Tuesday , July 1 2025
Home / Bali / BBTF Ke-8  2022 : Bidik  Pasar   Baru dan  Promosikan  Pariwsata  Berkualitas

BBTF Ke-8  2022 : Bidik  Pasar   Baru dan  Promosikan  Pariwsata  Berkualitas

Nusa Dua, Rabu 15 Juni 2022

 

BBTF Ke-8  2022 : Bidik  Pasar   Baru dan  Promosikan  Pariwsata  Berkualitas

 

Talk Show di ajang BBTF 2022 di Bali International Convention Center (BICC) ITDC Nusa Dua – Bali ,Rabu (15/6/2022).(Foto/indonesiaexpose.co.id)

 

Bali, indonesiaexpose.co.id – Bali & Beyond Travel Fair (BBTF) menggelar talk show ke-8 dengan tema “Balancing in Harmony” di Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua Bali pada, Rabu (15/6/2022).

BBTF menyambut yang baru khususnya travel agent dari Afrika, bersama dengan negara-negara dengan kontribusi besar dari Eropa, Timur Tengah, negara-negara ASEAN, India, Australia, dan Asia secara keseluruhan. Nigeria pertama kali mengikuti BBTF tahun ini dan juga tercatat sebagai pembeli dengan jumlah delegasi terbanyak setelah Indonesia, kemudian Australia, India, Filipina, Prancis, Belanda, disusul Inggris dan Uni Emirat Arab. Terima kasih Bu Elizabeth yang sudah mendukung acara ini.

Ketua panitia BBTF I Putu Winastra mengatakan BBTF mendapat respon positif dari berbagai pelaku industri pariwisata baik domestik maupun luar negeri untuk memanfaatkan event tahunan ini sebagai sarana promosi yang ampuh.

” BBTF ke-8 tahun ini membidik pasar baru serta mengangkat isu quality tourism.Tema BBTF, Balancing in Harmony”, sebagai upaya merespon arahan pemerintah untuk fokus tidak hanya pada pencapaian jumlah wisatawan, tetapi pada peningkatan jumlah wisatawan. ‘kualitas pengeluaran‘ wisatawan dan lingkungan yang berkelanjutan untuk desa wisata yang sesuai dengan CHSE,” kata Ketua panitia BBTF I Putu Winastra dalam sambutannya pada Talk Show di ajang BBTF 2022 di Bali International Convention Center (BICC) ITDC Nusa Dua – Bali ,Rabu (15/6/2022).

Lebih lanjut dikatakannya BBTF tahun ini kedatangan delegasi baru khususnya travel agent dari Afrika, bersama dengan negara-negara dengan kontribusi besar dari Eropa, Timur Tengah, negara-negara ASEAN, India, Australia, dan Asia secara keseluruhan.

“Nigeria untuk pertama kalinya mengikuti BBTF tahun ini dan juga tercatat sebagai buyer dengan jumlah delegasi terbanyak setelah Indonesia, kemudian Australia, India, Filipina, Prancis, Belanda, disusul Inggris dan Uni Emirat Arab. Terima kasih Bu Elizabeth yang sudah mendukung acara ini,” imbuh Putu dalam acara yang menghadirkan juga sejumlah nara sumber yaitu Wagub Bali, Prof. Tjok Oka Sukawati, Ketua BPPD Denpasar, Ida Bagus Gede Sidharta Putra atau Gusde, The Ayurverdic Doctor Como Shambhala, DR. Prasanthi dan CEO of Negerian Travel Two (NTT) Elizabeth Agboola dengan moderator Yoke Darmawan.

Sementara di kesempatan yang sama , Wakil Gubernur Bali Cokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mengatakan, sejumlah infrastruktur pendukung pariwisata yang tengah dibangun di Sanur, akan memperkuat potensi yang ada.

“Mengarah pada medical tourism yang dikembangkan di Sanur, kemudian wellness tourism akan dibangun di Desa Rendang, Karangasem,” imbuh Wagub Cok Ace.

Lanjut Cok Ace berharap,  pelaku pariwisata yang berpartisipasi bisa memaksimalkan BBTF 2022 ini  untuk memperkenalkan kembali pariwisata  yang berkualitas dan berkelanjutan sehingga meningkatkan kunjungan wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Saat ini Indonesia sudah mulai beralih dari mass tourism (pariwisata massal yang lebih berpatokan ke kuantitas) ke jenis pariwisata yang lebih menekankan kualitas, antara lain wellness tourism, health tourism, sport tourism, dan MICE (meeting, incentive, convention, exhibition).

Ketua PHRI Kota Denpasar Ida Bagus Gede Sidarta Putra menambahkan, dengan dibukanya kembali akses wisman ke Bali, trafik kunjungan akan kembali meningkat seperti sebelum pandemi.

” 3 tahun sebelum pandemi kunjungan wisman ke Bali rata-rata mencapai 1 juta orang per tahun. Dengan sejumlah penataan destinasi pariwisata dirinya meyakini pemerintah berupaya mengembalikan jumlah kunjungan seperti sebelum pandemi,” sambungnya.

“Kami percaya pemerintah akan meningkatkan trafik dan menambah kunjungan ke Nusa Penida, dimana lebih nyaman dan estetis untuk melihat sunrise,” kata pria yang akrab disana Gusde ini.

Sementara, arah pembangunan pariwisata Bali saat ini adalah quality tourism, dengan penjabaran, perlindungan terhadap alam, budaya yang memberikan dampak luas untuk masyarakat Bali.

(080)

790

Check Also

Pembiaran Berujung Kasus

Denpasar, Senin  30  Juni  2025 Pembiaran Berujung Kasus   Akademisi Universitas Udayana, Prof. Made Arya …

indonesiaexpose.co.id

Denpasar, Senin  30  Juni  2025 82