Jakarta, Senin 14 Desember 2020
Pengembangan Pasar Modal Indonesia: Apresiasi BEI untuk Negeri di Tahun Kebangkitan Investor Ritel Dalam Negeri
JAKARTA, indonesiaexpose.co.id –Pandemi COVID-19 tidak menyurutkan langkah pengembangan pasar modal dan apresiasi yang dilakukan oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan dukungan seluruh stakeholderspasar modal, khususnya Anggota Bursa dan Perguruan Tinggi.
Pada Senin(14/12), BEI menyelenggarakan acara Pengembangan Pasar Modal Indonesia–Apresiasiuntuk Negeri, yang merupakan rangkaian Peresmian Galeri Investasi BEI ke-500 dan Penghargaan Galeri Investasi(GI)BEI Terbaik 2020. Acara ini dihadiri oleh Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK)Hoesen, serta jajaran Manajemen Self-Regulatory Organization(SRO), yaitu BEI, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia(KPEI), dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia(KSEI), Anggota Bursa, Pengelola GIBEI, dan Wartawan Pasar Modal.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen sangat mengapresiasi upaya Literasi dan Inklusi Pasar Modal Indonesia yang inklusif yang dilakukan oleh BEI dengan pendirian 30 Kantor Perwakilan (KP) BEI dan 500 GIBEI di seluruh Indonesia. Dalam hal diperlukan, HoesenmenjelaskanOJK juga akan kembali mengeluarkan kebijakan stimulus untuk menjaga stabilitas Pasar Modal Indonesiadan dalam rangka mengurangi dampak Pandemi COVID-19.
“OJK akan terus bekerjasama dan berkoordinasi dengan seluruh stakeholdersdi Pasar Modal Indonesia, yaitu Pemerintah, Lembaga Jasa Keuangan, SRO dan Asosiasi, serta pelaku industrilainnyayang memiliki peran penting dalam pemenuhan prasyarat menuju Indonesia Maju,” ujar Hoesen, dalam sambutan pembukaan acara Pengembangan Pasar Modal Indonesia –Apresiasi untuk Negeri, di Jakarta, Senin (14/12/2020).
Hoesen melanjutkan, kerja sama dan koordinasi tersebut antara lain, membangun dan menyediakan infrastruktur yang baik dan berkualitas, dalam hal ini channeldistribusi informasi pasar modal yang solid antara 30 KPBEI dan 500 GIBEI. Selanjutnya adalah membangun sumber daya manusia yang memiliki literasi finansial dan literasi pasar modal yang baik, terlatih, sertamemiliki optimisme sekaligusketerlibatan langsung atas peningkatan perekonomian melalui pasar modal.Selain itu, kata Hoesen, perlu untuk dilanjutkan pengembangan berkelanjutan dan inovasi yang visioner dengan memanfaatkan teknologi untuk pengembangan pasar modal yang selama ini telah sangat terdorong dengan adanya pandemi. Pengembangan tersebut antara lain di berbagaifitur dan layanan ‘mesin perdagangan’ BEI, media interfaceinvestor yaitu aplikasi online tradingmilik Anggota Bursa, serta edukasi secara masif melalui media sosial, influencer, komunitas, dan kelas-kelas Sekolah Pasar Modal (SPM) yang dilaksanakan secara online.
“Terbukti bahwa stabilitas dan kekuatan Pasar Modal Indonesia hanya bisa terwujud jika investor domestik, terutama ritel, bangkit menjadi tuan rumah di negeri sendiri yang terefleksi dari berbagai data pencapaian tahun ini,” lanjut Hoesen.
Direktur Utama BEI Inarno Djajadi dalam sambutannyamenyampaikan bahwa acara hari ini merupakan wujud penghargaan BEI atas peran seluruh stakeholdersyang menjadi mitra sekaligus ujung tombak edukasi Pasar Modal Indonesia di masyarakat. Peran tersebut telah menciptakan generasi yang lebih melek investasi, serta mendorong Pasar Modal Indonesia yang lebih berintegritas dan mudah diakses oleh seluruh lapisan masyarakat di Indonesia.Berdasarkan data BEI dari Januari sampai dengan November 2020, lanjut Inarno, dari sisi edukasi kepada calon investor dan investor, terdapat 6.571 aktivitas edukasi yang telah dijalankan dengan jumlah peserta lebih dari satu juta orang dan 54.800 pembukaan rekening efek. Dari total tersebut, 88persenatau sekitar 5.000 aktivitas edukasi memanfaatkan sarana digital dengan jumlah peserta lebih dari 950.000 orang.
“Sebagai hasil kegiatan edukasi yang gencar tersebut, tahun 2020 ditandai dengan berbagai pencapaian signifikan pada peningkatan jumlah Single Investor Identification (SID), baik saham maupun SID pasar modal,peningkatanjumlah investor yang aktif bertransaksi, peningkatan aktifitas investor domestik ritel dari sisi frekuensi dan nilai transaksi, bahkan kepemilikan saham yang tahun ini sudah didominasi oleh investor domestik”, ujar Inarno.
Menurut Inarno, pencapaian ini tentunya tidak luput dari peran penting GI BEI yang pro-aktif dalam menyebarluaskan informasi pasar modal ke seluruh daerah di Indonesia. “Untuk itu, kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas kerja keras dari Galeri Investasi BEI di seluruh Indonesia,” kata Inarno.
2020 Sebagai Kebangkitan Investor Ritel Dalam Negeri di Pasar Modal Indonesia
Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi, dalam pemaparannya menyatakan “Tahun 2020 sebagai Tahun Kebangkitan Investor Ritel Dalam Negeri di Pasar Modal Indonesia. Hal ini tidaklah berlebihan jika melihat di tengah pandemi, BEI bersama para stakeholdersPasar Modal Indonesia, mampu mencatatkan berbagai pencapaian dan 10 rekor positif dari sisi Pengembangan Pasar Modal di Tahun 2020, khususnya pada aspek investor ritel dalam negeri”.
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)memang sempat tertekan dari posisi 6.299,54 poin padaakhir 2019, yang bahkan sempat ke level 3,937.63 poin pada 24 Maret 2020. Walau demikian, secara perlahan IHSG kembali bangkit dan terus menguat hingga per penutupan perdagangan Jumat(11/12) berada di level 5.938,329poin.
Kenaikan IHSG merupakan refleksi dari mulai pulihnya kepercayaan dan keyakinan investor terhadap Pasar Modal Indonesia maupun perekonomian Indonesia. Semua saluran distribusi edukasi Pasar Modal, baik KP BEI, GI BEI, komunitas, sampai Perusahaan Tercatat telah menghasilkan capaian yang menggembirakan.
“Di tahun 2020 ini, telah tercipta 10 rekor baru yang merupakan pencapaian tertinggi di sepanjang sejarah Pasar Modal Indonesia,” ujar Hasan.Rekor pertama, yakni rekor penambahan investor atau SID baru Pasar ModalIndonesia(Saham, Obligasi, Reksa Dana, dan investor instrumen investasi pasar modal lainnya)di 2020 yang naik tertinggi sepanjang sejarah pasar modal dengan pertumbuhan 48,82persenatau 1.212.930 SID menjadi 3.697.284 SID per 10 Desember 2020.
Dari sisi pertumbuhan SID baru saham yakni sebanyak 488.088SID baru saham, jumlahnya naik 93,4persendari total pertumbuhan SID baru saham di tahun lalu sebesar 252.370 SIDbaru sahamdi 2019. Saat ini jumlah investor saham per 10 Desember2020 sebanyak 1.592.698SID atau setara dengan 44,19persendari jumlah investor saham di Pasar Modal Indonesia.
Rekor kedua adalah momentum dominasi kepemilikan investor domestik, dengan jumlah kepemilikan investor domestik tertinggi sepanjang sejarah Pasar ModalIndonesia. Dari Rp3.491 triliun jumlah kepemilikan saham yang tercatat di BEI, 50,44persenmerupakan milik investor ritel domestik, sedangkan49,56persen dimiliki investor asing.
Rekor ketiga adalah momentum dominasi investor ritel domestik atas rata-rata nilai transaksi harian bursa.Data rata-rata nilai transaksi harian secara tahunan (year to date) Januari hingga November 2020 yang berjumlah Rp8,42 triliun, sebanyak 45,9persendiantaranya dikontribusikan oleh aktivitas transaksi yang dilakukan oleh investor ritel dan tertinggi sepanjang sejarah Pasar Modal Indonesia.
Rekor keempat adalah momentum dominasi investor ritel domestik atas frekuensi transaksi di BEI. Secara tahunan frekuensi rata-rata transaksi di 2020 meningkat 31,98persenmenjadi 619.000 kali transaksi dari 469.000 kali transaksi di 2019, capaian tertinggi sepanjang sejarah Pasar Modal Indonesia.
Dari sisi bulanan, rata-rata frekuensi transaksi per bulan tertinggi terjadi di bulan November 2020 dengan kenaikan 44persenmenjadi 984.000 kali transaksi dari 681.000 kali transaksi pada Oktober 2020, tertinggi sepanjang sejarah Pasar Modal. Dari 20 besar frekuensi transaksi tertinggi di BEI seluruhnya terjadi di tahun 2020, capaian rekor lainnya yang tercipta sejak dimulainya era automasi sistem perdagangan saham BEI, Jakarta AutomatedTrading System(JATS) pada 22 Mei 1995.
Rekor kelima adalah aktifitas investor ritel domestik dari sisi harian dan bulanan, yang tertinggi sepanjang sejarah Pasar Modal. Rata-rata investor aktif per hari di 2020 meningkat 56persenmenjadi 85.079 dari 54.530 di tahun 2019, sedangkan dari rata-rata investor aktif per bulan di sepanjang 2020 meningkat 45persenmenjadi 270.975 SID dari 186.102 pada tahun 2019.
Rekor keenam yakni Pasar Modal Indonesia yang semakin inklusif sepanjang sejarah dengan persebaran jumlah investor di Pulau Jawa jika dibandingkan dengan Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Indonesia Timur semakin merata. Dari total jumlah investor saham di BEI, 71 persen memang didominasi oleh investor di Pulau Jawa, namun persentase jumlah investor di 4 wilayah lain semakin merata seperti Sumatera 16 persen, Kalimantan 5 persen, Sulawesi 4 persen, dan Indonesia Timur 4 persen.
Rekor ketujuh adalah dari sisi demografi yang lebih baik. Investor berusia 18 hingga 25 tahun dan 25 hingga 30 tahun telah mengalami penambahan kumulatif tertinggi pada periode 2017 hingga 2020. Khusus untuk di tahun ini, jumlah investor baru dengan usia 18 hingga 25 tahun naik 211.030 atau 43,23persendari total investor baru 2020 dan usia 26 hingga 30 tahun naik 96.396 atau 19,74 persendari total investor baru 2020.
Rekor kedelapan adalah semakin ekspansifnya saluran distribusi informasi Pasar Modal Indonesia dengan kehadiran 30 Kantor PerwakilanBEI, 500 GIBEI, dan 442 komunitas investor. Selain itu,akun media sosial BEIserta Kantor Perwakilan BEIjuga semakin aktif dengan semakin meningkatnya jumlah followersdan subscribers.
Saat ini terdapat354.687 followers Instagram @indonesiastockexchange, 312.693 followers Twitter @idx_bei, 117.293 followers Facebook Page Indonesia Stock Exchange, 29.976 subscriber YouTubeChannelIndonesia Stock Exchange, dan total 221.455 followersdari Instagram 30 KP BEI. Khusus untuk followersInstagram 30 KP BEI, jumlahnya naik 189persendari tahun 2019 dengan total penambahan sebanyak 75.212 followers.
Rekor kesembilan adalah capaian jumlah dan partisipasi program-program pengembangan Pasar Modal Indonesia. Selama 2020 terdapat7.946kegiatan edukasi yang diikuti 1.234.108peserta, tertinggi sepanjang sejarah Pasar Modal Indonesia, khususnya jika dibandingkan dengan capaian pada tahun 2019 yakni ada 6.964 kegiatan edukasi yang diikuti 292.073 peserta.
Beberapa program pengembangan investor di 2020 adalah Kompetisi 10 Days Challenge sebanyak 4 periode, Public Expose Live –Virtual, Capital Market Summit & Expo Virtual, Waktu Indonesia Berinvestasi (Instagram Live KP BEI), dan SPM untuk Negeri oleh 30 KP BEI yang diikuti 2.724 Peserta.
Rekor kesepuluh adalah kontribusi GI BEI terhadap pertumbuhan jumlah investor saham di Pasar Modal Indonesia. Sampai dengan bulan Oktober 2020, terdapat 210.312 SID investor saham yang tercipta dari seluruh GIBEI dengan nilai transaksi yang dariseluruh GI BEI adalah sebesar Rp2,2 triliun.
“Rekor-rekor yang telah berhasil diraih pada tahun 2020 tidak terlepas dari keterlibatan seluruh stakeholdersPasar Modal Indonesia.Saya mengucapkan terima kasih atas seluruh bantuan, sinergi, kerja sama para stakeholdersPasar Modal Indonesia. Tanpa bantuan dan kerja sama dari semua pihak, mustahil rekor-rekor tersebut dapat diraih,” kata Hasan.
500 Galeri Investasi BEI
Pada hari ini, Senin (14/12/2020), BEI kembali meresmikan GIBEI yang ke-500, yaituGI BEI Akademi Keuangan dan Perbankan Effata yang berlokasi di Jalan Sumba No.17, Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Dengan keberadaan 500 GI BEI yang tersebar di seluruh Indonesia dari Aceh hingga Papua, BEI berharap akses informasi masyarakat,khususnya bagi generasi milenial, akan semakin mudah. Sesuai dengan fungsinya, GI BEI adalah sarana untuk memperkenalkan pasar modal sejak dini kepada kalangan akademisi.
Berkonsep 3 in 1 yang merupakan kerjasama antara BEIdenganPerguruan Tinggi dan AnggotaBursa sebagai mitra, GIBEI diharapkan tidak hanya memperkenalkan pasar modal dari sisi teori saja,akan tetapi juga praktiknya. Kedepannya melalui GIBEI yang menyediakan real time informationuntuk belajar menganalisa aktivitas perdagangan saham, diharapkan dapat menjadi jembatan menuju penguasaan ilmu pengetahuan beserta praktik pasar modal.
Sebagai salah satu jalur mengenalkan pasar modal kepada masyarakat,maka peran GIBEI sangat signifikan terhadap perkembangan dan pertumbuhan jumlah investor ritel domestik. Oleh sebab itu,BEI sangat mengapresiasi seluruh pihak GIBEI yang telah berperan aktif memajukan industri Pasar Modal Indonesia.
Dalam upayameningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja KP BEI, GIBEI,maupun Anggota Bursa, maka BEImelakukan digitalisasi pelaporan dengan meluncurkan sistem pelaporan terintegrasi Regional Development Information System(RDIS).RDIS yang diluncurkan hari ini bertujuan untuk membantu mendokumentasikan, merekap, mem-verifikasi,serta membuat laporan aktivitas KP BEI dan GIBEI yang terintegrasi, sekaligusdapat memonitor kegiatan dan pertumbuhan GIBEI di setiap wilayah.
Penghargaan Galeri Investasi BEI 2020
Wujud dari apresiasi yang dilakukan oleh BEI di tahun ini adalah dengan memberikan penghargaan kepada Perguruan Tinggi maupun Anggota Bursayang menjadi mitra GIBEI. Bertajuk Penghargaan GI BEI 2020, apresiasi diberikan dalam empat kategori dan menghadirkan tiga pemenang di setiap kategori.
Kategori pertama, Galeri Investasi BEI Teraktif berdasarkan Jumlah Penambahan Rekening Efek yang dimenangkan oleh Universitas Muhammadiyah Purwokerto dengan jumlah pertumbahan rekening efek baru sebanyak 2.546SID. Disusul UIN Raden Fatahdi posisi kedua dengan 1.616SID,danIAIN Surakarta di posisi ketiga dengan 1.363SID baru di sepanjang 2020.
Kategori kedua adalah Galeri Investasi BEI Teraktif berdasarkan Nilai Transaksi yang dimenangkan oleh Universitas Maranathadengan nilai transaksi Rp253,24 miliar. Dilanjutkan Universitas Ciputradi posisi kedua dengan nilai transaksi Rp240,78 miliar,dan STIE Trisakti (Trisakti School of Management) di posisi ketiga dengan nilai transaksi Rp173,56 miliar.
Galeri Investasi BEI Teraktif berdasarkan Aktivitas Edukasi dan Pemerataan Informasi merupakan kategori ketiga yang dimenangkan oleh Institut Informatika dan Bisnis Kesatuandengan total angka yang diraih 4.251poin. Pemenang kedua adalah Universitas Gunadarmadengan total angka 4.124 poin,dan Universitas Negeri Semarang sebagai pemenang ketiga untuk kategori ini dengan total angka 4.121 poin.Kategori keempat untuk GI BEI Teraktif berdasarkan Pengembangan dan Inovasi Kegiatan dimenangkan oleh Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabayadengan inovasi yang dilakukan adalah peluncuran sistem aplikasi literasi Pasar Modal Syariah Terintegrasi berbasis teknologi dan disebut SCALLA (Sharia Capital Market Literacy Application)pada 29 September 2020 lalu. Pemenang kedua adalah Universitas Muhammadiyah Yogyakartadan pemenang ketiga didapatkan oleh IAI Nusantara Batanghari.
Di Penghargaan GI BEI 2020, BEI juga memberikan apresiasi kepada Anggota Bursa mitra GIBEI dengan kinerja terbaik yaituPT Phintraco Sekuritas, PT MNC Sekuritas, dan PT Philip Sekuritas Indonesia. BEI juga memberikan apresiasi dan penghargaan kepada 2 GIBEI non kampus yakni GIBEI Kopi Tjoean dan GIBEI Satu Lot Coffee Makassaryang keduanya bermitra dengan Anggota Bursa PT Philip Sekuritas Indonesia.
(009)