Denpasar, Rabu 16 September 2025
Pansus TRAP DPRD Bali Kaget, Temukan Pabrik WNA Rusia di Kawasan Tahura
Pansus TRAP DPRD Bali melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah titik rawan ,
Bali, indonesiaexpose.co.id – Pasca banjir bandang yang melanda Bali, Panitia Khusus Tata Ruang, Aset, dan Perizinan (Pansus TRAP) DPRD Bali melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah titik rawan. Hasilnya mencengangkan, DPRD menemukan sebuah pabrik material konstruksi milik warga negara asing asal Rusia berdiri di kawasan hutan mangrove dan Tahura yang seharusnya dilindungi.
Sidak di pimpin langsung ketua Pansus TRAP DPRD Provinsi Bali I Made Supartha, Rabu (16/9/2025).
Hasil sidak Pansus TRAP DPRD Bali mengejutkan: di kawasan hutan mangrove dan Tahura ini ditemukan banyak tanah negara yang justru sudah bersertifikat. Lebih ironis lagi, di atas lahan yang seharusnya dilindungi, berdiri pabrik yang produksi material konstruksi milik seorang warga negara asing asal Rusia .
Ketua Pansus TRAP DPRD Provinsi Bali I Made Supartha juga mempertanyakan sikap Satpol PP Bali yang dinilai enggan menutup aktivitas ilegal tersebut sebelum adanya desakan dari legislatif.
“Ada apa dengan Satpol PP Bali, kenapa baru bergerak setelah kami desak?,” ujar Supartha yang juga ketua fraksi PDIP DPRD Bali dengan nada heran.
Lebih parah lagi, di atas lahan tersebut berdiri pabrik produksi material konstruksi yang dimiliki seorang WNA asal Rusia. “Yang aneh, sejak saya menjadi Anggota DPRD tahun 2004, baru kali ini ada sertifikat tanah di kawasan hutan negara,” ungkap Dewa Rai Sekretaris Pansus TRAP DPRD Provinsi Bali
” Saya heran, selama saya menjabat sebagai Anggota DPRD Bali pada tahun 2024, baru kali ini mendapati adanya sertifikat tanah di hutan negara. Dewan juga menyoroti lemahnya sikap Satpol PP Bali yang baru bertindak setelah didesak keras oleh Pansus TRAP DPRD Bali, ” ungkap Sekretaris Pansus Trap DPRD Bali Dewa Rai.
Menurut temuan di lapangan, air laut yang naik semakin memperparah banjir karena kawasan Tahura banyak diurug dan dipenuhi bangunan tak berizin. Pansus TRAP DPRD Bali menegaskan tidak akan tinggal diam. “Kami akan terus mengawal dan mengamankan Tahura dari oknum-oknum yang merusak lingkungan,” tegasnya.
Temuan ini memperkuat dugaan bahwa banjir bandang diperparah oleh alih fungsi Tahura yang diurug dan dipenuhi bangunan tanpa izin. DPRD Bali menegaskan akan terus mengawal persoalan ini dan mengamankan Tahura dari praktik perusakan lingkungan.
(080)