Kuta, Rabu 4 September 2019
Pertukaran gagasan dan pengalaman mencari solusi : 139 peserta dari 28 Negara dalam pertemuan Parlemen Dunia
Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo
BALI, INDEX – Pimpinan parlemen dunia hari ini berkumpul di Bali untuk menghadiri The 3th World Parliamentary Forum on Sustainable Development. Sebanyak 139 peserta dari 28 negara yang hadir dalam pertemuan yang mengambil tema ‘Combating Inequality Through Social and Financial Inclusion’ tersebut.
Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI yang juga Chair World Parliamentary Forum on Sustainable Development (WPFSD), Nurhayati Ali Assegaf menyatakan, inklusi keuangan dan sosial dipilih menjadi tema pokok karena kedua hal tersebut memiliki peran penting dalam upaya pengentasan kemiskinan dan pemerataan pembangunan di segala bidang.
Nurhati mengaku, DPR RI juga menekankan pentingnya kerja sama multisektoral dalam pencapaian TPB, salah satunya dengan mewujudkan kolaborasi dan sinergi efektif antara pemangku kebijakan, akademisi, pelaku usaha serta masyarakat.
Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo saat membuka The 3th World Parliamentary Forum on Sustainable Development mengatakan, salah satu bentuk konkret keberhasilan Indonesia dalam hal inklusi keuangan dan sosial, adalah terbentuknya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
“Salah satu capaian Indonesia dibentuknya BPJS Kesehatan sebagai upaya mewujudkan target universal dengan pendanaan 5% sektor kesehatan dan 20% pendidikan dari APBN,” tutur Bambang Soesatyo di sela-sela pembukaan The 3th World Parliamentary Forum on Sustainable Development, di Kuta Bali, Rabu (4/9/2019) .
Ia berharap inklusi keuangan mampu menjadi solusi bagi ketimpangan yang terjadi.
“Saya berharap forum ini akan memberikan jalan bagi pertukaran gagasan dan pengalaman mengeksplorasi solusi bagi ketidaksetaraan dan kemiskinan melalui inklusi keuangan,” harap pria yang karib disapa Bamsoet itu.
Dalam acara tersebut ada 139 peserta dari 28 negara yang hadir dalam pertemuan dengan mengambil tema Combating Inequality Through Social and Financial Inclusion.
Sumber foto Fotografer DPR RI
Pada kesempatan sama Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI yang juga Chair World Parliamentary Forum on Sustainable Development (WPFSD), Nurhayati Ali Assegaf menambahkan, inklusi keuangan dan sosial dipilih menjadi tema pokok karena kedua hal tersebut memiliki peran penting dalam upaya pengentasan kemiskinan dan pemerataan pembangunan di segala bidang.
” DPR RI juga menekankan pentingnya kerja sama multisektoral dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), salah satunya dengan mewujudkan kolaborasi dan sinergi efektif antara pemangku kebijakan, akademisi, pelaku usaha serta masyarakat,” pungkasnya.
(072)