Denpasar, Senin 12 April 2021
IGK Kresna Budi, Ketua Komisi II DPRD Bali : Masalah Pertanian Wangi saat Pemilihan Umum
Ketua Komisi II DPRD Bali IGK Kresna Budi .
Bali, indonesiaexpose.co.id – Negara Indonesia adalah negara agraris terutama di Bali. Namun, semakin hari pertanian ditinggalkan dan diabaikan karena dianggap ada sektor yang lebih menguntungkan. Padahal untuk Bertani tidak perlu biaya mahal. Hal itu diungkapkan oleh Ketua Komisi II DPRD Bali IGK Kresna Budi .
” Pertanian bisa dibangkitkan lagi dan menjadi sektor ekonomi utama. Namun, dengan catatan adanya perbaikan dengan memberantas mafia maupun kartel pangan yang mengancam stabilitas harga yang justru merusak pertanian itu sendiri. Selain itu konsep dalam memajukan pertanian harus jelas, dengan menaikan anggaran di sektor pertanian.Alokasi anggaran pada pertanian dalam tahun anggaran 2021 hanya Rp 5 miliar,” ungkap Ketua Komisi II DPRD Bali IGK Kresna Budi mengeluhkan saat di konfirmasi vea seluler, belum lama ini.
Lanjutnya, jangan sampai masalah pertanian hanya “wangi” saat pemilihan umum saja.Tagline sektor pertanian bangkit saat masa krisis akibat pandemi sepertinya omong kosong belaka.
” Anggaran Rp 5 miliar itu sangat kecil meski dengan alasan banyak anggaran yang dipangkas untuk percepatan penanganan Covid-19 dan pertumbuhan ekonomi Bali ditengah pandemi yang berkepanjangan,” ungkapnya.
Kresna menjelaskan, tiap pembahasan anggaran, selalu disebutkan Bali harus memiliki sumber pendapatan lain selain sektor pariwisata.Masalahnya, ketika sektor pariwisata mati suri akibat virus Corona-19 yang berkepanjangan dan kapan akan berakhir, anggaran pada sektor pertanian masih tetap kecil.
Politisi Golkar asal Buleleng ini mengaku heran dengan kebijakan Gubernur Bali Wayan Koster lantaran setor pertanian sama sekali tidak mendapat perhatian.Sebagai bukti anggaran yang diberikan anggaran induk 2021 sama sekali tidak memadai. Padahal, pertanian ditengah kondisi ekonomi akibat pandemi, telah menyelematkan rakyat Bali untuk bisa bertahan hidup.
“Kita selalu berbicara prioritas, saya mau tanya ke bapak gubernur yang dijadikan prioritas untuk pertumbuhan ekonomi ditengah pandemi ini sektor mana?”katanya heran.
Pihaknya juga mempertanyakan apa yang menjadi prioritas Pemprov Bali sehingga anggaran bagi sektor pertanian sangat kecil sekali.
Menurut IGK Kresna Budi kalau indikator parameter prioritas itu jelas yang ada berhubungan dengan kemakmuran rakyat.Kalau pertanian di Bali digarap dan dikelola dengan benar, bisa menjadi penopang perekonomian masyarakat.
“Saya tidak mengerti, prioritas apa itu. Apa sih yang dimaksud dengan prioritas di timur (Pemprov Bali) itu,”imbuhnya sambil geleng kepala.
Kresna Budi berharap agar Pemprov Bali bisa memprioritaskan apa yang kebutuhan mendesak masyarakat sitengah pandemi.
Pandemi Covid-19 untuk memulihkan pariwisata Bali tidak semudah membalikan telapak tangan melainkan perlu waktu panjang sampai kunjungan wisatawan normal kembali.
” Untuk saat ini yang paling mendesak persoalan ekonomi yang sangat penting untuk di dahulukan,sekarang itu, yang dikatakan mendesak oleh rakyat itu ekonominya, masyarakat bisa bertahap hidup dan bisa makan,” harapnya.
(080)