Kuta, Rabu 31 Juli 2019
Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia butuh Respon positif Masyarakat
Trisno Nugroho, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Prov. Bali (kiri)
BALI, INDEX – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Propinsi Bali menggelar acara Nangkring Bareng Blogger dan Mahasiswa di Beachwalk, Kuta, Selasa (30/7.2019) sore . Acara ini merupakan program edukasi Bank Indonesia (BI) untuk memperkenalkan secara lebih luas mengenai fungsi makroprudensial yang diemban oleh Bank Indonesia dan kebijakan makroprudensial yang menjadi salah satu peran Bank Indonesia dalam turut mewujudkan stabilitas sistem keuangan Indonesia.
Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia, Juda Agung mengatakan, pemahaman mengenai SSK dan kebijakan makroprudensial sangat penting untuk dimiliki seluruh kalangan dan lapisan masyakarat, tidak terkecuali bagi anak-anak muda karena upaya mencapai SSK hanya dapat terwujud dengan dukungan dari seluruh pihak. Kebijakan makroprudensial yang ditetapkan Bank Indonesia akan efektif apabila dipahami dan direspons positif oleh publik.
” Kebijakan makroprudensial berorientasi pada sistem keuangan secara keseluruhan dan memitigasi risiko sistemik. Menurutnya, risiko sistemik merupakan peningkatan ketidakpastian dalam sistem keuangan dapat mengakibatkan hilangnya kepercayaan publik, sehingga sistem keuangan tidak dapat berfungsi dengan baik dan mengganggu jalannya perekonomian,” ungkap Juda Agung di sela-sela acara, di Kuta-Bali, Selasa (30/7/2019)sore.
Menurutnya, sumber risiko sistemik pada sektor keuangan tidak harus berasal dari institusi keuangan, namun bisa berasal dari elemen sistem keuangan lainnya seperti kegagalan korporasi, permasalahan di sistem pembayaran, dan bahkan berasal dari gangguan di luar sistem keuangan.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Propinsi Bali menggelar acara Nangkring Bareng Blogger dan Mahasiswa di Beachwalk, Kuta, Selasa (30/7/2019)sore.
Acara yang dihadiri oleh sekitar 300 peserta, terdiri dari blogger dan mahasiswa di Bali juga dihadiri Kepala KPw BI Bali yang Baru, Trisno Nugroho menggantikan Causa Iman Karana yang kini menduduki posisi barunya di Jepang.
Trisno Nugroho, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Prov. Bali menambahkan, Blogger dan mahasiswa Bali menjadi salah satu prioritas kami dalam melakukan edukasi publik. Karena kami meyakini bahwa ini adalah kelompok masyarakat yang muda, cerdas dan antusias. Kami meyakini adik-adik blogger dan mahasiswa akan meneruskan edukasi ini kepada teman-teman, turut serta menjadi perpanjangan tangan Bank Indonesia untuk mencerdaskan masyarakat terkait SSK dan kebijakan makroprudensial.
Bali adalah puncak dari rangkaian acara, setelah sebelumnya digelar di Jakarta, Palembang, dan Yogyakarya. Acara dipandu oleh Chief Operation Officer Kompasiana, Nurulloh. Pada acara di Bali ini, Bank Indonesia menghadirkan influencer dan artis dan influencer Lukman Sardi dan Nana Mirdad, yang secara aktif berperan mendorong industri film Indonesia.
Dengan upaya ini, mereka turut berperan mendorong penggunaan pengembangan industri kreatif Indonesia yang berkualitas, membuka lapangan kerja, bahkan juga memperkenalkan Indonesia dan budayanya pada masyarakat internasional.
“Anak-anak muda Indonesia juga dapat berperan dalam aktivitasnya masing-masing. Misalnya dengan bangga dan mendukung film lokal, meningkatkan skill untuk terjun ke industri kreatif dan mengembangkan wirausaha, menabung dan berinvestasi dengan bijak, atau banyak cara lainnya yang bisa ditempuh dalam kehidupan sehari-hari,” pungkasnya.
Bank Indonesia berharap edukasi ini dapat bermanfaat secara luas membangun pemahaman dan dukungan publik terhadap kebijakan makroprudensial Bank Indonesia, stabilitas sistem keuangan Indonesia, hingga akhirnya terhadap perekonomian Indonesia.
(012)