Nusa Dua, Jumat 01 Februari 2019
OJK pilih Bali dalam Sosialisasi dan Edukasi Pasar Modal Terpadu(SEPMT)
Jajaran Otoritas Jasa Keuangan Bidang Pengawasan Sektor Pasar Modal melakukan giat penanaman pohon mangrove di Pantai Samana, Tanjung Benoa, Nusa Dua,Bali,Kamis (31/1/2019). (Foto/indonesiaexpose.co.id/071/2019)
BALI, INDEX – Otoritas Jasa Keuangan Bidang Pengawasan Sektor Pasar Modal menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi dan Edukasi Pasar Modal Terpadu (SEPMT) 2019 di Denpasar, Bali pada tanggal 30 Januari s.d. 1 Februari 2019. Kegiatan ini telah diselenggarakan sejak tahun 2015 di berbagai kota di Indonesia.
Denpasar menjadi kota pertama diselenggarakannya program SEPMT di tahun 2019. Kegiatan ini merupakan hasil kerjasama antara OJK bersama Bursa Efek Indonesia (BEI), Anggota Komisi XI DPR RI, dan stakeholder lainnya.
Anggota Dewan Komisioner OJK Hoesen menjelaskan, tujuan kegiatan Sosialisasi dan Edukasi Pasar Modal Terpadu (SEPMT) ini, guna meningkatkan pemahaman masyarakat, khususnya di pemerintah daerah atas informasi aktual perkembangan di pasar modal.
” Sosialisasi ini juga untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat dalam berinvestasi yang cerdas dan aman,serta mengajak pemerintah daerah dan masyarakat untuk dapat menjadi investor pasar modal,” kata Hoesen yang juga menjabat Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Hoesen ,di Tanjung Benoa, Nusa Dua,Bali, Kamis (31/1/2019).
Menurut Hoesen, tujuan kegiatan sosialisasi ini, juga bentuk ajakan persuasif kepada masyarakat untuk dapat menjadi investor di Pasar Modal, dan sebagai wujud kongkret dari recycle pungutan OJK.
” OJK memilih Denpasar menjadi kota pertama diselenggarakannya program SEPMT di Tahun 2019, karena Pulau Dewata memiliki potensi yang besar dengan PDRB lebih besar dari nasional, sehingga dipilih Bali untuk sosialisasi ini,” ungkap Hoesen.
Berdasarkan survei indeks literasi keuangan Tahun 2016, indeks pasar modal nasional sebesar 4,4 persen meningkat dari yang sebelumnya di Tahun 2013 sebesar 3,79 persen, artinya dari Tahun 2013-2016 mengalami peningkatan sebesar 0,61 persen.
Sedangkan untuk indeks inklusi nasional Tahun 2016 juga mengalami peningkatan dari 0,11 persen, Tahun 2013 menjadi 1,25 persen sedangkan Tahun 2016, meningkat sebesar 1,14 persen.
Untuk data pasar modal Provinsi Bali, secara umum per Desember 2018 berjumlah 15.482 investor berdasarkan sumber data SID KSEI dan jika dibandingkan dengan jumlah penduduk di provinsi Bali Tahun 2015 yaitu 4.12 juta jiwa lebih, maka jumlah penduduk Bali yang berinvestasi disektor saham kurang lebih sebesar 0,37 persen dari total jumlah penduduk.
“Ini membuktikan bahwa masyarakat perlu mendapat edukasi pasar modal ini kepada pemerintah daerah masyarakat maupun kaum milenial,” imbuhnya.
Inarno Djayadi selaku Direktur Utama BEI menambahkan, untuk galeri investasi di Tanah Air jumlahnya sekitar 420 unit, dimana 380 unit bekerja sama dengan universitas di seluruh Indonesia.
“Kami berusaha mensosialisasikan kepada seluruh masyarakat dan mahasiswa. Secara umum perkembangannya investasi ini masih bagus.Salah satu contoh, untuk di Bali saja perkembangan ritel berkembang mencapai 15.000 unit atau 44 persen,” jelas Inarno di sela-sela acara bincang bersama OJK.
“Keberpihakan OJK terhadap pelestarian lingkungan juga akan mendapat dukungan sangat tinggi, apalagi akan ada obligasi penghijauan dan keperdulian terhadap lingkungan,” ungkapnya.
Secara umum, jumlah investor Pasar Modal sektor saham di provinsi Bali per Desember 2018 berjumlah 15.482 investor. (sumber data SID KSEI)
Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk di provinsi Bali pada tahun 2015 yaitu 4.152.800 jiwa, maka jumlah penduduk Bali yang berinvestasi di sektor saham kurang lebih sebesar 0,37% dari total jumlah penduduk.
Hingga saat ini terdapat 3 Emiten yang berdomisili Kantor Pusat di Provinsi Bali yaitu PT Bali Towerindo Sentra Tbk, PT Bukit Uluwatu Villa Tbk, dan PT Island Concepts Indonesia Tbk.
Perusahaan Efek ada 15 Kantor Cabang yaitu Reliance Sekuritas, Valbury Asia Sekuritas, Mirae Asset Sekuritas, BNI Sekuritas, Sinar Mas Sekuritas, Kresna Sekuritas, Mandiri Sekuritas, Panin Sekuritas, UOB Kay Hian, OSO Sekuritas, Phillip Sekuritas, Henan Putihrai Sekuritas, Indo Premier Sekuritas, MNC Sekuritas, dan RHB Sekuritas Indonesia.
Manajer Investasi ada 2 kantor cabang yaitu Trimegah Asset Management dan OSO Asset Management .(071)