Denpasar, Kamis 25 Mei 2023
Peringati Hari Penyu Sedunia, Bali Safari Lepasliarkan Puluhan Tukik
Pelepasan tukik oleh Bali Safari serangkaian peringatan Hari Penyu Sedunia, Selasa (23/5/2023). (ist)
Bali, indonesiaexpose.co.id – Tepat pada tanggal 23 Mei setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Penyu Sedunia. Dan tak sedikit penyu jenis lekang yang bertelur disepanjang pantai di Gianyar. Sebagai salah satu pelopor konservasi hewan, Bali Safari pun secara konsisten merayakan peringatan Hari Penyu Sedunia setiap tahunnya. Dan pada kesempatan kali ini Bali Safari menggandeng Kelompok Konservasi Penyu Saba Asri, Pantai Saba, Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, melakukan pelepasliaran tukik ke laut.
Marcel Driessen selaku General Manager Bali Safari menjelaskan bahwa peringatan Hari Penyu Sedunia ini dijadikan momen untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap ekosistem penyu. Gerakan global ini menekankan pentingnya melestarikan habitat mereka yang unik dan keanekaragaman hayati yang luar biasa yang mereka dukung. Dengan memperingati Hari Penyu Sedunia, kita dapat secara aktif berkontribusi pada konservasi.
“Dengan semangat konservasi Bali Safari, kami menggalakkan upaya penyelamatan penyu dan habitatnya dimulai dari hal kecil dan sederhana seperti ini namun berarti bagi kami dan keseimbangan ekosistem, ” kata Marcel Driessen selaku General Manager Bali Safari melalui siaran tertulisnya, kemarin.
Ditambahkannya jika melestarikan ekosistem penyu berarti juga melindungi habitat mereka. Hal ini termasuk menjaga kualitas perairan, melestarikan pantai tempat penyu bertelur, melindungi lahan basah, dan mencegah deforestasi di habitat darat. Dengan mempromosikan praktik pengelolaan lahan dan air yang berkelanjutan, kita dapat memastikan kelestarian habitat penyu yang kritis dan berbagai spesies yang bergantung padanya.
Dengan semangat konservasi, keluarga besar Bali Safari mengawali acara pelepasan tukik dengan melakukan bersih-bersih sampah. Kegiatan ini dilakukan langsung oleh jajaran staff Bali Safari juga turut mengundang Perbekel Desa Saba, Ketut Redana, dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
“Kegiatan ini penting dilakukan sebab, pantai adalah tempat dimana penyu akan bertelur dan menyimpan telur-telurnya. Kondisi pantai yang bersih dan bebas dari sampah plastik tentu akan membantu penyu untuk terus hidup dan berkembangbiak di habitatnya,” tandasnya.
Sementara itu, perwakilan dari BKSDA Gusti Bagus Sugiantara menyampaikan bahwa semangat pelestarian penyu harus diawali dengan menyelamatkan dan menjaga habitatnya agar tetap bersih. “Salah satu bagian penting dalam ekosistem penyu yaitu habitatnya. Jadi kegiatan bersih pantai seperti ini artinya kita turut berperan dalam keseimbangan ekosistem penyu”, tandasnya.
(072)