Jakarta, Sabtu 02 Mei 2020
Produksi Pupuk Indonesia, Capai 3,1 Juta Ton Semester 1 Tahun 2020
(Foto/ist)
JAKARTA, INDEX – PT. Pupuk Indonesia ( Persero) mencatat pertumbuhan produksi pupuk sebesar 14.15 persen sepanjanga kuartal 1 Tahun 2020 hingga 31 Maret 2020 , produksi pupuk perseroan mencapai 3.104.341 , ton atau meningkat di bandingkan priode tahun lalu sebesar 2.664.924 ton. Pertumbuhan tersebut di karenakan kondisi pabrik yang dapat beroprasi secara optimal dengan rate yang cukup tinggi
Total produksi tersebut terdiri atas 2.070.140 ton Urea , 688.196 ton NPK , 132.473 ton SP-36 , 212.262 ton ZA dan 1. 270 ton ZK
“Kinerja produksi kami selalu menunjukan pertumbuhan di setiap tahun nya , terutama sejak berbagai upaya transformasi yang di canangkan sejak 2017. Peningkatan volume produksi salah satu nya yang disebabkan pengoprasian pabrik pupuk Amurea II yang mulai komersil sejak Agustus 2018 ,” kata Direktur Utama Aas Asikin Idat , di Jakarta kemarin.
Aas menegaskan , produksi Pupuk Indonesia di prioritaskan untuk pasokan pupuk untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri , khususnya untuk sektor tanaman pangan.
“Bila kebutuhan untuk subsidi dan sektor pangan dalam negeri sudah terpenuhi dan stok nya di pastikan aman , baru kita akan menjual hasil produksi ke komersil maupun ekspor,” tegas Aas.
Kapasitas produksi Induk PT. Pupuk Indonesia (Persero) sendiri mencapai total 14.012.500 ton per tahun untuk segala jenis pupuk dengan rincian : 9.362.500 ton Urea , 3.380.000 ton NPK , 500.000 ton SP-36 , 750.000 ton ZA dan 20.000 ton ZK
Tidak hanya produksi pupuk , produksi non pupuk perseroan juga mengalami peningkatan di tiga bulan pertama tahun ini , tercatat produksi non pupuk mencapai 1.872.026 ton lebih tinggi di bandingkan produksi priode dengan tahun kemaren yang sebesar 1.504.810 ton
Menurutnya berkat langkah transformasi bisnis yang telah dilakukan kini biaya produksi pupuk dapat lebih efisien sebagai contoh dalam hal efisien pemakaian bahan baku gas , sepanjang 2019 , perseroan mencatatkan realisasi rasio konsumsi gas untuk urea sebesar 27,56 mmbtu per ton lebih efisien dari rencana 28,28 mmbtu per ton.
Sedangkan rasio konsumsi gas untuk amoniak sebesar 35, 92 mmbtu per ton yang lebih efisien dari rencana sebesar 36,05 mmbtu per ton
“Efisien ini penting dalam mengurangi beban pemerintah atas subsidi , termasuk untuk peningkatan daya saing produksi Pupuk Indonesia Grup,” tutup Aas.
(Hartono/009)