Tuesday , July 1 2025
Home / Bali / Melalui Pameran mengharapkan, Bantuan Efektif bila dibuat Adaptif

Melalui Pameran mengharapkan, Bantuan Efektif bila dibuat Adaptif

Denpasar, Minggu  09  Pebruari  2025

Melalui Pameran mengharapkan, Bantuan Efektif bila dibuat Adaptif

 

Diskusi inspiratif bertema “Mengenal Artivisme dan Ragam Disabilitas”, bertempat di Annika Linden Centre di Denpasar Timur pada, Minggu (9/2/2025).

 

Bali, indonesiaexpose.co.id  –  Alat bantu adaptif tentu menjadi solusi dari hambatan lingkungan yang terjadi sekaligus membangun kemandirian disabilitas. Secara sederhana, alat bantu adaptif bisa dijelaskan sebagai alat bantu yang disesuaikan dengan penggunanya. Analoginya seperti kita berpakaian. Kalau ukuran pakaiannya sesuai dengan ukuran kita masing-masing, pasti lebih nyaman.Oleh karenanya, sebelum alat bantu adaptif dibuat perlu adanya pengukuran tubuh calon pengguna baik itu bagian pinggang, kaki, dan lainnya. Tujuannya, supaya penggunanya kelak bisa leluasa bergerak dan beraktivitas. Apabila terjadi perubahan fisik terhadap pengguna seperti bertambah tinggi maupun berat badan, tentunya alat bantu kembali disesuaikan.

Operation Manajer Yayasan Puspadi Bali Putu Juliani mengatakan, Yayasan Puspadi provinsi Bali mengapresiasi atas bantuan dari pemerintah Bali .Namun, pihaknya juga menilai bantuan yang diserahkan pemerintah tersebut belum ideal karena tidak sesuai kebutuhan.

Karena itu, mereka menyarankan untuk koordinasi terlebih dahulu sebelum diserahkan ke pihak Yayasan Puspadi Bali.

“Kami menyarankan berkoordinasi dengan Yayasan yang paham dengan alat bantu adaptif, sehingga tepat sasaran,” ujar Operation Manajer Yayasan Puspadi Bali Putu Juliani di Denpasar Timur pada, Minggu (9/2/2025).

Putu mengungkapkan, bantuan yang diberikan pemerintah tersebut diambil dari dana CSR yang mereka peroleh, namun alat bantu tersebut masih bersifat standar tidak sesuai ukuran yang dibutuhkan.

“Pemerintah yang mendapat dana CSR, jadi mereka yang membelikan ke perusahaan yang sudah tender dengan mereka, sehingga ukuran alat bantu adaptif tersebut tidak sesuai kebutuhan, ” katanya.

Selain itu, Putu Juliani menambahkan, dengan ditutup pameran foto alat bantu adaptif dan workshop ini, diharapkan dapat mengetuk hati pemerintah agar segera menganggarkan alat bantu adaptif ini dalam anggaran APBD.

“Berharap dalam waktu dekat pemerintah provinsi Bali bisa segera menganggarkan dan menjadikan alat bantu bagi penyandang disabilitas, ini adaptif karena adaptif itu sangat penting,” harapnya.

Sebelum pameran, enam orang disabilitas mengikuti Photo Story Workshop. Berlangsung selama dua hari pada Desember 2024 lalu di Annika Linden Centre. Bersama Angga Mahendra selaku fotografer profesional, para disabilitas belajar menceritakan kisah mereka dengan lebih tajam namun humanis melalui media visual.

Peserta workshop Dinda Mahadewi, memotret perbedaan alat bantu adaptif dan alat bantu standar. Baginya, ini sekaligus kritik bagi pemerintah yang gagal menghadirkan alat bantu adaptif yang sangat dibutuhkan teman-teman disabilitas. Peran pemerintah tentu didambakan karena masih mahalnya alat bantu adaptif bila dibeli secara mandiri. Bisa mencapai Rp50 juta.

Gugus Tugas Alat Bantu Adaptif Disabilitas Bali pun selama ini sudah mengadvokasi dan mendorong regulasi seperti Peraturan Wali Kota Denpasar dan Peraturan Bupati Badung mengenai ini. Hari ini belum mendapatkan hasil konkritnya. Akan tetapi, melalui pameran ini diharapkan mampu mendorong alat bantu adaptif segera dianggarkan dan direncanakan oleh pemerintah daerah di Bali.

(080)

375

Check Also

Pembiaran Berujung Kasus

Denpasar, Senin  30  Juni  2025 Pembiaran Berujung Kasus   Akademisi Universitas Udayana, Prof. Made Arya …

indonesiaexpose.co.id

Denpasar, Senin  30  Juni  2025 78