Denpasar, Minggu 25 Februari 2024
TPID Provinsi Bali Bersama BI Bali Gelar Pasar Murah Untuk Jaga Stabilitas Harga Jelang Hari Raya Galungan & Kuningan 2024
Bali, indonesiaexpose.co.id – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bali bersinergi dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali menyelenggarakan Pasar Murah dan Experience QRIS Canang Jegeg Rp1,- bertempat di depan Kantor Gubernur Bali, Minggu, 25 Februari 2024.
Kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka menjaga stabilitas harga menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan tersebut, diawali dengan Pencanangan Gerakan Tanam Pangan Cepat Panen “GENTA PATEN” di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali.
Rangkaian kegiatan ini dihadiri langsung oleh Pj. Gubernur Bali, Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Deputi Kepala Perwakilan dan Advisor Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Direktur Utama BPD Bali, Bulog Divisi Regional Bali, serta Pimpinan Perangkat Daerah yang tergabung dalam TPID Provinsi Bali.
Pj. Gubernur Bali menyampaikan jelang hari raya Galungan dan Kuningan akan terjadi peningkatan kebutuhan masyarakat. Sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat maka Pemprov Bali bersinergi dengan BPD Bali, Bank Indonesia dan stakeholder terkait lainnya menggelar pasar murah.
“Kami berharap dengan gelaran pasar murah ini dapat membantu dan meringankan beban masyarakat terutama akan kebutuhan menjelang hari raya seperti beras, minyak goreng, telor, buah-buahan hingga canang,” terang Pj Gubenur Seusai berkeliling dan berbelanja di pasar murah.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, G.A Diah Utari menyampaikan bahwa dalam penyelenggaraan pasar murah kali ini, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali turut mendukung penyediaan komoditas canang sari yang diselaraskan dengan sosialisasi dan implementasi alat pembayaran digital, yaitu QRIS. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali telah menyiapkan experience QRIS Rp1,- untuk 1.000 paket canang sari yang dapat diperoleh masyarakat dengan melakukan pembayaran menggunakan QRIS. Hal ini merupakan wujud akulturasi dari digitalisasi dengan
budaya di Bali.
Sementara Advisor Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Butet Linda H. Panjaitan menambahkan bahwa kegiatan pasar murah ini juga menjadi wadah experience QRIS bagi masyarakat Bali dalam merayakan Hari Raya Galungan dan Kuningan. Melalui pasar murah ini, masyarakat diajak untuk dapat melakukan experience QRIS Rp1,- sehingga dapat merasakan manfaat QRIS sebagai alat pembayaran digital yang cepat, mudah, murah, aman dan handal.
” Akseptasi kanal pembayaran QRIS di Provinsi Bali terus tumbuh secara signifikan, hal ini terlihat dari bertambahnya jumlah merchant QRIS di Bali pada Januari 2024 yang mencapai 793.134 merchant atau tumbuh 30,0% (yoy) dibandingkan Januari 2023. Jumlah pengguna QRIS di Bali pada Januari 2024 juga sudah menembus 1 juta pengguna atau tumbuh 58,5% (yoy) dari Januari 2023,” jelasnya.
Jumlah transaksi QRIS pada Januari 2024 di Provinsi Bali juga meningkat signifikan hingga mencapai 21,7 juta transaksi atau tumbuh 636,9% yoy. Dari sisi nominal, volume transaksi QRIS pada Januari 2024 di Provinsi Bali mencapai Rp2 trilliun atau tumbuh 390,5% (yoy).
Lebih lanjut, pelaksanaan pasar murah dan experience QRIS canang jegeg Rp1,- ini diharapkan dapat mendorong perluasan akseptasi QRIS di Provinsi Bali dan dapat terus memberikan peran positif bagi perputaran ekonomi Bali.
Sementara di kesempatan yang sama Sekda Bali Dewa Indra menjelaskan, mengenai kelangkaan pasokan Gas LPG 3 kg (gas melon), pihaknya telah berkoordinasi dengan instansi terkait dan telah disepakati untuk mengantisipasi kebutuhan hari raya, telah diberikan tambahan suplai 250 ribu biji gas LPG 3kg ditambah dengan stok yang tengah beredar di pasar, maka asumsi kami jumlah tersebut cukup untuk hari raya Galungan dan seterusnya sehingga persediaan aman. Masyarakat tidak perlu khawatir, pemerintah daerah pasti merespon dengan cepat begitu ada kelangkaan dan kami yakinkan masyarakat bahwa ketesediaan aman.
“Masyarakat tidak usah khawatir terkait kenaikan harga beras karena dalam waktu tidak terlalu lama akan ada panen dan harga beras pasti akan turun karena suplai otomatis bertambah. Penyebab kenaikan beras saat ini merupakan dampak dari musim panen yang belum tiba karena badai el nino. Tetapi akhir Bulan Februari dan Maret sudah akan masuk musim panen, karena itu produksi gabah/beras akan tersedia cukup dan harga akan turun. Untuk mengatasi kenaikan harga akibat kurangnya stok akibat badai elnino ini kita atasi dengan operasi-operasi pasar dan masyarakat bisa membeli beras SPHP yaitu beras yang digulirkan pemerintah melalui Perum Bulog,” pungkasnya.
Kegiatan kunjungan pasar murah pada pagi hari ini diawali dengan Pencanangan Gerakan Tanam Pangan Cepat Panen yang ditandai dengan penanaman bibit jagung oleh Pj. Gubernur Bali, Sekda Bali, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Direktur BPD Bali serta Kepala Perangkat Daerah Provinsi Bali, dengan mengambil tempat di areal timur Kantor Gubernur Bali.
(Adv)