Tuesday , July 1 2025
Home / Pariwisata / Khitanan : Syukuran Keluarga pak Sutris tampilkan Kuda Lumping

Khitanan : Syukuran Keluarga pak Sutris tampilkan Kuda Lumping

Konawe, Minggu  12  Februari  2023

Khitanan : Syukuran Keluarga pak Sutris tampilkan Kuda Lumping

 

Sulawesi Tenggara,  indonesiaexpose.co.id –  Ebeg mungkin tak sefamiliar kuda lumping di telinga orang awam. Namun, tidak bagi masyarakat Jawa, atraksi ebeg merupakan tradisi yang ditampilkan dalam acara-acara penting.

Mulai dari pesta ulang tahun, hajatan pernikahan, khitanan, peresmian gedung, perayaan hasil panen, dan juga peringatan hari kemerdekaan. Dilansir laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, ebeg atau kuda kepang merupakan sebuah tarian tradisional khas Jawa Tengah.Tarian tradisional ini menggunakan properti berupa anyaman bambu yang dikepang menyerupai kuda. Anyaman tersebut dihias dengan cat hitam atau putih dan diberi hiasan kain beraneka warna, serta dilengkapi kerincing agar tampak meriah.

Sebagai rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas khitanan  sang cucu kesayangan dengan selamat, keluarga Sutris menggelar acara syukuran  dengan menampilkan sebuah hiburan rakyat Kuda Lumping atau Ebeg biasa masyarakat menyebutnya sebuah budaya rakyat Jawa yang sudah melekat di masyarakat khususnya masyarakat dari Pulau Jawa yang ada di Amonggedo Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara.

” Paguyuban ini sudah terbentuk lama di Desa Amendete Kabupaten Konawe dan sudah menjadi hiburan rakyat bagi masyarakat ketika ada acara baik keluarga maupun resmi dengan menggelar hiburan Ebeg/Kuda Lumping,” kata Ketua Paguyuban Seni Kuda Lumping Taruna Lestari Desa Amandete Kabupaten Konawe Miran saat di temui di Amonggedo Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara,Minggu (12/2/2023).

Menurutnya,   Seni Budaya ini perlu terus untuk di lestarikan agar budaya yang adiluhung ini tidak tenggelam dan terus di kenalnya oleh generi sekarang juga mohon dukungan baik moril maupun materil dari semua pihak khususnya Pemerintah Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara.

Masih menurut Miran sebenarnya seni Kuda Lumping itu budaya rakyat dan murah meriah biasa di tampilkan saat acara hajatan bagi masyarakat Jawa.

” Mudah – mudahan ke depan nya masyarakat terus mencintai seni budaya rakyat Kuda Lumping untuk pentas dalam berbagi acara baik keluarga maupun dalam acara resmi dan pentingnya dukungan ril dari pemerintah Desa maupun Kabupaten,” tutupnya.

(Hartono / 009)

 

696

Check Also

BBTF 2025 Ditutup, Transaksi mencapai Rp7,8 triliun

Denpasar, Jumat 13 Juni 2025 BBTF 2025 Ditutup, Transaksi mencapai Rp7,8 triliun   Bali, indonesiaexpose.co.id …

Wagub DKI Rano Karno ‘Kami Tidak Ingin Ambil Jeruk Bali ‘

Nusa Dua, Kamis 12 Juni 2025 Wagub DKI Rano Karno ‘Kami Tidak Ingin Ambil Jeruk …