Palembang, Kamis 01 April 2021
Mendagri Tito Karnavian Gelar Vaksinasi Nasional Bersama Kemenkes dan Grab Indonesia di SumSel
Menteri Dalam Negeri Jend Purn Pol Tito Karnavian ,saat kunjungan kerja ke Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, Rabu (31/3/2021).(ist)
Sumatera Selatan, indonesiaexpose.co.id – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian sering menyinggung soal inovasi dan terobosan Pemerintah Daerah (Pemda) dalam program vaksinasi Covid-19 serta upaya menangani Pandemi.
Hal ini di katakan Mendagri saat meninjau ” Gerakan Sukseskan Program Vaksinasi Nasional ” bersama Kementerian Kesehatan dan Grab Indonesia di Jakabaring Sport City, Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, Rabu (31/3/2021).
Tito mengatakan, Sumsel termasuk provinsi dengan resiko penyebaran Covid-19 yang cukup baik karena saat ini sedang di antara zona kuning dan oranye atau cenderung kuning.
“Kondisi ini tidak boleh membuat masyarakat hingga pemerintah lengah.Angka kematian ini karena keterlambatan lakukan treatment, ketahui siapa yang positif testing belum agresif,” ujar Tito.
Dia menjelaskan, sesuai ketentuan, jika ada yang positif harus dilakukan perawatan sehingga penularan dapat lebih mudah diminimalisasi.
Menurutnya, tingkat kematian tinggi menunjukkan kepastian Bed Occupancy Ratio (BOR) yang rendah, masalah fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan, dan peralatan yang belum memadai.
Hal ini yang harus menjadi perhatian pemerintah daerah.
“Sepertinya angka kasus yang kecil ini bisa saja karena testing kurang. Rendahnya kasus ini dinilai baik sehingga belum perlu menerapkan Pelaksanaan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel, Lesty Nuraini, menjelaskan upaya menurunkan angka kematian dapat dilakukan dengan meningkatkan jumlah pemeriksaan (testing) dengan meningkatkan penemuan suspek melalui kegiatan penelusuran (tracing) dan di layanan.
Selain itu, menurunkan jumlah kematian dengan lebih memperhatikan tata laksana penanganan kasus di layanan, khususnya untuk kasus dengan penyakit penyerta (komorbid) dan lansia.
“Ini karena kematian kita terutama pada kelompok komorbid dan lansia. Sudah saatnya kita sadar dan peduli terhadap penyakit tidak menular yang saat ini sudah menjadi pembunuh nomor di Indonesia, seperti jantung, hipertensi, diabetes melitus dan gagal ginjal,” tandas Lesty.
(Tim/080)