Bandung, Rabu 12 Juni 2019
Pemprov Jabar Gelar Halal Bilhalal, Ridwan Kamil Minta Melupakan Perbedaan
JAWA BARAT, INDEX – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat menggelar Halal Bilhalal dan Silahturahim Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah bersama seluruh unsur Forkopimda, OPD, dan Bupati/Walikota se-Jawa Barat di area Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (11/6/2019).
Kegiatan tersebut dihadiri Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Uluum, mantan Gubernur Jabar priode 2008-2018 Ahmad Heryawan beserta isteri Netty Prasetyani Herywan, Penjabat Gubernur Jabar 2018 Komjen Pol Dr. Mohamad lriawan, Kapolda Jabar lrjen Pol Drs Rudy Sufahriadi, Kasdam lll / Siliwangi, Dangartap
Menurut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, pertemuan tersebut merupakan momen untuk melupakan semua perbedaan. Sebab, bulan Syawal menjadi waktu paling tepat guna meningkatkan spiritualitas sekaligus merekatkan persaudaraan dengan sesama umat manusia.
“Jadi, pada bulan Syawal ini, lupakan perbedaan-perbedaan duniawi. Kita cari kesamaan spiritualitas yang menjadikan kita muslim dan mukmin yang baik,” ucapnya.
Emil demikian Ridwan Kamil yang akrab disapa menyebut pesan utama yang terpenting dalam Halal Bilhalal dan Silahturahmi tersebut adalah persatuan. Melupakan perbedaan dan fokus mencari persamaan, imbuhnya, adalah kunci untuk bersatu dan saling menguatkan.
“Jangan suka hobi mencari perbedaan karena pasti ketemu, cari-lah persamaan untuk menguatkan ukhuwah,” kata Emil.
Jika dilihat secara sosiologis, lanjut Emil, pada bulan Ramadan dan Syawal, setiap individu seharusnya bisa ‘naik kelas’. Dengan kata lain, kualitas hidup individu mesti lebih baik karena telah mampu melewati ujian, khususnya di bulan Ramadan.
Selain itu, Emil meminta kepada media untuk menyebarkan informasi-informasi menyejukkan yang dapat mendongkrak motivasi masyarakat dalam merawat persatuan dan kondusivitas di Jawa Barat. “Saya titip kepada media agar dapat memberitakan hal-hal yang menyejukan untuk tensi politik yang belum selesai saat ini kita harus menjaga khususnya di Jawa Barat,” tandasnya.
Sementara itu, penceramah kondang asal Kabupaten Garut, ustadz Jujun Junaedi, megamini apa yang diungkapkan Emil. Dia bahkan menyebut bulan Syawal sebagai momen yang pas guna memperbaiki kualitas diri. Apalagi, kata dia, umat telah diuji pengendalian diri selama satu bulan penuh.
“Kita harus seperti kupu-kupu, yang asalnya tidak disukai saat menjadi ulat, namun setelah berubah menjadi kupu- kupu, jadi sesuatu yang disukai,” lanjutnya.
Oleh karena itu, Jujun Junaedi juga mengajak semua umat untuk produktif dalam kebaikan. Karena, lanjut dia, sebaik-baiknya manusia adalah dia yang bermanfaat bagi manusia lainnya. Dia pun meminta semua umat untuk menjaga perbedaan dengan menjunjung tinggi toleransi.
(A.Hasibuan)