Denpasar, Sabtu 08 Pebruari 2025
Swami Anand Krishna Sang Pemandu Jiwa Mengakhiri Persinggahan Di Bumi Pertiwi Indonesia
Bali, indonesiaexpose.co.id – Tak cukup kata-kata pujian untuk mengungkap sosok seorang Humanis Spiritual Swami Anand Krishna. Seorang Tokoh Lintas Agama, Penulis Produktif, Guru Spiritual, Mentor, Filsuf, Sang Pemandu Jiwa, dan berapa sebutan lain.
Easier said than done. Mewacanakan spiritualitas sangatlah mudah namun melakoninya dalam keseharian sungguh membutuhkan nyali sekuat baja. Mahakarya beliau melalui Anand Ashram Foundation, Centre for Wellbeing and Self-Empowerment yang didirikan tanggal 14 Januari 1991, membuktikan bahwa apa yang beliau katakan bukan sekedar wacana belaka.
Creating Heaven On Earth, itulah yang menjadi mimpi beliau yang diwujudkan dalam berbagai bentuk kegiatan untuk peningkatan kesadaran kita semua agar dapat melakukan pelayanan tanpa pamrih. Beliau berpendapat bahwa bumi ini adalah tempat para tercerahkan dan kita semua ditakdirkan untuk hidup harmoni, dalam kasih, saling peduli dan berbagi satu sama lain. Dan satu-satumya cara untuk mewujudkan visi ini adalah dengan mempromosikan cara hidup meditatif.
Kamis, 6 Februari 2025, Sang Pemandu Jiwa mengakhiri persinggahan di bumi ini meninggalkan Bumi Pertiwi Indonesia yang menjadi Karma Bhoomi beliau. Sekaligus meninggalkan warisan adiluhung berupa 200 buku baik dalam bahasa Inggris atau Indonesia, yang mengingatkan kita semua sebagai anak bangsa betapa pentingnya untuk menjaga dan melestarikan adiluhung budaya bangsa, karena hanya dengan cara itu akan mampu merekatkan kita sebagai satu bangsa. Buku-buku karya Swami Anand Krishna juga penuh dengan pengetahuan/kebijaksanaan dengan tema yang demikian beragam, melampaui sekat-sekat keyakinan dan bernilai universal.
Ida Shri Bharaja Ganachakra dari Ashram Ganachakra Lombok mengomentari kesederhanaan proses kremasi Swami Anand Krishna,
“Sama persis dengan Guru Besar Ida Pedanda Sebali Tianyar Arimbawa, tidak sampai 24 jam dari kematian, dengan banten sangat sederhana, namun dengan lantunan mantra dan sloka-sloka suci mengalir selama 24 jam nonstop dari para murid. Ini sebuah contoh yang sangat bagus untuk ditiru dan dilanjutkan oleh para generasi muda di masa yang akan datang,”ungkapnya.
Ada ungkapan, Pahlawan Tidak Pernah Mati. Kita tidak akan pernah mengucapkan selamat jalan kepada beliau karena Swami Anand Krishna selalu berada di hati kita semua. Berikan kami kekuatan agar dapat melanjutkan perjuanganmu untuk mewujudkan One Earth One Sky One Humankind, Satu Bumi Satu Langit Satu Kemanusiaan. Hanya sebuah mantra yang bisa kami panjatkan kepada Swami Anand Krishna.
Om namo Bhagavate Anand Krishnaya Namaha
Om Anand Krishnaya vidmahe
Bhakta vasalaya dimahi
Tano Guru pracodayat
(071)