Badung, Jumat 13 September 2019
Inovasi dalam pembayaran : PT Tiki JNE Melayani pembayaran pengiriman tanpa uang tunai
Kepala OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara, Elyanus Pangsoda di acara peresmian cabang baru Bank Commonwealth, bertempat di jalan Sunset Road, Kuta-Bali, Kamis (12/9/2019). (Foto/indonesiaexpose.co.id)
BALI, INDEX – Guna menjangkau segala kebutuhan pelanggannnya, perusahaan jasa pengiriman ekspres PT Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Ekspress menargetkan dapat melayani pembayaran cashless atau tanpa uang tunai pada tahun 2019 ini.
Presiden DIrektur JNE Express Mohamad Feriadi menuturkan, bahwa pihaknya tengah mencoba melakukan berbagai inovasi baru guna meningkatkan pelayanannya terhadap konsumen.
“Salah satunya masuk ke sistem pembayaran cashless, sesuatu yang sangat umum, ini salah satu potensi bisnis yang bisa dikerjakan ke depan. Sebagai perusahaan tuan rumah sendiri, kami kembangkan infrastruktur, SDM, dan evaluasi, supaya pelanggan dapat layanan sebagaimana yang diharapkan,” terangnya,kemarin.
Layanan cashless ini akan dilakukan melalui dua hal, yakni melalui kerja sama dengan berbagai e-commerce atau platform dagang elektronik yang memasukkan tagihan pengiriman ekspress di dalam resinya, sehingga penjual tidak perlu lagi membayar layanan pengiriman saat mengirimkan barang melalui JNE.
” Langkah ini guna menyasar pelanggan yang sudah ada termasuk pelanggan yang belum pernah menggunakan layanan pengirimannya. Keunggulan cashless dapat mempercepat proses bisnis dan mengamankan transaksi,” ungkapnya.
Melalui sinergi Pemerintah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ,Bank Indonesia, perbankan, perusahaan e-commerce beserta UMKM Binaan dan UMKM Indonesia diharapkan dapat menembus pasar global serta mendukung pengelolaan defisit transaksi berjalan dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Saat ini penggunaan uang elektronik semakin marak, sebagai salah satu pilihan instrumen pembayaran non tunai selain kartu debit dan kartu kredit. Uang elektronik bisa digunakan untuk melakukan banyak transaksi, seperti berbelanja, bayar tol, tiket transportasi, dan lain-lain.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) bersama industri jasa keuangan lainnya berkomitmen untuk terus melakukan edukasi dan literasi keuangan kepada masyarakat dalam upaya meningkatkan perlindungan dan pelayanan konsumen keuangan.
” Untuk aspek perlindungan konsumen itu penting karena dapat memberikan transparansi kepada nasabah dan meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada sektor jasa keuangan,” kata Kepala OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara, Elyanus Pangsoda, di sela-sela acara peresmian cabang baru Bank Commonwealth, bertempat di jalan Sunset Road, Kuta-Bali, Kamis (12/9/2019).
Elyanus menjelaskan, sangat penting pihaknya mampu, meyakinkan kepada masyarakat bahwa produknya aman, data nasabah dapat terjaga dengan baik, serta memastikan bahwa pelaku industri jasa keuangan tidak melakukan penyalahgunaan terhadap konsumennya.
” OJK senantiasa turut mendukung program BI, khususnya dalam menyediakan sistem pembayaran dengan teknologi pembayaran yang inovatif, efisien, aman dan mudah digunakan masyarakat, salah satunya melalui program cashless society, program Gerbang Pembayaran Nasional (GPN), dan gerakan nasional non-tunai lainnya,” pungkasnya.
Menurutnya, Sejauh ini BI dan OJK telah melakukan berbagai kegiatan dalam rangka mendukung peningkatan dan pelayanan konsumen.Di antaranya dengan menerbitkan regulasi terkait, mengadakan sosialisasi di sekolah, universitas, serta komunitas untuk lebih mengenal pasar modal, mengajak masyarakat untuk mulai melakukan transaksi pembayaran non-tunai, juga sosialisasi mengenai waspada penipuan berkedok investasi yang akhir-akhir ini marak terjadi.
(Yuli)