Mangupura, Jumat 28 Juni 2019
BBTF 2019 : Estimasikan Potensi Transaksi Sebesar Rp 9,06 Triliun
I Ketut Ardana, Ketua Panitia BBTF 2019
BALI, INDEX – Ketua Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Ketut Ardana merasa pesimis, naiknya harga tiket pesawat akan kembali turun di tahun-tahun berikutnya.
“Dal hal ini maskapai dan pemerintah seperti punya kewenangan penuh dari munculnya isu mahalnya harga tiket pesawat. Meski, kenaikan itu memang harus ada, tapi jangan terlalu tinggi,” jelas Ketut Ardana saat ditemui di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) Nusa Dua, Kamis, 27 Juni 2019.
Mahalnya harga tiket pesawat, ditambahkan Ardana, banyak dikeluhkan oleh wisatawan mancanegara yang akan berlibur ke Bali. Pihaknya mengaku, kerap mendapatkan pertanyaan dengan kenaikan yang tidak masuk akal seperti sekarang.
Idealnya, menurut Ardana, kalaupun mengalami kenaikan paling tinggi 10 persen. Namun yang terjadi harga tiket pesawat melonjak hingga dua kali lipat.
“Kenapa tahun ini harga tiket pesawat terlalu mahal, harganya sudah tidak masuk akal, kira-kira begitu pertanyaan yang sering ditujukan kepada kami dari partner kami di luar negeri,” ujarnya demikian.
ASITA berharap, harga tiket pesawat dapat diturunkan. Meskipun, kata Ardana, tetap lebih mahal dari harga sebelumnya.
“Makanya itu saya katakan, kenaikan itu wajar. Tapi kalau yang ada pada kami, kenaikan berkisar 5-10 persen, kira-kira itu yang ideal,” jelasnya demikian.
“Tahun ini BBTF memiliki 232 seller dan 303 buyer dari 46 negara dengan estimasi transaksi Rp 9,06 Triliun. Tahun lalu Rp 7,71 Triliun. Jadi ada peningkatan. Tahun ini kita juga lebih selektif dalam memilih buyer dan seller. Bahkan beberapa buyer kita seleksi untuk mendapatkan buyer yang berkualitas,” ungkap I Ketut Ardana, Ketua Panitia BBTF 2019.
Acara tahunan yang bertaraf internasional ini berlangsung pada tanggal 26-29 Juni 2019 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Badung, Bali.
Kegiatan yang turut diprakarsai oleh Association of Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Bali ini turut berkontribusi dalam meningkatkan pariwisata di Bali.
BBTF tahun 2019 juga turut menjadi tuan rumah pembicara yang membahas peluang, dan wawasan industri serta sorotan keragaman warisan budaya Indonesia.
Sementara itu Menteri Pariwisata Republik Indonesia, Arief Yahya dalam sambutannya mengatakan, pariwisata telah menjadi sektor unggulan yang meningkatkan kemandirian ekonomi dan diselaraskan dengan NAWA CITA atau Sembilan Sasaran yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia.
“Bali adalah pintu gerbang pariwisata Indonesia, pulau dewata, yang memberikan kontribusi 6,7 juta pengunjung atau 40 persen dari total pengunjung internasional pada tahun 2018 dan memegang peran penting dalam mencapai target pariwisata 2019 yang harus kita pertahankan,” ucap Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya dalam sambutannya.
(012)