Friday , March 29 2024
Home / Bali / Malam Apresiasi Untuk Seniman Tari Legendaris Ni Ketut  Arini

Malam Apresiasi Untuk Seniman Tari Legendaris Ni Ketut  Arini

Denpasar,  Selasa  21  Januari  2020

 

Malam Apresiasi Untuk Seniman Tari Legendaris Ni Ketut  Arini

 

Fotografer Lingkara Studio, Yan Palapa (dua dari kiri)bersama Maestro Ni Ketut Arini (dua dari kanan) dalam acara  konferensi pers  launching bukufoto bertajuk ‘ Candra Metu’ di Maya Sanur Resort & Spa, Denpasar -Bali, Selasa (21/1/2020).

 

 

BALI, INDEX  – Maestro penari Bali Ni Ketut Arini akan menampilkan kembali tarian langka ‘Candra Metu’ untuk menandai peluncuran buku fotografi tentang tarian itu yang dibuat oleh fotografer Yan Palapa.Sejumlah seniman kawakan ambil bagian dalam event bertajuk Candra Metu. Kegiatan ini merupakan apresiasi bagi Ni Ketut Arini yang tak lain merupakan maestro tari asal Kota Denpasar.

 

Penggagas Candra Metu, Yan Palapa menjelaskan, malam apresiasi itu akan digelar Sabtu, 25 Januari 2020 di Ballroom Maya Sanur Hotel dan Spa. Kegiatan ini dikemas dalam bentuk makan malam, pameran foto, dan peluncuran buku foto Candra Metu. Selain itu, juga akan ditampilkan beberapa penari, termasuk sang maestro, Ni Ketut Arini yang diiringi gamelan Sekaa Pinda.

 

“Ide awal karena saya sebagai fotografer, saya hanya bisa memberikan untuk seorang maestro sesuai bidang yang saya bisa,” jelasnya kepada wartawan di acara  konferensi perss  launching bukufoto bertajuk ‘ Candra Metu’ di Sanur-Bali, Selasa (21/1/2020).

 

Yan Palapa mengaku, pemilihan Ni Ketut Arini bukan tanpa alasan. Penari berusia 76 tahun itu dikatakan salah seorang maestro tari terpandang di Pulau Dewata. Pemilihan maestro tari segudang prestasi ini pun diharapkan menjadi pengingat sekaligus penyemangat bagi generasi muda dalam melestarian kesenian.

 

“Pertama sebagai pengingat (reminder). Bahwa tari-tarian, apapun kesenian di Bali, awalnya adalah dari penciptanya dahulu. Seperti halnya Nyoman Kaler sebagai pencipta tarian Candra Metu, terus muridnya Ni Ketut Arini. Harapannya dapat diingat semanjang masa, dari generasi ke generasi,” ujarnya.

Maestro penari Bali Ni Ketut Arini

Sementara Ni Ketut Arini pada kesempatan yang sama mengaku bangga mendapatkan predikat maestro tari. Buku ini diharapkan menjadi inspirasi bagi masyarakat.

 

“Karena ini tarian seperti candra metu, puspa warna, dan tari bayan nginte itu yang sudah hampir hilang,” ungkapnya.

 

Arini menjelaskan, Candra metu merupakan tarian yang mengisahkan proses terbitnya rembulan. Pada malam apresiasi ini, Ni Ketut Arini rencananya akan mempersembahkan tari candra metu dengan durasi 6 menit.

 

“Persiapan latihannya tidak terlalu lama. Saya sudah menyiapkan dua murid untuk menari bersama dalam kegiatan nanti,” sambungnya.

 

Menariknya dari buku tersebut, Yan menonjolkan tehnik blurism dimana obyek dan fokus pemotretan adalah dinamika gerakan dan menjaid obyek yang abstrak. Namun sebagai perbandingan , dia juga menampilkan potret Arini secara realistis saat menunjukkan ‘agem’ (gaya-red) suatu tarian.

 

“Jadi pembaca dapat membandingkan antara karya realis dan abstrak,” tandasnya. Selain buku, karya foto Yan dalam versi blurism juga akan dipamerkan.

(079)

1,781

Check Also

Walikota Jaya Negara Serahkan 1.444 SK PPPK Hasil Seleksi Tahun 2023, Kembali Usulkan 4.602 Formasi di Tahun 2024

Denpasar, Kamis  28  Maret  2024 Walikota Jaya Negara Serahkan 1.444 SK PPPK Hasil Seleksi Tahun 2023, …

Renungan  Joger

Bali,  Kamis  28  Maret  2024 Renungan  Joger   187