Denpasar, Jumat 24 April 2020
Otoritas Jasa Keuangan Edukasi Masyarakat manfaat Investasi yang ditawarkan para pelaku Industri Fintech
Kepala OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara Elyanus Pongsoda
BALI, INDEX – Otoritas Jasa Keuangan terus mendorong munculnya inovasi industri pembiayaan yang ramah lingkungan hidup dengan mendasarkan pada prinsip-prinsip keberlanjutan menuju terciptanya pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Kepala OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara Elyanus Pongsoda mengatakan, fintech di Indonesia berkembang cukup pesat.OJK senantiasa mendukung program pemerintah baik pusat maupun daerah dalam meningkatkan perekonomian melalui program-program yang bersinergi dengan Industri Jasa Keuangan
“OJK mendorong terbentuknya sektor jasa keuangan yang lebih bertanggungjawab, transparan, dan berorientasi jangka panjang. Kemudian untuk merespon kebutuhan pendanaan yang berkelanjutan tersebut, pelaku jasa keuangan didorong untuk berinovasi, mengembangkan produk dan layanan jasa keuangan baik yang berjangka pendek maupun panjang,”kata Kepala OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara Elyanus Pongsoda saat dikonfirmasi, Jumat (24/4/2020).
Lanjutnya, OJK bahkan memberikan dukungan atas pertumbuhan startup yang bergerak di bidang Fintech, yakni layanan keuangan berbasis teknologi.
” OJK memberikan dukungan bagi pertumbuhan startup Fintech di Bali untuk mendorong tingkat inklusi keuangan di Indonesia,” sambungnya.
Menurutnya, OJK juga memberikan perhatian dengan memberikan keleluasaan bagi pertumbuhan startup dalam rangka peningkatan inklusi keuangan di Indonesia.
” Praktik Fintech berkembang karena masyarakat yang memiliki kebutuhan atas dana cepat atau yang sulit mendapatkan pendanaan dari lembaga jasa keuangan umum seperti perbankan menganggap hal ini sebagai alternatif pembiayaan,” sambungnya.
Elyanus menambahkan, para pelaku industri Fintech berharap menjadi jembatan UMKM di Bali untuk meraih sumber modal dengan berbagai fitur dan kemudahan yang ditawarkan. Hal ini juga sejalan dengan tujuan Pemprov Bali untuk menargetkan peningkatan literasi keuangan masyarakat Bali yang tergolong masih rendah, yaitu 19,5 persen dengan inklusi keuangan yang mencapai 71,3 persen dengan dukungan potensi UMKM.
“Untuk itu kami di OJK terus menerus melakukan edukasi kepada masyarakat untuk dapat berinvestasi secara cerdas dan benar melalui kemudahan yang ditawarkan para pelaku industri Fintech yang legal dan sudah terdaftar di OJK. Disinilah masyarakat mendapat manfaat dari pesatnya pembangunan infrastruktur digital saat ini. Ini sekaligus peluang yang tak boleh dibiarkan,” tandas Elyanus.
Adalah East Ventures – salah satu modal ventura berkinerja terbaik di dunia yang memiliki misi menjadi platform wirausaha teknologi (technology startup). EVmenilai Indonesia adalah pasar digital terbesar di Asia Tenggara. Apa indikatornya?
Willson Cuaca selaku Co-founder & Managing Partner East Ventures menguraikan, dalam 4 tahun terakhir, terjadi ledakan pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia. Google, Temasek, dan Bain Company memperkirakan GMV ekonomi berbasis internet Tanah Air telah menembus US$40 miliar pada 2019 dan bakal menyentuh US$133 miliar pada 2025.
(080)