Denpasar, Rabu 31 Maret 2021
Dukungan PLN pada Penerapan KBLBB Dengan Inovasi Charge.In
Bali, indonesiaexpose.co.id – PT. PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Bali turut mendukung terciptanya ekosistem yang kondusif untuk perkembangan penerapan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai. Komitmen ini ditunjukkan dengan pengembangan inovasi seperti aplikasi charge.in yang sudah dapat diakses untuk pengguna kendaraan listrik di Bali sejak Februari lalu.
Manager Strategi Pemasaran Oscar Praditya menjelaskan jika sebelumnya pemilik kendaraan listrik yang ingin memanfaatkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) harus melakukan pengisian yang dioperasikan petugas secara manual, maka dengan aplikasi charge.in ini pengguna kendaraan listrik dapat dengan mudah melakukan pengisian secara mandiri.
“Charge.in merupakan inovasi PLN untuk memudahkan pengguna kendaraan listrik yang akan melakukan pengisian ulang daya listrik baik di rumah dengan menggunakan Home charging maupun di SPKLU yang disediakan PLN,” ungkap Oscar
Dirinya menambahkan aplikasi yang telah diluncurkan sejak awal Januari 2021 ini juga mampu memberikan informasi letak lokasi SPKLU yang saat ini tersedia di Jawa – Bali.
“Pembayaran pembelian tenaga listrik melalui aplikasi ini pun telah terintegrasi dengan platform teknologi finansial dompet digital LinkAja. Histori pengisian ulang listrik untuk kendaraan listrik juga bisa diakses dari aplikasi ini,” jelasnya.
Pihaknya juga menjelaskan bahwa saat ini PLN juga memberikan insetif bagi pemilik KBLBB roda 4 dan pengguna peralatan home charging yakni insentif Biaya Penyambungan (BP) special untuk tambah daya dan insentif tarif tenaga listrik home charging pada pukul 22.00 – 05.00 sebesar 30% juga insentif Uang Jaminan Langganan (UJL).
Ia juga turut mengajak masyarakat untuk turut mendukung penerapan KBLBB di Bali dengan segera beralih menggunakan kendaraan masa depan yang lebih ramah lingkungan ini.
“Jika 1 liter BBM digunakan untuk menempuh jarak 10 – 11 km, maka untuk menempuh jarak yang sama hanya dibutuhkan 1 kWh saja dengan biaya setara Rp 1.444,- saja, tentu lebih efisien,” jelasnya.
PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Bali turut mendukung terciptanya ekosistem yang kondusif untuk perkembangan penerapan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai. Komitmen ini ditunjukkan dengan pengembangan inovasi seperti aplikasi charge.in yang sudah dapat diakses untuk pengguna kendaraan listrik di Bali sejak Februari lalu.
Manager Strategi Pemasaran Oscar Praditya menjelaskan jika sebelumnya pemilik kendaraan listrik yang ingin memanfaatkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) harus melakukan pengisian yang dioperasikan petugas secara manual, maka dengan aplikasi charge.in ini pengguna kendaraan listrik dapat dengan mudah melakukan pengisian secara mandiri.
“Charge.in merupakan inovasi PLN untuk memudahkan pengguna kendaraan listrik yang akan melakukan pengisian ulang daya listrik baik di rumah dengan menggunakan Home charging maupun di SPKLU yang disediakan PLN,” ungkap Oscar.
Dirinya menambahkan aplikasi yang telah diluncurkan sejak awal Januari 2021 ini juga mampu memberikan informasi letak lokasi SPKLU yang saat ini tersedia di Jawa – Bali.
“Pembayaran pembelian tenaga listrik melalui aplikasi ini pun telah terintegrasi dengan platform teknologi finansial dompet digital LinkAja. Histori pengisian ulang listrik untuk kendaraan listrik juga bisa diakses dari aplikasi ini,” jelasnya.
Pihaknya juga menjelaskan bahwa saat ini PLN juga memberikan insetif bagi pemilik KBLBB roda 4 dan pengguna peralatan home charging yakni insentif Biaya Penyambungan (BP) special untuk tambah daya dan insentif tarif tenaga listrik home charging pada pukul 22.00 – 05.00 sebesar 30% juga insentif Uang Jaminan Langganan (UJL).
Ia juga turut mengajak masyarakat untuk turut mendukung penerapan KBLBB di Bali dengan segera beralih menggunakan kendaraan masa depan yang lebih ramah lingkungan ini.
“Jika 1 liter BBM digunakan untuk menempuh jarak 10 – 11 km, maka untuk menempuh jarak yang sama hanya dibutuhkan 1 kWh saja dengan biaya setara Rp 1.444,- saja, tentu lebih efisien,” pungkasnya.
(076)