Wednesday , July 2 2025
Home / Bali /

Denpasar, Sabtu  12  Desember

 

Proyek Pembangunan Pelabuhan Segi Tiga Emas dengan biaya Rp.555 Milyar untuk Pemulihan Pariwisata menuju Bali Era Baru

 

Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi   di acara  Ground Breaking Pembangunan Pelabuhan Sanur di Kawasan Pantai Matahari Terbit pada Sabtu (12/12/2020).

 

BALI,  indonesiaexpose.co.id  –  Proyek pengembangan infrastruktur Pelabuhan Penyeberangan Laut Sanur, Kota Denpasar secara resmi dimulai pengerjaanya. Pembangunan pelabuhan yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Proyek Pelabuhan Segitiga Emas ini ditandai dengan Ground Breaking atau Peletakan Batu Pertama oleh Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi di Kawasan Pantai Matahari Terbit, Sanur Denpasar, Sabtu (12/12/2020) pagi.

 

Hadir dalam kesempatan tersebut Gubernur Bali, Wayan Koster, Sekda Provinsi Bali, I Dewa Made Indra, Wakil Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara, Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede, PJ. Sekda Kota Denpasar Made Toya serta undangan lainya.

 

” Pelabuhan Sanur Kota Denpasar merupakan proyek yang tak terpisahkan dari pengembangan dua pelabuhan lainya. Yakni Pelabuhan Sampalan di Nusa Lembongan dan Pelabuhan Bias Munjul di Nusa Ceningan Kabupaten Klungkung. Dimana, ketiga pelabuhan ini dikenal dengan Proyek Pelabuhan Segitiga Emas Bali,” kata Gubernur Bali, Wayan Koster dalam sambutanya.

 

Koster menjelaskan, dibangunnya Pelabuhan Segitiga Sanur, Sampalan, dan Bias Munjul, karena merupakan Program Prioritas Pembangunan Infrastruktur Darat, Laut, dan Udara secara terkoneksi dan terintegrasi dalam Visi Pembangunan Daerah Bali Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru.

 

Untuk mewujudkannya, Kementrian Perhubungan RI melalui APBN telah mengelontorkan anggaran dengan total sebesar Rp. 555 Milyar, yang terdiri dari anggaran pembangunan Pelabuhan Sanur sebesar Rp. 376 Milyar, untuk Pelabuhan Sampalan sebesar Rp. 82 Milyar, dan Pelabuhan Bias Munjul sebesar Rp. 97 Milyar.Sehingga Pelabuhan Sampalan dan Pelabuhan Bias Munjul di Nusa Penida, Kabupaten Klungkung itu direncanakan selesai pada akhir tahun 2021 dan Pelabuhan Sanur, Kota Denpasar direncanakan selesai pada pertengahan tahun 2022.

 

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa pembangunan pelabuhan Sanur, Pelabuhan Sampalan dan Pelabuhan Bias Munjul merupakan sebuah upaya untuk membangun Transportasi Terintegrasi di Bali. Sehingga diharapkan mampu memberikan kemanfaatan bagi masyarakat Bali, utamanya dalam mendukung kemajuan pariwisata. Adapun Pelabuhan Sanur dibangun menggunakan APBN dengan pagu anggaran sekitar Rp. 398 miliar dengan skema Multiyears.

 

Menurut Budi, Bali merupakan destinasi wisata utama Indonesia. Dimana, keberadaan Bali diharapkan mampu menjadi Hub Internasional dengan kearifan lokalnya menjadi ciri khas dan memiliki daya tarik tersendiri.

 

“Dengan adanya pelabuhan ini diharapkan mampu meningkatkan konektifitas masyarakat Bali serta mampu mendukung penguatan pariwisata di Bali, selain juga menciptakan akses bagi masyarakat Bali dan Nusa Penida,” jelasnya.

 

Secara desain, Budi Karya Sumadi yang juga merupakan seorang arsitek ini menjelaskan Pelabuhan Sanur di desain dengan mengekspresikan kearifan lokal di pesisir Pantai Sanur, yakni Perahu Cadik dengan view menghadap ke Gunung Agung dan Pantai Sanur yang sangat indah.

 

Arsitektur Bali, Nyoman Popo Danes juga menambahkan bahwa dalam desain Pelabuhan Sanur terdapat juga ornamen Kepala Gajah Mina.

 

“Setelah saya berkoordinasi dengan tokoh, seniman, dan budayawan dari Sanur, Kepala Gajah Mina dipercayai oleh masyarakat Sanur sebagai simbol yang memberikan keselamatan,” ungkapnya.

Wakil Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara saat mendampingi Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi dan Gubernur Bali, Wayan Koster serangkaian pelaksanaan Ground Breaking Pembangunan Pelabuhan Sanur di Kawasan Pantai Matahari Terbit pada Sabtu (12/12/2020).

 

Sementara itu, Wakil Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara usai peletakan batu pertama mengatakan bahwa pada prinsipnya Pemkot Denpasar sangat menyambut baik atas realisasi pembangunan pelabuhan laut Sanur ini. Dimana pihaknya menyebut bahwa keberadaan pelabuhan ini nantinya akan mendukung pengembangan pariwisata selain juga sebagai upaya untuk mendukung konektifitas masyarakat dalam hal transportasi. Hal ini mengingat tingginya mobilitas masyarakat dari dan menuju Nusa Penida.

 

“Disamping untuk pariwisata, keberadaan pelabuhan ini juga untuk mendukung upacara adat keagamaan masyarakat atau sepiritual, selain itu juga menjadi kebutuhan masyarakat baik Denpasar maupun Nusa Penida,” tambahnya

 

“Tentu kami atas nama masyarakat Kota Denpasar berterimakasih sekali atas kebijakan Presiden RI melalui Kementerian Perhubungan yang telah merealisasikan pembangunan pelabuhan Sanur ini,” kata Jaya Negara

 

Lebih lanjut dikatakan bahwa kedepan Pemkot Denpasar pun akan merancang fasilitas penunjang pelabuhan. Sehingga dapat memberikan kemanfaatan maksimal bagi masyarakat sekitar, UMKM dan pelaku usaha lainya. Dimana, salah satunya akan dibangun Patung Dewa Baruna sehingga selain menjadi akses penyeberangan juga menjadi kawasan pariwisata baru yang mendukung tumbuhnya geliat UMKM sekitar.

 

“Dengan adanya pengembangan Pelabuhan Sanur ini tentu akan kita sinergikan, dimana kawasan pesisir ini dapat menjadi destinasi wisata baru di Kota Denpasar termasuk penataan UMKM dan industri kreatif sehingga mampu memberikan kemanfaatam maksimal bagi masyarakat secara umum dan khususnya UMKM dan insdustri kreatif di pesisir Sanur,” pungkasnya.

(Adv)

 

 

528

Check Also

Renungan Joger

Bali, Selasa  01  Juli  2025 Renungan  Joger 70

Pembiaran Berujung Kasus

Denpasar, Senin  30  Juni  2025 Pembiaran Berujung Kasus   Akademisi Universitas Udayana, Prof. Made Arya …