Thursday , April 24 2025
Home / Jawa Barat / Kepala BNN, “Ada 15 Kampung Narkoba di Provinsi Jawa Barat”

Kepala BNN, “Ada 15 Kampung Narkoba di Provinsi Jawa Barat”

Bandung, Rabu 27 Februari 2019

Kepala BNN, “Ada 15 Kampung Narkoba di Provinsi Jawa Barat”

 

JAWA BARAT, INDEX  –  Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Rl, Komjen Pol Drs Heru Winarko, meresmikan Gedung  BNN Provinsi Jawa Barat, di Jalan H. Hasan, Soekarno Hatta Kota Bandung, Selasa (26/2/2019) pagi.

Hadir dalam acara tersebut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Kapolda Jabar, lrjen Pol Drs  Agung Budi Maryoto, Deputi Pemberantasan BNN Irjen Pol Drs Arman Depari, Ketua DPRD Jabar, Ineu Purwadewi Sundari, Wakapolda Jabar Brigjen Pol DR Akhmad Wiyagus, Para Kepala BNN Provinsi, Karo SDM Polda Jabar, Dir  Narkoba Polda Jabar, Kabidkum Polda Jabar, Kepala Staf Ahli Kodam lll Siliwangi, Wakajati Jabar, Kadiv Pas Kanwil Kumham Jabar, Para Bupati/Walikota, Para Dandim dan Para Kepala BNNK Kabupaten/Kota se Jawa Barat.

Kepala BNN Pusat Komjen Pol Drs Heru Winarko hadir meresmikan gedung BNNP Jabar dan dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas bantuan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat sehingga selesainya Pembangunan Gedung BNNP Jawa Barat dan hari dapat diresmikan. Tentunya dengan diresmikannya Gedung BNNP Jabar ini diharapkan dapat menunjang kinerja anggota BNN Jawa Barat dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dan menjadi titik sentral untuk berbagai kegiatan dalam upaya pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan serta peredaran gelap Narkotika sehingga menciptakan situasi Kamtibmas yang kondusif di Provinsi Jawa Barat.

Dalam kesempatan itu, Kepala BNN Pusat Heru Winarko, didampingi Kepala BNNP Jabar, Brigjen Pol Drs Sufyan Sarif kepada awak media menuturkan, Kampung narkoba di Jawa Barat ada 15 (lima belas) kampung narkoba yang paling banyak ada di Kota Depok setelah itu di Kota Bandung, Kota Cirebon, Sukabumi dan lainnya.

“Kota Depok ada 9 (sembilan) kampung narkoba, sementara  di Kota Bandung ada 1 (satu) Kampung narkoba dan untuk itu kita akan bicarakan dengan pak Gubernur bagaimana langkah selanjutnya,” papar Heru Winarko, usai peresmian Gedung BNN Provinsi Jabar, Selasa (26/2/2019) pagi.

Dikatakan oleh Heru Winarko, bahwa kampung narkoba tersebut, merupakan tempat berkumpulnya pengedar dan pengguna untuk melakukan transaksi. Sebagai contoh yang ada di DKI Jakarta, yakni di Kampung Ambon.

“Jadi di kampung itu, tempat transaksi disana. Maka kita upayakan untuk kembali menjadi kampung yang bersih dari narkoba,” imbuhnya.

Diakuinya, banyaknya kampung narkoba di Jawa Barat dipengaruhi oleh jumlah penduduk yang hampir mencapai 50 juta jiwa. Pasalnya terdapat kurang lebih 800 ribu pengguna di Provinsi ini.

Heru Winarko menjelaskan, terdapat 3 (tiga) jenis sebutan pengguna narkoba, yaitu  coba pakai, reaksional dan pecandu. Pihaknya akan memaksimalkan fasilitas rehabilitasi, termasuk

Heru Winarko menambahkan, bahwa kampung narkoba tersebut, merupakan tempat berkumpulnya pengedar dan pengguna untuk melakukan transaksi. Sebagai contoh yang ada di DKI Jakarta, yakni di Kampung Ambon.

“Jadi di kampung itu, tempat transaksi disana. Maka kita upayakan untuk kembali menjadi kampung yang bersih dari narkoba,” imbuhnya.

Diakuinya, banyaknya kampung narkoba di Jawa Barat dipengaruhi oleh jumlah penduduk yang hampir mencapai 50 juta jiwa. Pasalnya terdapat kurang lebih 800 ribu pengguna di Provinsi ini.

Heru Winarko menjelaskan, terdapat 3 (tiga) jenis sebutan pengguna narkoba, yaitu  coba pakai, reaksional dan pecandu. Pihaknya akan memaksimalkan fasilitas rehabilitasi, termasuk mengoptimalkan, Babinsa dan Kepala Desa.

Sementara itu,  Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menambahkan, dengan hadirnya gedung baru tersebut, maka akan berkomitmen untuk pencegahan dan pemberantasan narkoba. Terlebih dengan beragam fasilitas, seperti laboratorium, rehabilitasi, ruang tahanan dan lainnya.”Pengedarnya kebanyak ibu-ibu, jadi bagaimana mereka diberi pelatihan, sehingga bisa menghasilkan pekerjaan lain. Terutama mencegah dan memerangi peredaran narkoba,” ungkapnya.

“Mudah-mudahan komitmen ini bermuara pada menurunnya angka pengguna narkoba, karena yang saya lihat multidimensi,” ujarnya.

Pihaknya juga akan melakukan pelatihan ke Dinas Kesehatan, karena perlu adanya yang di Assesment. Karena kebanyakan pengguna tidak perlu masuk tahanan, tapi cukup rehabilitasi.

” Untuk persoalan narkoba, maka dibutuhkan keseriusan, sebab sasarannya akan merusak generasi ,”imbuhnya.

penerus bangsa. Lebih jauh, ditegaskan oleh Emil tentunya dengan program Jabar Masagi dapat membantu menyelamatkan generasi muda di Jawa Barat.

“Peran pemuka agama dalam hal ini Majelis Ulama lndonesia (MUI) di Jawa Barat diharapkan, juga pihak sekolah sudah dimulai dengan gerakan pendidikan karakter, Jabar Masagi. Harapannya kita akan menyelamatkan 20 persen penduduk Indonesia, walau Jabar tercatat  masih tinggi terpapar narkoba. Semoga bisa berkurang dan kedepannya menjadi contoh,” tutup Emil. (A.Hasibuan)

660

Check Also

Bupati Sanjaya Menghadiri rangkaian Karya Tawur Agung Labuh Gentuh di Klungkung

Tabanan, Sabtu 19   April  2025 Bupati Sanjaya Menghadiri rangkaian Karya Tawur Agung Labuh Gentuh di …

Pemkot Denpasar Tegaskan Komitmen Dukung Pembangunan Berkelanjutan Pemprov Bali

Denpasar,  Jumat  18  April  2025 Pemkot Denpasar Tegaskan Komitmen Dukung Pembangunan Berkelanjutan Pemprov Bali   …