Denpasar, Minggu 08 Maret 2020
Rektor IHDN Prof. Dr. Drs. IGN Sudiana : Upacara Pitra Yadnya Siwa Sumedang, Ngaben Sederhana Tanpa Mengurangi Makna
BALI, INDEX – Dalam melaksanakan upacara yadnya baik itu pitra yadnya, maupun yadnya lainnya, hendaknya didasarkan dengan hati yang tulus dan ikhlas, dan menyesuaikan dengan kemampuan ekonomi, agar tidak ada kesulitan yang dirasakan pada saat melaksanakan yadnya.
Rektor IHDN Denpasar Prof. Dr. Drs. I Gusti Ngurah Sudiana, M.Si. mengatakan, Seperti halnya Upacara Siwa Sumedang ini, kalau nanti sudah jadi keputusan Parisadha, dapat menjadi alternatif bagi umat Hindu untuk menjalankan pengabenan secara sederhana karena biayanya sedikit dan waktunya juga singkat.
” Upacara Siwa Sumedang ini tidak mengurangi tatwa, susila, maupun upacara yang sudah berjalan di pengabenan yang lainnya. Maknanya sama, hanya berbeda sedikit pada banten dan waktu serta tanpa memakai wadah. Upacara ini sangat cocok untuk umat yang perekonomiannya terbatas dan juga bagi yang sulit mendapatkan waktu untuk melaksanakan upacara ngaben,” ungkap Prof. IGN Sudiana di sela-sela Seminar dan Lokakarya Nasional bertajuk ‘Upacara Pitra Yadnya Siwa Sumedang: Sebuah pilihan bagi umat Hindu’ yang berlangsung di Aula Parisada Hindu Dharma Indnesia (PHDI) Provinsi Bali, Sabtu (7/3/2020).
Pada seminar ini menghadirkan narasumber antara lain Dharma Adiyaksa PHDI Pusat Ida Pedanda Nabe Bang Buruan Manuabe, Ketua Saba Walaka PHDI Bali Dr Made Suasti Puja, dan seorang Sulinggih Ida Pandita Mpu Nabe Abra Baskara Mukti Biru Daksa. Selain itu nampak hadir juga mantan Gubernur Bali yang kini menjabat sebagai anggota DPD RI yakni I Made Mangku Pastika dan Ketua PHDI Bali Prof Dr Drs I Gusti Ngurah Sudiana.
Seminar dan lokakarya yang digelar oleh Yayasan Veda Posanam Ashram Suarga Shanti itu dihadiri sebanyak 285 peserta yang terdiri atas 73 Sulinggih dan 212 Pinandita dan Walaka.
(075)