(079)