Wednesday , July 2 2025
Home / Bali /

Kuta, Sabtu 28 Mei 2022

 

Wagub Bali Cok Ace : Tanjung Benua jadi contoh kesiapsiagaan tsunami

 

 

Bali, indonesiaexpose.co.id – Wakil Gubernur Bali Prof. Tjok. Oka Artha Ardhana Sukawati yang akrab disapa Cok Ace mengharapkan Kelurahan Tanjung Benoa di Kab.badung-Bali, dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia dalam menghadapi kesiapsiagaan menghadapi bencana tsunami.

Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Bali Prof. Tjok. Oka Artha Ardhana Sukawati yang akrab disapa Cok Ace ini saat memberikan sambutan serangkaian kegiatan pengesahan dan penyerahan sertifikat Internasional Tsunami Ready Community dari UNESCO – IOC kepada Kelurahan Tanjung Benoa, di SMP Negeri 3 Kuta Selatan, Badung, Sabtu (28/5/2022).

Sertifikat Internasional Tsunami Ready Community diserahkan Direktur Kantor UNESCO Jakarta Muhamed Djelid didampingi Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Indonesia Prof. Dwikorita Karnawati dan UNESCO-IOC Tsunami Unit Denis Chang Seng kepada Lurah Tanjung Benoa I Wayan Sudiana.

Cok Ae mengatakan, pada 16 Mei 2022 lalu Kelurahan Tanjung Benoa berhasil mendapatkan pengakuan internasional Tsunami Ready Community dari UNESCO – IOC. Ini merupakan penghargaan tinggi terhadap komitmen dan kerja keras berbagai instansi, baik dalam dan luar negeri, telah mendukung proses pembentukan kelurahan dan masyarakat tanggap tsunami Tanjung Benoa. Terlebih lagi capaian ini merupakan pertama dan satu – satunya di Indonesia.

“Penerimaan pengakuan internasional Tsunami Ready Community bukanlah merupakan akhir dari kegiatan, membuat kita larut dalam kebanggaan dan euforia yang berlebih. Namun merupakan awal dari kerja berkelanjutan mewujudkan masyarakat tanggap dan tangguh menghadapi ancaman bencana tsunami,” kata Wagub Cok Ace.

Cok Ace menambahkan, kedepan Kelurahan Tanjung Benoa dapat menjadi role model bagi desa/ kelurahan pesisir lainnya di seluruh Indonesia, yang mereplikasi nilai dan pengetahuan kebencanaan dapat disinergikan dengan kearifan lokal di daerah masing – masing.

Karena Bali memiliki banyak nilai – nilai kearifan lokal yang dapat diterapkan dalam pengurangan risiko bencana dengan mengedepankan dan menjaga kesucian serta keharmonisan alam beserta isinya. Hal ini telah diterjemahkan ke dalam Visi Pembangunan Bali Nangun Sat Kerthi Loka Bali mempunyai makna menjaga keharmonisan alam Bali beserta isinya untuk mewujudkan kehidupan krama dan gumi Bali yang sejahtera dan bahagia sekala niskala.

Dia mengungkapkan, pengakuan internasional Tsunami Ready Community bukti praktik baik pengurangan resiko bencana di Indonesia kepada dunia.

” Kami harapkan Tsunami Ready Community Kelurahan Tanjung Benoa menjadi pendukung bagi promosi pariwisata Indonesia dan Bali khususnya dapat bermanfaat pada pemulihan pariwisata dan ekonomi Bali, sehingga terbangun ketangguhan bencana Bali,’’ harap Wagub Bali ini.

Sementara Direktur Kantor UNESCO Jakarta Muhamed Djelid mengatakan, sosialisasi yang dilakukan agar tumbuh kewaspadaan setiap individu (warga) membutuhkan kerja nyata bukan hanya teori semata. Tanjung Benoa memiliki indikator-indikator dibagi dalam tiga kategori besar yakni penilaian, kesiapan, dan respons baik masing-masing adalah pemetaan dan penetapan zona bahaya tsunami. Perkiraan jumlah orang yang berisiko di zona bahaya tsunami. Identifikasi sumber daya ekonomi, infrastruktur, politik, dan sosial. Peta evakuasi tsunami yang mudah dipahami. Informasi tsunami termasuk tanda tanda yang ditampilkan untuk umum. Keterjangkauan ketersediaan dan pendistribusian sumber daya kesadaran publik dan pendidikan. Kegiatan sosialisasi atau pendidikan diadakan minimal tiga kali dalam setahun. Latihan tsunami komunitas dilakukan setidaknya dua tahun sekali. Ada rencana tanggap darurat tsunami komunitas. Tersedianya kapasitas mengelola operasi tanggap darurat selama tsunami. Tersedia sarana yang redundan dan andal untuk menerima peringatan tsunami resmi 24 jam secara tepat waktu. Tersedia sarana yang redundan dan andal untuk menyebarkan peringatan tsunami resmi 24 jam kepada publik secara tepat waktu.

”Bencana alam tidak akan pernah dapat diduga terkait waktu dan tempat,’’ katanya.

Wagub Cok Ace yang hadir didampingi Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali I Made Rentin mengatakan bahwa kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap bencana dan tanggap darurat wajib dimiliki oleh semua pihak, selain itu diharapkan juga Tanjung Benoa mampu menjadi contoh bagi wilayah lain di Indonesia terutama di Bali dalam meningkatkan tanggap darurat bencana.

(Adv)

 

 

575

Check Also

Renungan Joger

Bali, Selasa  01  Juli  2025 Renungan  Joger 74

Pembiaran Berujung Kasus

Denpasar, Senin  30  Juni  2025 Pembiaran Berujung Kasus   Akademisi Universitas Udayana, Prof. Made Arya …