Denpasar, Rabu 16 Desember 2020
Ida Gede Komang Kresna Budi, Ketua Komisi Dua DPRD Prov.Bali : Gubernur Bali diharapkan buka kunjungan Manca Negara saat Libur Natal dan Tahun Baru 2021
ketua komisi 2 DPRD Bali Ida Gede Komang Kresna Budi
BALI, indonesiaexpose.co.id – Bali terus berupaya untuk menanggulangi pandemi ini dengan dukungan berbagai pihak, Pemerintah, industri pariwisata termasuk masyarakat.
Pemulihan ekonomi Bali di sektor pariwisata pasca pandemi Covid-19 terus digencarkan. Baru-baru ini pemerintah pusat telah menggelontorkan dana hibah untuk membantu pelaku pariwisata Bali di bidang perhotelan dan restoran. Sehingga dapat bangkit dengan menyiapkan protokol kesehatan di ruang lingkup usaha guna meningkatkan kepercayaan wisatawan domestik.
“Bahkan, Pariwisata Bali juga masih belum pulih akibat pemerintah pusat masih memberlakukan larangan orang asing masuk ke Indonesia. Kendati demikian tetap harus digabungkan ke dunia internasional bahwa Bali memiliki wilayah yang aman dikunjungi wisatawan kita gabungkanlah bahwa Bali punya wilayah yang cukup aman untuk dikunjungi,” kata ketua komisi 2 DPRD Bali Ida Gede Komang Kresna Budi, saat di temui di Denpasar-Bali, Rabu (16/12/2020).
Kresna Budi mencotohkan, Nusa dua merupakan daerah wisata yang bisa dikatakan tertutup. Selain itu, didukung fasilitas rumah sakit dan dekat dengan bandara Ngurah Rai.
“Tidak hanya cukup aman Nusa dua juga menarik dengan adanya pantai golf dan akomodasi lengkap. hal seperti inilah yang harus digabungkan ke mancanegara,di situ ada sekitar 10.000 kamar hotel, paling tidak 20.ribuan pegawai bidang pariwisata bisa jalan,” ungkap politisi Golkar ini.
Krisna Budhi menyarankan Pemprov Bali khususnya gubernur agar meminta membuka kunjungan wisatawan mancanegara di libur Natal & Tahun Baru 2021 ini dengan tetap taat jalankan protokol kesehatan.
Apalagi, lanjut Kresna Budhi setiap orang yang masuk ke Bali harus menunjukkan hasil rapid test ataupun sweep negatif covid-19 artinya yang bersangkutan harus dalam kondisi sehat.
Didukung dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat Bali dikatakan tidak perlu takut menerima kunjungan dari luar.
” Rasanya kita tidak perlu takut kenapa harus dibatasi apalagi kita melaksanakan protokol kesehatan semuanya berjalan dengan bagus jadi mesti diperjuangkan pengecualian untuk Bali,” pungkasnya.
(080)