Mangupura, Senin 16 September 2019
Tantangan Jasa Logistik dalam menghadapi aktifitas Revolusi Industri 4.0 dan Tekhnologi terbaru
BALI, INDEX – Shell Lubricants Forum menjadi wadah untuk pengembangan inovasi dan kolaborasi yang digagas Shell untuk para pelaku industri menyambut revolusi industri 4.0
Shell Lubricants Indonesia kembali menyelenggarakan Shell Technology Forum yang kali ini belum lama ini di Nusa Dua, Bali dengan mengangkat tema “Operations and Maintenance: The Next Generation”.
Acara ini resmi dibuka oleh Achmad Sigit Dwiwahjono Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Republik Indonesia dengan didampingi oleh Dian Andyasuri, Direktur Pelumas PT Shell Indonesia, di Nusa Dua, Bali .
”Shell sebagai salah satu pemasok produk pelumas nomor satu di dunia dengan konsumen di lebih dari 100 negara, percaya bahwa untuk menghasilkan solusi komprehensif pada era perubahan ini diperlukan kolaborasi dan inovasi yang berkelanjutan. Oleh karena itu, kami menghadirkan Shell Technology Forum yang merupakan bagian dari Shell Expert Connect untuk memberikan wawasan mengenai perkembangan industri dan teknologi terbaru,” kata Dian Andyasuri, Direktur Pelumas PT Shell Indonesiadi kepada awak media, belum lama ini.
Menurutnya, hal ini tak lepas dari komitmen kami untuk terus berkontribusi bagi perkembangan industri dan pembangunan di Indonesia melalui kampanye ‘Shell untuk Indonesia’.
Achmad Sigit Dwiwahjono, Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Republik Indonesia menambahkan, melalui “Making Indonesia 4.0”, Indonesia tengah merevitalisasi sektor industri manufaktur yang sejak beberapa tahun terakhir memberikan kontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
“ Sektor logistik memiliki tantangan dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0, mengingat semua aktivitas rata-rata sudah digerakan oleh teknologi,” tutur Achmad.
Lanjutnya ,ada sejumlah tantangan utama dalam Revolusi Industri 4.0 yang harus bisa diatasi pelaku bisnis logistik nasional.
Menurutnya, penggunaan-penggunaan melalui otomatisasi, teknologi artificial intelligence (AI), dan internet of things (IoT) dinilai akan berpengaruh terhadap performa industri yang otomatis berpengaruh juga kepada kinerja logistik dan supply chain nasional.
“Penggunaan teknologi sangat penting untuk menunjang era ini. Dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat, industri logistik diharapkan bisa memanfaatkan hal tersebut agar bisnisnya tetap bisa bertahan,” ujarnya.
Dirinya menambahkan perkembangan teknologi memberikan pengaruh ke industri logistik serta supply chain. Hal ini juga telah mendorong industri transportasi, logistik dan supply chain Indonesia untuk saling berkolaborasi secara intensif.
Peningkatan segala sektor layanan pun terus dilakukan seperti perluasan jaringan, peningkatan di bidang IT, infrastruktur, dan SDM demi mendorong pengembangan para pelaku kreatif dan UKM di tengah revolusi industri 4.0.
Terlebih, data Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf) mencatat ekspor produk ekonomi kreatif Indonesia pada 2015 mengalami peningkatan 3,23% menjadi USD 20 miliar dibandingkan dengan realisasi pada 2015. Alhasil, untuk mendorong UKM menjawab tantangan serta menciptakan peluang usaha, JNE menggandeng ribuan UKM di seluruh Indonesia.
“Sehingga sejak 2010, JNE ada layanan COD. Karena dengan layanan COD ini buyer akan percaya setelah melihat produknya. Jadi, ketika UKM mengirim barang dan barangnya sampai di tujuan, buyer bisa menimbang-nimbang. Itulah cara untuk membangun e-commerce untuk terus tumbuh,” lanjutnya.
(072)